Part 25 - What is love?

105K 5.9K 269
                                    

"Bodoh!"

Arsen diam mendengar makian dari sepupunya, Sarah.

"Pengecut!"

"Pecundang!"

"Udahlah, Sarah!" tegur Arsen. Lama-lama  telinganya berdengung mendengar hinaan dari sang sepupu.

"Kenapa nggak kamu jelaskan sama Amanda kalau kamu yang lebih dulu meminta Retno buat ngaku? Bahkan kamu janji untuk bantu finansial keluarga Retno. Bilang sama Amanda kalau kamu yang berhasil meyakinkan Retno, sebelum Afgan," cerca Sarah dengan nada gemas.

Arsen diam. Dia lebih memilih untuk membuang pandangannya ke parkiran sekolah.

"Retno!" Arsen melangkah lebar. 

Waktu istirahat ke dua Arsen habiskan untuk mencari Retno ke setiap sudut sekolah. Padahal Arsen memiliki janji untuk bertemu dengan anak PMR, Arsen batal demi menemui Retno. Akhirnya ia menemukan perempuan itu duduk sendiri di lorong kamar mandi yang sudah tidak dipakai lagi.

Retno bangun dari duduknya melihat kehadiran Arsen. Wajah Retno tampak pucat. Ada rasa takut dalam matanya yang sayu.

"Ada apa, ya?" tanya Retno, suaranya bergetar.

"Gue minta lo ngaku. Lo yang ambil uang kas," ujar Arsen to the point. Ia tidak suka basa-basi.

Retno tertawa canggung, terkesan dipaksakan. "Maksud lo apa? Gue nggak ngerti!"

"Lo yang ambil uang kas. Bukan Amanda. Gue tahu itu, dan gue punya buktinya," Arsen menarik satu ujung bibirnya. Tersenyum sinis.

"Gue nggak ambil uang itu!"

"Gue ada di tempat kejadian saat lo buka tas Winda. Gue juga tahu lo lari begitu saja saat kepergok sama Amanda. Gue rekaman semua itu pakai hp," dusta Arsen. Terkadang untuk menghadapi penjahat, kita juga harus sedikit licik. Demi kebaikan.

Arsen melirik ke arah tangan Retno yang gemetar. Mata Retno melihat tak tentu arah. Perempuan itu panik.

"Memang gue yang ambil. Tapi gue nggak akan pernah ngaku. Biar saja semua orang tahu Amanda pelakunya," deklarasi Retno. Dengan sisa keberanian yang ia miliki, Retno tatap Arsen dengan menantang.

"Gue akan serahkan bukti ini ke guru BK kalau begitu," ancam Arsen.

"Jangan, Arsen! Kasihani gue. Keluarga gue lagi krisis ekonomi. Beban yang kami tanggung udah sangat berat. Gue mohon jangan tambah beban keluarga gue," minta Retno.

"Gue akan coba ngomong ke bokap gue untuk membantu finansial keluarga lo. Asal lo mau ngaku dan membersihkan nama Amanda. Itu pun kalau lo setuju?" tawar Arsen.

Retno diam. Tampak sedang berpikir.

"Lo setuju?" tanya Arsen.

Walau ragu akhirnya Retno mengangguk. "Oke!"

Setelah kesepakatan dengan Arsen, Retno bergegas menuju ruang BK. Kepalanya tetap tegak walau saat ini Retno adalah tersangka. Namun dari dalam Retno tidak setangguh yang terlihat. Retno melakukan hal bodoh ini demi keluarganya. Salah tetap lah salah, tidak ada pembenaran atas perbuatan Retno.

Amanda [END - SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang