Chapter 6

2.1K 181 1
                                    

Lucas kembali ke mall tempat kejadian tadi, ia ingin membantu Seo Johnny - kerabat kerja nya menangani polisi dan pihak mall mengingat tadi mereka menggunakan senjata api di muka umum pastinya pihak mall menelpon pihak berwajib. Syukurlah tidak ada korban jiwa mengingat bagaimana tadi tembakannya melesat ke arah kaca toko bukannya mengenai sang mangsa Lee Taeyong.

" Kita harus mencari tahu siapa wanita yang bersama Lee Taeyong itu " terdengar helaan frustasi dari Lucas, rasanya ia ingin berhenti saja bekerja menjadi anak buah dari keluarga aditama namun rasanya berat sekali mengingat bagaimana baiknya keluarga aditama pada keluarga nya.

" Aku curiga sebenarnya wanita tadi adalah nona adinda, dilihat dari postur tubuh dan gaya rambut nya pun itu terlihat seperti nona Adinda " ucap Lucas kepada Johnny

" Kau benar itu terlihat seperti nona Adinda, mari kita lacak mobil Taeyong itu, aku sudah pusing karena sialan itu kita harus kerja siang malam " Johnny pun segera menarik lengan Lucas keluar dari area mall lalu mengajak nya menuju basecamp tempat anak buah Aditama berkumpul

***

Adinda menepikan mobil nya di rumah sakit tempat ia bekerja, lalu ia segera memapah Taeyong menuju unit gawat darurat, saking paniknya Adinda tidak menjawab telpon yang terus berbunyi membuat kakaknya sebagai penelpon merasa khawatir takut takut jika memang adiknya memiliki hubungan dengan musuhnya. Setelah Taeyong masuk keruang UGD terlihat dokter jinhwan dan dokter Hanbin mendekati pintu ruang UGD

" Tenang aja Din, percaya kan sama kita? " Tanya Jinhwan, kebetulan sekali Jinhwan dokter yang sedang berjaga sore ini
Adinda menangguk menjawab pertanyaan Jinhwan, ia tidak meragukan kemampuan Jinhwan dalam medis secara mereka adalah sahabat dari zaman perkuliahan dan Jinhwan lulus dengan gelar coumlade. Setelah itu Jinhwan dan Hanbin masuk ke ruang tindakan menyisakan Adinda dengan lamunan kegelisahan, namun bunyi dari handphone Adinda membuyarkan lamunan nya menandakan telepon masuk, segera ia menjawab panggilan yang diketahui dari kakaknya

" Hallo? Kenapa kak? "

" Kamu dimana dek? Lagi jaga enggak? " Nada bicara Nathan terlihat kwatir, bagaimana tidak Lima belas panggilan darinya Adinda abaikan begitu saja

" Enggak kak, lagi nunggu pacar ku di rumah sakit, lagi operasi " Adinda harus terlihat tenang agar kakaknya itu tidak ikut panik

" Loh kenapa? " Nathan berharap jika kekasih dari adiknya itu bukan Lee Taeyong

" Ada insiden tadi di mall" seketika  jawaban Adinda membuat Nathan lemas, sepertinya benar adiknya ini memiliki hubungan dengan Lee Taeyong. Oh ayolah Lee Taeyong sialan itu bagaimana bisa menjadi kekasih adiknya itu? Nathan memutuskan panggilan sepihak lalu menelpon Lucas untuk mengintai pergerakan Adinda sementara ini, jangan sampai Adinda nya terluka.

***

Adinda kini sedang mendengarkan penjelasan dari Jinhwan dan Hanbin mengenai luka Taeyong, beberapa menit kemudian terlihat Taeyong yang akan dipindahkan ke ruang rawat dengan bantuan dari beberapa perawat.

" Udah gausah khawatir tinggal nunggu dia sadar aja " Jinhwan menepuk kepala Adinda pelan. Adinda tersenyum membalas perhatian dari sahabat nya lalu pamit untuk menemui Taeyong.

Adinda masuk ke ruang rawat Taeyong terlihat pria tampan itu terbaring lemah dengan wajah pucat nya, Adinda tidak habis pikir kenapa mereka bisa diserang oleh komplotan menyeramkan itu? Apa Taeyong terlilit hutang? Tidak mungkin bukan Adinda tau betul jika Taeyong adalah pengusaha sukses.
Adinda tersadar dari lamunan nya ketika melihat respon dari Taeyong yang menandakan bahwa ia sudah sadar, segera Adinda menekan tombol darurat guna memanggil dokter yang bertugas. Terlihat Jinhwan dan seorang perawat memasuki ruang rawat Taeyong dan mulai memeriksa keadaan nya setelah memberi tahu beberapa prosedur Jinhwan dan perawat tadi pun undur diri menyisakan ia dan Taeyong begitu saja.

" Boleh pinjem handphone kamu ga? " Tanya Taeyong, sekarang ia butuh pengawalan dan ia berniat menelpon Yuta untuk datang kesini dengan beberapa bodyguardnya
Lalu Adinda pun memberikan handphone nya

" Tunggu diluar ya, aku mau nelpon sekretaris aku " pinta Taeyong, malas bertanya Adinda pun segera keluar dari ruangan, tapi tanpa Taeyong ketahui Adinda menguping dari luar ruangan, hey siapa yang tidak kepo dengan pembicaraan nya dengan sekretaris nya itu

"Hallo yuta ini saya Taeyong" sambar Taeyong saat panggilan mulai terhubung, beruntunglah Taeyong hapal nomor telpon Yuta, sengaja ia menghapalnya untuk keadaan seperti ini.

" ..."

" Cepat kemari ke rumah sakit tempat Adinda bekerja, bawa beberapa dokumen yang harus saya tandatangani dan beberapa bodyguard untuk mengawasi disini,sepertinya Aditama mulai bergerak menghancurkan ku, dan oiya jangan lupa tanyakan saja ruangan ku nomor berapa, sudah jangan banyak tanya cepat kemari " cerocos Taeyong lalu memutuskan panggilan sepihak lalu menghela napas berat.
Dan oh tunggu kenapa Taeyong meminta bodyguard pada Yuta? Apa ini keadaan yang gawat darurat? Pusing rasanya Adinda dengan kejadian ini, Adinda pun memutuskan pergi keluar taman dahulu supaya Taeyong tidak curiga bahwa ia telah menguping pembicaraan nya dengan Yuta.

Sepertinya ia harus mencari tahu lebih dalam siapa sebenarnya Lee Taeyong-nya itu












- To Be Continue -

The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang