#11

4.1K 516 64
                                    

Taeyong sangat kaget ketika jaehyun menelfon dirinya, padahal orang tuanya baru saja meninggal, tidak ada yang tahu soal itu selain dia dan orang-orang dekat.

' kenapa diam sayang?. Apa kamu mendengarkanku?. Maafkan aku baru bisa menghubungimu, aku benar-benar sangat sibuk dengan proyek bisnis. Ini saja aku sempatkan waktu 5 menit untuk menghubungimu.' Ucap santai jaehyun.

' dari mana kamu tahu orang tuaku meninggal?' Pekik taeyong.

' aku melihatnya di berita TV sayang...' ucap lembut jaehyun.

Taeyong segera berdiri dan mencari remote tvnya lalu segera menyalakan TV di kamarnya.

Saat taeyong menyalakannya taeyong melihat berita tentang orang tuanya. Taeyong memukul kepalanya karena sudah berpikiran buruk di dalam kepalanya.

' halo sayang... nanti akan ku hubungi lagi, ku usahakan untuk pulang hari ini. I Love you...' ucap lembut jaehyun lalu menutup telfon.

Taeyong menghela napas panjang dan merasa dirinya begitu bodoh karena berpikir aneh tentang jaehyun.

Lalu taeyong ke kamar mandi dan bersiap....






Setelah 2 jam berlalu, taeyong dan yang lainnya telah mengganti pakaian mereka menggunakan serba hitam. Taeyong,jeno,mark dan haechan terlihat memakai setelan jas yang sama.

Mereka semua duduk di kursi yang telah di atur oleh maid rumah mereka. Mereka menunggu mayat orang tuanya datang. Setelah 5 menit, peti mayat orang tuanya datang di bawah oleh ajudan keluarga mereka.

Saat peti mayat itu berada di hadapan mereka. Taeyong, mark,jeno dan juga haechan segera berdiri dan mendekati peti mayat itu.

" kenapa appa dan eomma meninggalkan kami seperti ini" ucap terisak jeno.

Mark menangis tanpa suara, haechan memeluk tubuh mark agar mark merasa tenang. Taeyong berusaha menenangkan jeno yang menangis begitu kerasnya.

" tenanglah... jangan menangis seperti itu..." ucap lembut taeyong.

" kita belum membuat appa dan eomma bahagia, kita belum selesai kuliah hyung... kita belum bisa menunjukkan kesuksesan pada eomma dan appa" ucap terisak jeno lalu memeluk taeyong dengan sangat erat.

" appa dan eomma sudah merasa bahagia memiliki kita, jangan pikirkan itu. Kita masih bisa tunjukkan itu semua dengan hidup baik setelah mereka tiada." Ucap lembut taeyong mengelus lembut rambut jeno.

Taeyong ingin meneteskan air matanya tapi dia menahan dirinya agar tidak menangis. Dia tidak ingin terlihat sangat lemah di depan kedua adiknya. Esok hari, kedua adiknya sudah menjadi tanggung jawabnya, dia akan menghidupi adiknya dan mengurus segalanya.

Orang-orang yang ada di sana, hanya bisa melihat mereka dengan kesedihan karena kehilangan orang tua mereka dengan sangat cepat.

Taeyong mengarahkan jeno untuk duduk di kursi, taeyong melepaskan pelukannya itu dan melihat wajah jeno dengan sorot matanya yang lembut. Taeyong mengusap air mata adiknya itu, kemudian taeyong juga mengusap air mata mark yang berada di samping kanannya. Mark baru saja duduk di samping taeyong bersama haechan.

Taeyong ingin berbicara pada kedua adiknya tapi matanya menangkap eomma jaehyun dan adik jaehyun datang. Taeyong sedikit kaget saat melihat mereka datang. Taeyong segera berdiri dan menghampiri mereka.

" eomma... " ucap lembut taeyong.

" eomma turut berduka nak... kamu harus kuat menghadapi semuanya nak..." ucap suzy meneteskan air matanya lalu memeluk tubuh taeyong dengan hangat.

WHITE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang