" Apa~~ satu kamar ? mana bisa seperti itu pak " sudah jelas sekali Jihoon merasa terkejut dengan ucapan Daniel, bagaimana mungkin mereka satu kamar sedangkan hotel ini begitu besar dan pasti kamarnya juga banyak bukan
Daniel tidak menanggapi ucapan Jihoon dan dengan sombongnya Daniel pergi begitu saja meninggalkan Jihoon tanpa tau apakah Jihoon menyetujuinya atau tidak
" Pak saya tidak mau satu kamar dengan bapak apa kata karyawan lain kalau mereka melihat kita satu kamar "
Daniel tiba-tiba menghentikan langkahnya dan otomatis Jihoon juga menghentikan langkahnya secara tiba-tiba dengan matanya yang membulat sempurna
Tak lama Daniel berbalik menghadap Jihoon dengan tatapan datar dan sikap dinginnya " ikuti saja perintah atasanmu Park Jihoonssi "
Jihoon mematung ditempatnya, bagaimana bisa ia menolak kalau Daniel sudah seperti itu
Tok tok tok
Fokus Woojin terbuyar saat seseorang mengetuk pintu ruangannya " masuk "
" Permisi pak ada yang ingin bertemu dengan bapak "
" Persilahkan dia masuk "
" Hallo Park Woojinssi "
Woojin memutarkan bola matanya malas " mau apa kau datang kesini "
" Kau selalu saja bersikap dingin padaku " ucap orang itu sambil duduk disofa ruangan Woojin
Woojin yang masih duduk dikursi kerjanya tak sedikit pun berniat untuk mendatangi orang itu " tidak usah basa basi cepat lah katakan apa keinginanmu "
" Sabar lah sedikit " orang itu berdiri dan mendatangi Woojin
Pandangan Woojin terus mengiringi langkah orang itu
" Aku mau kau jadi kekasihku Park Woojinssi " ucap orang itu tepat ditelinga Woojin
Dengan segera Woojin mendorong wanita itu hingga terpental kedinding " aku sudah bilang aku tidak mencintaimu "
" Persetan dengan cinta " lagi-lagi wanita itu menghampiri Woojin " aku rela menyerahkan tubuhku padamu asal kau mau jadi kekasihku "
" Ck, sayangnya aku bukan lelaki seperti itu "
" Bodoh jika kau menolakku dan lebih memilih wanita itu, dia tidak ada apa-apanya dibandingkan aku "
Woojin paham siapanya yang ia sebut wanita itu siapa lagi kalau bukan Jihoon " jangan coba-coba menghina kekasihku dia wanita baik-baik "
" Oke kita lihat saja apakah nanti kau masih menganggapnya wanita baik-baik "
Wanita itu pun langsung keluar tanpa permisi dan sopan santun
KAMU SEDANG MEMBACA
1 20√e 980 (2Park) ✔
General Fiction1 20√e 980 (Implied Symbol) Menyiratkan sebuah makna mendalam ketika kata itu diucap kan 1 20√e 980 Simbol tentang kisah kita - Bahasa baku