Derap kaki jenjangnya membawa langkah menuju luar rumah. Beberapa menit yang lalu ponselnya bergetar menampilkan pesan singkat dari lelaki kesayangannya memberitahu bahwa ia sudah menunggu didepan rumah. apa benar sepagi ini ? yah sesuai janji yang Woojin katakan tempo hari kalau pria tampan itu akan membawanya kesuatu tempat yang entah seperti apa tempat itu. Woojin tersenyum, senyum yang mampu menghangatkan suasana haha ini yang Jihoon tunggu setiap saat. Tapi kalau diperhatikan lagi ada yang berbeda dari Woojin menurut pandangannya, sepertinya setahun ini Woojin terus mengurangi berat badannya dan itu sangat terlihat dari pipinya yang sudah tidak cubby lagi pipinya sekarang terlihat tirus, tulang pipinya semakin terlihat jelas dan rahangnya semakin tajam
" Hai . . . selamat pagi sayang " sambut Woojin disertai senyum merekah darinya
" Selamat pagi Woojinie " balas sigadis manis milik pria bergingsul itu
" Aku ingin mengajakmu melihat matahari terbit . . . Apa kau mau ? " tawar Woojin seraya menggamit kedua pipi bakpao Jihoon
Jihoon menerimanya dengan antusias besar " tentu saja, aku sangat menyukai matahari terbit " tuturnya
Tangan kekar Woojin terangkat untuk membelai halus rambut Jihoon yang tergerai menawan lalu membawa tangan itu lagi kearahnya untuk meraih syal yang ada dilehernya
" Sebelum berangkat pakailah syal ini agar tubuhmu tetap hangat " sembari melilitkan syal tersebut keleher sang kekasih
Jihoon tersipu, kenapa perlakuan Woojin begitu manis pagi ini. Cup Woojin terkesiap " morning kiss " gumam Jihoon lalu pergi meninggalkan Woojin yang masih terpaku atas perlakuannya yang tiba-tiba
Woojin tersadar dan tak mendapati kekasihnya lagi didepannya, Jihoon memang sangat lihai untuk membuat awal paginya menjadi terasa manis
" Woojin bisakah kau matikan pendingin mobilnya ? "
" Apa kau kedinginan ? "
Jihoon mengangguk lucu seraya mengedip-ngedipkan matanya gemas
Woojin tak tahan dengan itu dan lantas segera memalingkan wajahnya agar tak melihat wajah menggemaskan Jihoon lagi kalau tidak mungkin hal-hal aneh akan terjadi dalam sekejap
Hening, hanya terdengar musik romantis yang diputar diradio mobil
" Jihoonie apa kau baik-baik saja ? "
Jihoon menolehkan kepalanya kearah Woojin " memangnya aku kenapa ? "
" Apa perjalanan kita membosankan ? "
" Anni " tukas Jihoon segera " aku hanya sedang melihat-lihat pemandangan diluar. Aku suka, sepertinya hari ini akan cerah "
" Yah kau benar hari ini cuaca pasti akan cerah " Woojin tersenyum, sepertinya semesta akan mendukungnya hari ini
.
.
.Beberapa saat berlalu dan tibalah mereka ditempat tujuan, tempat untuk mereka melihat matahari terbit
" Apa kita sudah sampai Woojinie ? "
" Hmm sebentar ya aku ingin mengambil kameraku dulu "
Jihoon mengangguk, deburan angin pagi berhembus tenang hari ini, suasana pun tak terlalu dingin
" Jihoonie "
" . . . Kajja "
Jihoon berjalan sedikit berlari karena Woojin yang menarik tangannya
" Kau pasti akan menyukai tempat ini "
" Benarkah ? "
" Ya. Lihat lah "
KAMU SEDANG MEMBACA
1 20√e 980 (2Park) ✔
General Fiction1 20√e 980 (Implied Symbol) Menyiratkan sebuah makna mendalam ketika kata itu diucap kan 1 20√e 980 Simbol tentang kisah kita - Bahasa baku