120√e 980 | - 4 -

313 41 8
                                    

" Hai "

" Aih Kkamjagiya, kenapa kau mengagetkan ku " protes Woojin, entah sejak kapan Jihoon ada diruangan Woojin, wanita itu hanya menampilkan deretan gigi rapinya sambil duduk disamping Woojin " sejak kapan kau ada diruanganku hmm " ucap Woojin sambil mencubit hidung mancung kekasihnya

Jihoon beraduh karena merasakan hidungnya yang berdenyut akibat keusilan Woojin " sudah lama " jawabnya singkat " tadaaa "

Woojin membulatkan matanya, kekasihnya ini memang sangat pengertian, padahal baru saja Woojin ingin mengatakan kalau ia sangat lapar tapi Jihoon malah memberikan sebuah kotak bekal berisikan potongan sushi haha sepertinya Jihoon memang bisa membaca fikiran Woojin

" Kau pasti lapar kan ? " tanya Jihoon sambil sibuk membuka kotak bekal berwarna pink itu " bukalah mulutmu " sambil menyodorkan sepotong sushi kemulut Woojin

Namun bukannya membuka mulutnya Woojin malah terus memandangi wajah Jihoon

" Kenapa melihatku seperti itu ? "

" Hoonie apa kau bisa membaca fikiran seseorang ? "

" Eiiyyy apa yang kau tanyakan itu, sekarang buka mulutmu tanganku sudah pegal "

Woojin pun memasukan potongan sushi itu kedalam mulutnya " emm enak "

Jihoon tersipu malu karena pujian dari Woojin " kau suka ? "

" Sekali "

" Ayo makan lagi "

" Ayo makan lagi "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hoonie "

" Hmm "

" Kau ingat saat pertama kali kita bertemu ? "

Angin berhembus semarak, meniup kencang dedaunan, Jihoon mencoba menyamankan posisinya didada Woojin dan tangan kekar Woojin setia menepuk pelan pundak sang kekasih

" Ingat, waktu itu kau hampir saja terlambat datang dalam rapat yang kuadakan benarkan ? "

Woojin mengangguk mengiyakan ucapan Jihoon, jujur saja waktu itu Woojin sangat merasa malu karena ia datang terlambat dan dengam keadaan penampilannya yang sedikit berantakan

" Dan waktu itu penampilan mu sangat berantakan " Jihoon tertawa karena mengingat moment itu

" Kenapa kau tertawa ? "

" Tidak, hanya saja waktu itu kau sangat lucu "

cup

Satu kecupan mendarat tiba-tiba dibibir Jihoon dan itu sukses menghentikan tawanya " apa-apaan kau kenapa malah menciumku " protes Jihoon

" Itu akibatnya karena kau terus menertawakan kekasihmu ini "

Jihoon memajukan bibirnya kesal

Woojin tersenyum dan kemudian mengeratkan pelukannya pada Jihoon " kau masih ingat dengan simbol ini "

1 20√e 980 (2Park) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang