#21

3K 391 67
                                    

Taeyong mengangguk dan memberikan senyuman manis mautnya pada JLD. JLD meninggalkan ruangan itu...

" kalian semua benar-benar bodoh..." senyum tipis taeyong.

Taeyong tertawa kecil sambil menuju meja kerjanya, taeyong duduk di kursi kerjanya dan mengambil ponselnya yang berada di atas meja.

Terlihat taeyong sedang menghubungi seseorang, suara taeyong terdengar sangat kecil saat berbicara dengan orang itu. Saat dirinya sementara berbicara...






Ceklek...






" tuan..." suara taeil terdengar.

Taeyong sedikit panik dan segera menutup telfonnya..

" apa kau tidak bisa mengetuk dulu sebelum masuk" kesal taeyong.

" maaf tuan... " ucap menyesal taeil dan sedikit membungkuk.

" hmmm... ada apa?" Ketus taeyong.

" ada seseorang yang ingin menemui tuan di lobby" tegas taeil.

" siapa?" Heran taeyong.

" tuan jaehyun" ucap pelan taeil.

Taeyong memutar bola matanya malas saat mendengarkan hal itu.

" istrinya tadi datang dan sekarang dia yang datang" ketus taeyong.

" tuan tidak ingin menemuinya?, jika tidak ingin akan ku usir dia tuan" tegas taeil.

" tidak usah, bawa dia ke ruanganku. Aku tidak ingin jadi tontonan karyawan lagi." Ketus taeyong.

" baik tuan" ucap lembut taeil dan keluar dari ruangan itu untuk membawa jaehyun.

Taeyong menghela napas panjang, taeyong memutar-mutar pulpennya di atas meja. Terlihat dirinya sedikit cemas...

" jangan sampai kau terlihat lemah taeyong..." ucap pelan taeyong.

Tidak lama kemudian taeil mengetuk pintu...

Taeyong mempersilahkan taeil untuk masuk...






Terlihat jaehyun memandang sendu ke arah taeyong dengan bawah mata yang terlihat mulai menghitam, rambutnya pun sangat berantakan. Membuat pupil mata taeyong sedikit melebar saat melihat kondisi fisik jaehyun.

' tenanglah taeyong...' batin taeyong.

" tinggalkan kami berdua taeil.." tegas taeyong.

Taeil mengangguk dan segera keluar dari ruangan taeyong...

Jaehyun ingin berjalan mendekati taeyong tapi taeyong menaikkan tangannya untuk menyuruh jaehyun berhenti di tempatnya.

" cukup di situ, tidak usah mendekatiku." Ketus taeyong.

Jaehyun terlihat begitu sangat menyesal dengan segala perbuatan yang dia lakukan.

" maafkan aku taeyong" ucap lemah jaehyun dan meneteskan air matanya.

Taeyong hanya terdiam saat mendengarkan dan melihat semua itu.

Jaehyun bertekuk lutut di hadapan taeyong dengan wajah yang telah di penuhi dengan air mata penyesalannya.

" tolong maafkan aku. Aku tahu diriku telah salah berbohong kepadamu, aku tahu aku salah telah menghilangkan nyawa orang tuamu. Aku tahu aku salah telah melakukan semua itu dan menyembunyikannya darimu. " ucap menyesal jaehyun lalu menangis terisak.

Taeyong masih terdiam saja, tapi matanya terlihat mulai sedikit berkaca-kaca.

" tapi aku tidak berbohong sedikit pun soal perasaanku padamu. Sejak dulu aku jatuh cinta padamu, aku selalu melihat dan mengikuti semua apa yang kamu lakukan karena kamu telah membuatku jatuh cinta" ucap sesunggukan jaehyun.

WHITE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang