01

6.3K 426 32
                                    






   Gun berjalan agak terseok-seok, karena dia merasa sakit di bagian belakangnya.
Hari ini ada kelas pagi, jadi tidak mungkin dia datang terlambat, apalagi itu di mata pelajaran dosen killernya.

Di dalam kelas sudah ada Saint dan juga Earth yang sudah duduk di bangkunya dan meletakkan kepalanya di atas meja.
Gun duduk tepat di depan Saint yang masih setia memejamkan matanya.
Tak lama kemudian Plan datang dengan keadaan yang tidak jauh berbeda dengan Gun.
Tadi malam benar-benar malam yang naas bagi ke empat pria manis itu.

Plan berteriak frustasi sambil mengacak-acak rambutnya sendiri, mereka kini berada di tempat biasanya mereka berkumpul, di bangku ujung koridor kampus mereka.

Saint terus saja menangis, Gun diam seperti patung dengan tatapan matanya yang kosong. Sedangkan Earth dia menyembunyikan wajahnya di antara kedua lengannya di atas meja.

       "Hoi... Gun.. ini semua salahmu, jika kau tidak mengajak kami ke tempat itu kita semua tidak akan berakhir seperti ini. Arrgghh... Sialan.
Dia mengatakaiku penguntit waktu itu, dan semalam dia bahkan dengan sadar mengambil kesempatan padaku.
Ouh.. ini sakit sekali.."

Plan terus saja menggerutu sebal karena kejadian tadi malam yang membuat pantatnya sakit.

      "Hiks.. hiks.. lalu bagaimana denganku.. hiks.. dia bahkan bilang padaku untuk melupakan kejadian tadi malam.. hiks hiks.. dia jahat sekali.. huuwaaaa..."

Saint menangis sangat kencang sehingga membuat orang-orang yang lewat melihat kearah mereka berempat.
Earth segera membungkam mulut Saint agar dia berhenti menangis.

       "Sudahlah.. semuanya sudah terjadi, kita tidak bisa terus menyesalinya.."

Ujar Earth kemudian, dan melepaskan tangannya dari membungkam mulut Saint.

        "Maafkan aku kawan.. seharusnya kita pergi ke tempat lain.. aku juga tidak tau kenapa bisa ada mereka disana.. ini kebetulan yang aneh."

Gun menopang dagunya dengan kedua tangannya di atas meja. Wajahnya terlihat sedih dan juga lelah.

   
        "Lihat aku sampai harus mengancingkan semua kancing kemejaku, karena dia menggigitku di sini. Manusia macam apa dia.. dia sangat kasar sekali."

Plan menunjukkan bagian lehernya yang tertutupi Krah kemejanya, dan di situ ada bekas gigitan yang mulai membiru.
Kemudian Earth juga membuka satu kancing kemeja dan memperlihatkan bekas gigitan di pundaknya.
Gun kembali menghela nafasnya, dan Saint mempoutkan bibirnya, bayi besar itu malah menutup rapat kancing kemeja.

       "Mereka benar-benar gila.. Hoi... Aku ingin sekali membalas mereka."

Plan kembali berteriak histeris dan menghentakkan kakinya.
Kini Gun mengacak-acak rambutnya sendiri mendengar teriakan monyet satu itu.

Dan hari itu mereka berempat menghabiskan waktu mereka bersama di rumah Gun, karena di sana tidak akan ada yang mengganggu, ayah Gun tidak pernah ada di rumah dan adik perempuan Gun akan diam di kamarnya untuk melihat acara kesukaannya yaitu series BL.
Ya.. adik perempuan Gun itu seorang fujoshi, makanya dia sangat bersemangat jika Gun dan teman-temannya mempunyai pacar seorang pria juga. Seperti cerita yang pernah di tulis oleh Gun dengan iseng, dan adik perempuannya itu yang paling antusias dengan ceritanya.


#######

Segini dulu untuk pembukaannya ya..

Next chapter akan menceritakan flashback kejadian sebelumnya..
😁😁

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang