Tiba-tiba Woojin berdiri dan mengulurkan tangannya pada kekasih cantiknya
Jihoon sedikit merasa bingung, beberapa detik ia hanya memandangi tangan Woojin lalu kembali menatap wajah lelakinya
Woojin tersenyum manis dan sedikit memberikan isyarat agar Jihoon meraih tangannya " ayo "
" Kita mau kemana ? "
" Apa kau lupa, sebentar lagi puncak acara pernikahan kakak sepupu ku "
Dan saat itu juga Jihoon ingat bahwa ia sedang ada di sebuah acara karena saking terlarut oleh suasana membahagiakan antara dirinya dan Woojin " tapi kita-- "
" Aku yang akan menjelaskannya pada Lee hyung "
Didalam, pesta semakin meriah. Musik dansa yang tengah diputar semakin menambah suasana romantis. Woojin berjalan masuk dengan percaya dirinya sambil terus mengeratkan genggamannya ditangan Jihoon, sesekali ia menoleh kearah sang kekasih sambil tersenyum. Kalau dilihat-lihat mereka berdua seperti tak pernah memiliki masalah satu sama lain bahkan Woojin bersikap dengan entengnya tak ada canggung sama sekali yang ia rasakan. Lain hal nya dengan Jihoon, ia merasa sangat canggung pada Woojin bak sepasang kekasih yang baru pertama kali meresmikan hubungan
Woojin yang sadar dengan raut wajah Jihoon tiba-tiba menghentikan langkahnya dan lantas menghadap pada kekasihnya ini " kenapa hm ? apa kau tidak senang dengan hubungan kita yang sekarang ? " ucapnya lembut sembari menatap manis mengkilap milik gadis dihadapannya
Jihoon gelagapan dan berusaha menetralkan desir jantungnya, ditatap Woojin sedekat ini bukan hal baru lagi untuknya tapi kenapa sekarang malah ia merasa tatapan Woojin lebih dalam dari sebelumnya " a- aku senang dan bahkan senang karena hubungan kita kembali membaik hanya saja-- " Jihoon menjeda ucapannya sejenak untuk menelan ludahnya " hanya saja- aku sedikit merasa canggung padamu "
Woojin berusaha menahan tawanya, kenapa kekasihnya ini sangat menggemaskan
" Kenapa tertawa ? "
" Kau lucu sekali . . . Kau seperti pertama kali bertemu denganku saja " balas Woojin yang masih sedikit menahan tawanya
Jihoon memukul dada Woojin kesal namun tidak keras, ya jelas saja, kalau keras Jihoon pasti akan kehilangan Woojin untuk yang kedua kalinya
Suasana semakin sendu dan romantis dengan lampu-lampu yang sedikit diredupkan, tak lama terdengar lantunan musik bernada lembut, Jihoon mengelilingkan pandangannya, ia tak menyangka bahwa ia berhasil menyulap tempat ini menjadi bak istana kerajaan
" Kekasihku memang hebat "
Jihoon terbuyar dari kekagumannya menatap ruangan ini saat satu suara terdengar ditelinganya, ia pun menoleh dan mendapati senyuman manis ditengah redupnya penerangan
" Aku mencintaimu " bisik Woojin
Syukurlah lampu ruangan ini diredupkan kalau tidak pasti pipi merah Jihoon terlihat dengan jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
1 20√e 980 (2Park) ✔
General Fiction1 20√e 980 (Implied Symbol) Menyiratkan sebuah makna mendalam ketika kata itu diucap kan 1 20√e 980 Simbol tentang kisah kita - Bahasa baku