20-KIM SIBLINGS

2.5K 243 31
                                    

'Tok.. Tok.. Tok'

"Masuk" Sahut Suho dari dalam kamar.

"Oppaa.." Panggil Jennie setelah masuk ke dalam kamar Suho.

"Kenapa J?" Tanya Suho yang masih sibuk memilih jam tangan untuk dipakainya.

"Sakiit" Keluh Jennie.

Suho langsung menoleh menatap Jennie, dan lihatlah penampilan adiknya saat ini, rambut berantakan, wajah pucat dan satu tangan Jennie sedang memegangi perutnya serta tangan satunya sedang berpegangan pada pintu, menopang tubuhnya agar tidak jatuh.

Suho langsung menoleh menatap Jennie, dan lihatlah penampilan adiknya saat ini, rambut berantakan, wajah pucat dan satu tangan Jennie sedang memegangi perutnya serta tangan satunya sedang berpegangan pada pintu, menopang tubuhnya agar tidak jatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan! Jennie" Suho melangkah cepat menghampiri adiknya. Memeriksa suhu tubuh Jennie dan ternyata memang panas.

"Oppa antar ke kamar ya" Jennie mengangguk dan Suho langsung menggendong Jennie ke kamarnya.

"Badanmu panas J, ada yang sakit lagi?" Tanya Suho setelah membaringkan Jennie di ranjangnya.

"Sakit perut Oppa"

"Kamu lapar?"

"Enggak, J sedang datang bulan Oppa." Suho membelai rambut Jennie sayang. Perasaannya selalu tidak tenang jika adiknya sakit seperti ini. Kondisi mereka yang jauh dari orang tua, membuat Suho lebih memperhatikan kedua adiknya. Sebagai kakak tertua, Suho sudah diamanatkan oleh Orang tuanya untuk mengurus kedua adiknya.

"Oppa ambilkan sarapan dan obat untukmu dulu ya."

"J mau bubur buatan Oppa. J.. J kangen Mom dan Dad" Pinta Jennie. Jennie sangat dekat dengan Suho, hingga saat Suho kembali ke korea, Jennie memaksa bahkan merengek untuk ikut dengan kakak tersayangnya. Sebenarnya sangat berat untuk kedua orang tua mereka, melepas Jennie untuk ikut Suho dan Kai ke korea, karna Jennie saat itu masih berumur 14 tahun. Tapi adakalanya Jennie sangat merindukan orang tuanya.

"Iya, nanti Oppa buatkan bubur" Suho membenarkan selimut Jennie dan keluar. Suho dengan telaten menyiapkan air dingin untuk mengompres Jennie dan menyiapkan
bahan untuk membuatkan bubur untuk adiknya itu. Suho memang sengaja membuat bubur sendiri karena saat sakit seperti ini, Jennie pasti sangat merindukan Mom dan Dad.

"Hyung belum berangkat? Bukannya Hyung akan ke New York pagi ini?" Tanya Kai yang baru duduk di ruang makan.

"Belum, J sakit"

"Ha? J sakit? Sakit apa?'" Tanya Kai yang langsung berdiri dari kursinya dan hendak ke lantai 2, ke kamar Jennie.

"Badannya panas. Ini kamu bawa ke kamar J, dan periksa suhu tubuhnya. Aku akan buatkan dia bubur dulu."

"Baik Hyung" Kai langsung mengambil baskom berisi air dingin itu dan naik ke kamar Jennie.

"J, Oppa masuk ya" Kai melihat Jennie terbaring di ranjangnya dengan wajah yang pucat.

"Buka mulutnya J, Oppa periksa suhu tubuhmu dulu" Kai merasa sangat bersalah, seharusnya saat Suho pergi, dia lebih memperhatikan Jennie. Keluarganya disini hanya dia dan Suho.

My Sweetheart (COMPLITED + revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang