1 20√e 980 | Flashback 9

533 61 41
                                    

Sebenarnya Jihoon sangat berat untuk meninggalkan Woojin walaupun cuma untuk melakukan pekerjaan dan lagi waktunya bertepatan dengan acara spesial mereka.

Drttt drttt

Jihoon segera mengangkat telpon dari Woojin " Hallo sayang "

" . . . "

" Baiklah "

Tidak ada kata-kata manis dalam perbincangan mereka, Woojin mungkin tidak marah tapi pasti dia sangat kecewa dengan Jihoon tapi mau bagaimana lagi kalau hal ini menyangkut tentang pekerjaan. Jihoon kembali melanjutkan aktivitasnya untuk membereskan pakaian yang harus ia bawa besok ke Canada

 Jihoon kembali melanjutkan aktivitasnya untuk membereskan pakaian yang harus ia bawa besok ke Canada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 06:00 Woojin sudah menunggu didepan gerbang rumah Jihoon. Matahari baru saja menyembulkan hawa panasnya tapi entah kenapa Woojin masih merasa dingin. Seperti sekarang ia masih berdiri sambil bersandar dimobilnya. Tak lama kekasih cantiknya keluar sambil menarik kopernya yang lumayan besar, Woojin segera menghampiri Jihoon dan mengambil alih koper itu " kenapa tidak memakai syalmu sayang hari masih terasa dingin " ucap Woojin sambil terus menarik koper Jihoon

" Aku lupa menaruh syalku "

Bughh bunyi pintu bagasi mobil Woojin saat ditutup. Woojin mengalihkan pandangannya kearah Jihoon, sangat terlihat jelas wajah Jihoon yang memerah karena kedinginan, dari mulutnya keluar asap  " pakailah " Woojin mengalungkan syalnya dileher Jihoon, kalau begini caranya bagaimana bisa Jihoon berpaling dari Woojin dari perlakuan dan sikapnya saja begitu manis

" Tapi kau juga pasti kedinginan "

Woojin tidak menjawab, ia terus menyimpulkan syal itu agar bisa memberikan rasa hangat

Jihoon terus memandangi setiap lekuk wajah Woojin yang begitu sempurna. Dari sorot mata, Jihoon bisa melihat ada ketulusan yang Woojin pancarkan mungkin bodoh jika ia sampai membuat lelaki ini kecewa

Setelah selesai mengalungkan syal itu, Woojin langsung memeluk tubuh Jihoon " maaf karena aku tidak bisa menemanimu, dan ku harap kau ingat kalau kau mempunyaiku "

Jihoon membalas pelukan Woojin dan membenamkan wajahnya diceruk leher Woojin " bagaimana bisa aku lupa kalau kau ada dihatiku sekarang "

" Cepat beritahu aku kalau Daniel berbuat macam-macam denganmu "

" Iya sayang ku Park Woojin "

" Kajja kita berangkat "

" Kajja " senyum Jihoon menyembul tatkala ia menggandeng tangan sang kekasih

" Kajja " senyum Jihoon menyembul tatkala ia menggandeng tangan sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 20√e 980 (2Park) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang