120√e 980 | Flashback 13

449 40 10
                                    

Mata tajam Woojin akhirnya terbuka saat satu helai sinar matahari meraba wajah tampannya. Ia mencoba membuka perlahan mata itu tapi anehnya ia terbangun ditempat yang sama sekali tidak ia kenali " dimana aku ? akhhh kenapa kepalaku sakit sekali "

" . . . Ini, apa yang sudah aku lakukan, kenapa- " Woojin akhirnya mengingat apa yang ia lakukan tadi malam, lantas ia mengusap kasar wajahnya. Segera ia meraih pakaiannya yang sudah berserakan kemana-mana dan langsung memakainya kembali

Woojin berjalan gontai karena kepalanya yang masih terasa sakit akibat pengaruh alkohol yang ia minum melebihi kapasitas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woojin berjalan gontai karena kepalanya yang masih terasa sakit akibat pengaruh alkohol yang ia minum melebihi kapasitas. Woojin mengernyitkan dahinya saat matanya menangkap disisi ruangan yaitu pasangan yang sedang asik bercumbu, berpagut mesra

" Apa kau mau minum tuan ? " seorang wanita mencegatnya tiba-tiba yang lantas membuat langkahnya terhenti

" Kalo mau aku bisa mengambilkannya untukmu " ucap wanita itu lagi

" Menyingkir kau dari hadapanku " sungguh Woojin sangat geram, bagaimana bisa ia ditawari minum disaat keadaanya seperti ini. Woojin segera menepis tubuh siwanita. Perlakuannya cukup bisa dibilang kasar pasalnya tubuh wanita itu limbung hingga terjatuh

Ingin rasanya cepat-cepat keluar dari gedung haram ini kalau saja kepalanya tidak sakit. Pengaruh alkohol itu memang sangat dahsyat bahkan efeknya pun masih terasa sampai sekarang, bagaimana bisa ia mengendarai mobilnya kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti ini

" Jiseon-ah jemput aku dijalan rosela sekarang . . . Tidak usah banyak tanya "

Yah Woojin menelpon teman kerjanya. Sungguh ia tidak sanggup untuk mengendarai mobilnya sendiri, semuanya berputar dan matanya berkunang-kunang. Kalau ia masih memaksa untuk membawa mobilnya sendiri sudah dipastikan ia akan mati tertabrak mobil lain

Tak lama ada seseorang yang mengetuk pintu mobilnya, Woojin pun berusaha membuka matanya walaupun ia merasa tak sanggup

" Pak tolong buka pintunya " ucap orang itu dari luar

Woojin segera membukakan pintu mobilnya

" Astaga pak kenapa kondisi bapak seperti ini ? " lantas Jiseon mendongak kearah depan dan mendapati sebuah gedung diskotik didepanya " apa kau kediskotik itu tadi malam ? "

" Tidak usah banyak tanya segara bawa aku pulang "

" Ba-baiklah "

Diperjalanan Woojin dan rekan kerjanya tidak berbicara sama sekali. Tapi Jiseon sedari tadi terus menatap khawatir kearah atasannya itu " apa kau mau kerumahsakit dulu ? " Ucap Jiseon akhirnya

Woojin menggeleng lemah " tidak usah, langsung saja antarkan keapartement ku "

Jiseon mengangguk patuh

1 20√e 980 (2Park) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang