Jam menunjukkan pukul 5 pagi, sekarang Woojin tengah bersandar dimobilnya untuk menunggu Jihoon, yah mereka harus segera sampai distasiun sebelum kereta api menuju Busan tiba, selain untuk melakukan pemotretan Woojin juga sudah berencana untuk membawa Jihoon kerumah orang tuanya
" Apa kau menunggu lama ? "
" Tidak sayang, ayo naik kita harus segera sampai di stasiun "
" Eehh ayo "
" Tidurlah dulu jika kau masih mengantuk aku akan membangunkan ku jika sudah sampai "
" Emm baiklah "
Woojin mengulurkan tangan kirinya untuk mengusap puncak kepala Jihoon dan kemudian beralih untuk menggenggam tangan sang kekasih
Jihoon tertidur sangat pulas, rupanya gadis ini begitu mengantuk, Woojin sedikit merasa kasian pada Jihoon karena ia harus bekerja nonstop tanpa istirahat
" Sayang~~~~ sayang bangunlah kita sudah sampai "
" Ehhh sudah sampai "
" Iya ayo kita turun, biar aku antar kau kekamar mandi dulu untuk mencuci wajahmu "
" Iya "
Setelah dirasa sudah siap akhirnya Jihoon dan Woojin segera ketempat pemberhentian kereta api tak berselang lama kereta api menuju Busan berhenti tepat di depan mereka
" Ayo sayang "
Kalau boleh jujur Jihoon masih belum terbiasa mendengar panggilan sayang dari Woojin karena Jihoon masih menganggap Woojin sebagai rekan kerjanya, Jihoon merasa ini terlalu cepat tapi di sisi lain Jihoon juga merasa bahagia bisa menjadi kekasih seorang Park Woojin lebih tepatnya ia tidak menyangka
" Emm Woojin, kau benar ingin membawaku kerumahmu ? " tanya Jihoon ragu
" Emm benar, ada apa sayang kau masih merasa gugup " jawab Woojin sambil menyampirkan rabut Jihoon kebelakang telinganya
" I--iya aku masih merasa gugup em lebih tepatnya takut kalau-kalau ibumu tidak menyukaiku "
Woojin tertawa hingga gingsulnya mengintip dibalik bibir ranumnya " itu tidak akan terjadi sayang, ibuku itu orang yang sangat baik dan dia pasti menyukaimu kau tenanglah " Woojin menarik kepala Jihoon untuk bersandar dibahunya " lanjutkan lah tidurmu aku akan menjagamu "
Jihoon pun menyandarkan kepalanya dibahu bidang Woojin, Jihoon merasa nyaman apalagi sekarang tangan Woojin selalu setia menggenggam tangannya, tangan Woojin begitu hangat
" Aku mencintaimu Park Jihoon " bisik Woojin tepat ditelinga Jihoon
Jihoon tersenyum dan melebarkan tangannya untuk memeluk pinggang Woojin sampai akhirnya mereka terlelap bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
1 20√e 980 (2Park) ✔
Tiểu Thuyết Chung1 20√e 980 (Implied Symbol) Menyiratkan sebuah makna mendalam ketika kata itu diucap kan 1 20√e 980 Simbol tentang kisah kita - Bahasa baku