Boleh Afgan katakan kalau dia menyukai Amanda? Sejak pertemuan mereka pertama kali perempuan itu sudah mampu menarik hatinya.
Afgan bukan orang bodoh yang tidak tahu arti rasa nyaman yang ia rasakan saat berada di sisi Amanda. Dia pernah mencintai dan pernah berjuang sebelumnya. Sebab ini bukan pertama kali bagi Afgan. Ya, debaran yang sama namun untuk orang yang berbeda.
Amanda perempuan yang tangguh menurut Afgan. Mampu menyembunyikan kesedihan dibalik senyuman palsu. Amanda terlalu pandai berpura-pura bahagia. Amanda ahli bersandiwara.
Afgan terkadang heran pada Amanda. Dia perempuan yang suka bicara seenaknya dan berbuat sesukanya. Jika Amanda tidak mampu menyembunyikan isi hati, lalu mengapa perempuan itu sangat ahli menyembunyikan kesedihan?
"Udah jangan nangis lagi," suruh Afgan.
Ada satu hal yang tidak Afgan suka dari Amanda. Cinta, cinta buta yang Amanda miliki untuk Arsen. Sungguh, Afgan benci.
Saat ini mereka ada di taman belakang sekolah. Jam istirahat belum di mulai. Tadinya Afgan izin ke toilet, selepas dari toilet ia melihat Amanda berdiri di depan UKS dengan wajah sedih. Well, Amanda sedih karena Arsen ternyata.
"Udah jangan ditangisi," ujar Afgan lagi. Sedikit kesal karena Amanda menangisi laki-laki lain.
"Arsen pasti benci banget sama gue karena kejadian tadi," isak Amanda.
Afgan tersenyum sinis. "Sebelum kejadian tadi, apa lo pikir Arsen pernah nggak benci sama lo?"
Sontak Amanda terdiam. Kenapa perkataan Afgan terdengar menyakitkan begini?
"Lo harusnya tenangin gue, bukannya ngehina," sahut Amanda sebal. Ia bersihkan sisa air matanya dengan kasar.
"Maaf kalau lo tersingung. Seperti lo yang nggak suka gue berteman sama Sarah, sepeti itu pula gue nggak suka liat lo sedih karena Arsen. Gue peduli sama lo Amanda," jelas Afgan.
Amanda tersentuh. "Lo baik banget sama gue."
"Arsen memang teman gue, tapi bukan berarti setiap tindakannya yang salah akan selalu gue benarkan. Kalau menurut gue salah, ya salah."
Kemudian hening sejenak. Suara dedaunan yang tertiup angin terdengar. Sampai akhirnya Afgan memecahkan keheningan dengan pertanyaan yang membuat mata Amanda membola.
"Kalau gue bilang berhenti suka sama Arsen, apa lo mau?"
"Kenapa gue harus berhenti suka sama Arsen?!" tanya Amanda dengan nada tajam. Dia sedikit tersinggung. "Apa karena gue nggak pantas? Apa karena gue bodoh? Apa karena gue rangking bawah di kelas? Kenapa gue harus berhenti suka sama dia?! Gue nggak mau!"
Amanda kesal. Kenapa semua orang selalu memintanya untuk berhenti menyukai Arsen? Kemarin Lila. Sekarang Afgan.
Apa Amanda sebegitu tidak pantas?
"Gue pikir lo beda. Ternyata lo sama aja seperti orang-orang! Lo memandang gue rendah," amuk Amanda. Dia bangun dari duduknya.
Kaki Amanda pergi melangkah. Menghentak dan mengumpat. Amanda benci dunia ini! Kenapa harus ada batasan dalam hidup manusia?! Kenapa harus ada pantas dan tidak pantas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [END - SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[TERSEDIA DI TOKO BUKU] ✔ Heboh, adalah kata yang tidak pernah lepas dari diri Amanda. ✔ Lebay, sudah menjadi ciri khasnya. ✔ Bodoh. Untuk yang satu ini Amanda akui. Well, dia memang bodoh. Lalu, bagaimana jika manusia seperti Amanda jatuh cinta pad...