#20

3.2K 394 32
                                    

Taeyong telah berada di hadapan jungwoo, sangat dekat. Taeyong tersenyum tipis pada jungwoo, lalu taeyong mengarahkan pistol jungwoo ke tengah dahinya.

" tembaklah jungwoo..." senyum tipis taeyong.

Semua orang di ruangan itu sangat ketakutan dan sangat kaget karena taeyong mengarahkan pistol jungwoo seperti itu tanpa ada rasa takut.

" kau sungguh berani. Aku akan menembakmu..." pekik jungwoo.

" tanganmu masih sedikit bergetar. Kau belum mahir dalam pistol ini. " senyum sinis taeyong.

" aku akan membunuhmu..." bentak jungwoo.

" silahkan... lalukan saja. Kalaupun aku mati hari ini, kau dan suamimu juga akan menyusulku untuk mati. " senyum sinis taeyong.

Pupil mata jungwoo sedikit melebar mendengarkan hal itu...

" mau ku beritahu sesuatu?" Senyum tipis taeyong.

Jungwoo terdiam dan mulai merasa tubuh semakin gemetar...

" aku bisa membuat appamu di hukum mati seperti suamimu dan kau akan kehilangan semua hartamu. Semua yang kau miliki..." tegas taeyong dengan senyum tipis di bibirnya.

Seketika tangan jungwoo turun dengan sendirian, dia sangat takut dengan ancaman taeyong pada dirinya.

Taeyong mendekati jungwoo, jarak mereka hanya 3 jari saja. Begitu sangat dekat...

Taeyong mendekatkan bibirnya pada telinga jungwoo...

" kau jangan macam-macam padaku jungwoo. Aku bisa menghancurkan segalanya di dalam hidupmu. Dalam waktu beberapa detik, dan aku bisa membuat orang tuamu lenyap dari bumi ini tanpa ada yang tahu" bisik taeyong dengan membelai lembut wajah jungwoo.

Pupil mata jungwoo melebar, dia merasa sangat ketakutan. Dia tidak menyangka bahwa taeyong begitu kejam seperti ini. Dia baru mendengar perkataan, bukan melihat perbuatan taeyong.

Taeyong menarik kembali kepalanya dan berbalik untuk meninggalkan ruangan itu...

" pulanglah... sebelum aku berubah pikiran" tegas taeyong dan berjalan menjauh dari jungwoo.








" SEMUANYA BUBAR DAN KEMBALI BEKERJA..." ucap lantang taeyong dan meninggalkan ruangan itu.







Seluruh karyawan bubar seketika...

Taeil segera menyusul taeyong, sementara ten dan winwin melihat ke arah jungwoo yang meninggalkan ruangan itu dengan tubuh yang lemas.

" apa yang taeyong katakan pada pria itu sampai wajahnya seperti itu..." pekik ten.

" kau seperti tidak mengenal taeyong saja. Ayo cepat kita harus bertemu pria-pria tampan itu..." girang winwin dan meninggalkan ten.

" tampan dari mananya... DASAR GILA..." teriak ten dan menyusul winwin.














Selang 1 jam akhirnya winwin dan ten sampai di kampus mereka yang dulu. Mereka menunggu di parkiran, melihat ke segala arah. Berharap dapat menemukan JLD...

" itu mereka..." saut winwin.

" WOYYYYY PLAYBOY CAP MANGKOK...." teriak ten sangat keras.

" yaaaakkkk... kenapa kau memanggil mereka begitu" ketus winwin.

" bodoh amat...." ketus ten.

Daniel, Johnny dan lucas, berbalik mendengarkan suara nyaring dari ten yang mereka sangat kenal. Mereka bertiga segera mendekati ten dengan sorot mata yang kesal.

WHITE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang