#2

6.5K 735 52
                                    

Taeyong telah berada di rumahnya bersama dengan ten dan juga winwin, rumah taeyong begitu sangat besar dengan halaman rumah yang seperti sebuah lapangan bola dengan begitu banyak tanaman langkah dan begitu banyak bunga melati yang begitu sangat indah. Walaupun sudah berapa kali ten dan winwin ke rumah taeyong, mereka berdua tetap saja merasa kagum dan mata mereka berbinar melihat indah dan mewahnya rumah taeyong.

" ayo masuk kenapa berdiri di situ..." tawa kecil taeyong saat melihat kedua sahabatnya itu memandang dengan kagum taman rumah taeyong.

Ten dan winwin tersenyum layaknya seperti anak kecil saat taeyong menegurnya, mereka berdua segera mengikuti taeyong masuk ke dalam rumah...

" selamat siang tuan.." ucap lembut yuri.

" siang juga bi..." senyum lembut taeyong.

" siang bi.." ucap bersemangat ten dan winwin.

" tuan ten dan tuan winwin ingin susu coklat dingin?" tanya lembut yuri.

" tentu saja bi.. dengan kue yang enak.." ucap bersemangat ten dan winwin sangat kompak.

Taeyong hanya tertawa kecil melihat tingkah dua sahabatnya.

" ayo kita ke kamarku saja..." ucap taeyong lalu berjalan menuju kamarnya.

Ten dan winwin segera mengikuti taeyong, mereka menaiki lift untuk naik ke lantai 4. Lantai pribadi milik taeyong. Ten dan winwin selalu saja merasa kagum dengan apapun yang di miliki taeyong di dalam hidupnya, tapi ada satu hal yang membuat winwin dan ten merasa begitu kagum yaitu kesederhanaan yang di miliki taeyong. Taeyong begitu sederhana dari pakaian sampai tingkah lakunya. Taeyong tidak pernah memandang rendah terhadap ten dan winwin, walau taeyong sangat kaya, tidak satupun mahasiswa di kampus mengetahui dirinya adalah anak pemilik yayasan begitu pula dengan kedua adiknya. Bisa saja juga taeyong membeli sebuah mobil sport yang mewah saat kekampus tapi taeyong hanya menggunakan mobil yang biasa saja.

" aku ingin bermain game dulu.." ucap bersemangat winwin.

" mainlah tapi mandi dulu, jam 3 kita ke gunung belakang rumahku..." tegas taeyong sambil membuka baju untuk memakai handuk.

" aishhhh taeyong badanmu itu terlalu kurus dan mungil,kenapa kau tidak makan banyak. Harusnya badanmu seperti kedua adikmu, kau malah terlihat seperti anak yang tidak bisa makan makanan enak, padahal kau anak orang kaya." pekik ten.






buuuuuuuggggggggghhhhhh






" tutup mulutmu itu ten... dasar Kau... " kesal winwin memukul kepala ten.

" yaaakkkkk kau berani padaku.." teriak ten sangat keras.

" sudah... sudah... sana mandi..." tawa kecil taeyong lalu melemparkan dua handuk pada ten dan winwin.

Ten dan winwin segera masuk ke dalam kamar mandi berdua, sudah biasa ten dan winwin mandi bersama. Sebuah kebiasaan yang mereka bawa dari rumah, jika di rumah mereka tidak mandi bersama. Mereka berdua akan terlambat untuk ke kampus.





toktok....





" masuk..." saut taeyong.

Yuri masuk membawa dua susu coklat,satu gelas kopi dan beberapa kue untuk taeyong, ten dan winwin.

" ini tuan...bibi permisi..." ucap lembut yuri.

" tunggu bi..."

" iya kenapa tuan?" tanya lembut yuri.

" apa appa dan eomma pulang ke rumah atau menelfon hari ini?" tanya lembut taeyong.

" tidak tuan muda..." ucap menyesal yuri.

WHITE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang