Chapter 13

1.5K 144 4
                                    

Sudah seminggu sejak pertengkaran Adinda dengan Nathan, Adinda menyibukkan dirinya dirumah sakit bahkan ia mengambil lembur selama tiga hari di rumah sakit untuk menghindari Nathan.

Sore ini Adinda berjalan ditaman rumah sakit, menghirup udara segar dan menyaksikan beberapa anak kecil yang berlarian di sekitaran taman, setelah mendudukkan diri di bangku taman Adinda pun menyalakan handphone nya yang sedari kemarin ia nonaktif kan.
Banyak sekali Chat masuk termasuk dari Nathan yang hampir menyentuh angka seratus mengabaikan chat dari Nathan, Adinda pun memasukan kembali handphone nya ke saku sneli nya.

Bosan hanya duduk saja, Adinda pun hendak bangun dari bangku taman untuk kembali ke ruangan jaga, lebih baik ia pulang karena jam praktek nya telah usai dan ia pun mendapat cuti selama tiga hari dan peluang cuti ini pun akan ia gunakan untuk berleha leha di apartemen.

Saat menegakan badan nya seseorang dari belakang lebih dulu menutup matanya lembut, karena kaget Adinda pun meraba raba tangan kekar itu namun, saat membalikan tubuhnya ia terkejut mendapati Taeyong dengan senyuman manisnya

" Kok kesini enggak bilang bilang " protes Adinda sebal

"Gimana mau bilang dari kemarin kamunya aja gak bisa dihubungi" Taeyong pun menarik lengan Adinda untuk duduk kembali di kursi taman lalu menarik kepala Adinda lembut untuk bersandar di bahunya

" Hehe maaf ya aku lagi ngambil lembur aja " rasanya sudah lama tak bertemu sapa entah mengapa sekarang rasanya rindu itu semakin terasa

" Kenapa sih kayak ada masalah? " Tanya Taeyong lembut membuat mata Adinda berkaca kaca, bagaimana Taeyong yang memiliki kepribadian yang lembut ini mampu membunuh seorang perempuan? Kakaknya yang satu itu benar benar keterlaluan

" Engga ada, tapi ya gitu " jawab Adinda malas, ia tidak mau membicarakan perdebatannya dengan Nathan

" Aku tanya tadi ke dokter Jinhwan katanya kamu dapet cuti tiga hari ke depan, gimana kalau kita main ke pantai? "Tawar Taeyong yang langsung disuguhi senyuman dan anggukan tanda setuju dari Adinda.

Melepas penat di pantai bukan suatu masalah kan?

***

Karena hari yang mulai gelap Taeyong pun mengajak Adinda untuk segera pulang dan beristirahat sebelum mereka bersenang senang besok hari.

Setelah mengantar Adinda pulang Nathan pun pergi mengunjungi Jaehyun, rasanya rindu sekali kepada sahabat nya yang jarang ia temui itu mengingat Jaehyun memiliki jadwal yang lebih padat dari Taeyong

setelah memarkir kan mobil nya di basement apartemen, Taeyong pun melangkah kan kakinya menuju lantai dua dimana unit apartemen Jaehyun berada.setelah menekan bel munculah sosok Jaehyun dengan setelan pakaian santai,sepertinya ia sedang free.

" Taeyong, ku dengar perusahan Aditama sedang ada projek dengan siaran televisi nasional dan kudengar saham Aditama semakin melejit " Jaehyun menyesap wine nya lalu melirik Taeyong dengan ekor matanya

Taeyong pun nampak terdiam memikirkan betapa gesitnya tuan muda Aditama itu, sepertinya ia harus menghancurkan nya lebih cepat sebelum dirinya hancur terlebih dahulu

" heh sialan malah melamun, tak usah berpikir seperti itu aku sudah punya rencana baru untuk menghancurkannya, dan aku mendapat bocoran jadwal kerjanya, liat betapa baik nya diriku ini hah " Jaehyun melemparkan kacang goreng ke muka Taeyong, yang dibalas dengusan oleh Tayeong

" Mau melancarkan aksi mu kapan? " tanya Taeyong kemudian

"Aku menyesuaikan dengan jadwal Aditama, dan saat yang pas adalah lusa "
Taeyong menghela napas kasar, sepertinya ia akan melimpahkan niatnya untuk menghancurkan Aditama pada sahabatnya, lagi pula Jaehyun adalah orang yang telaten dalam sebuah pekerjaan, pasti sahabatnya ini akan berhasil dalam menghancurkan satu orang saja.

"Jae kau bisa menghandle nya kan? Lusa aku ada janji dengan Adinda aku tidak enak jika membatalkannya " nada bicara Taeyong seakan masih tidak enak terhadap sahabat yang ia kenal dari zaman kecil itu

" Heh Brengsek seperti dengan siapa saja, silahkan sana pacaran biar aku yang menghandle pekerjaan ini, dan silahkan kau mau aku pake apa untuk menghancurkan musuh mu itu, apa mau sama dengan pistol yang membuat orang tua Aditama mati? Atau mau dengan senjata yang berbeda? " Jaehyun Menaik turunkan alis indah nya.

Taeyong nampak berfikir, sepertinya ia bosan dengan pistol yang dipakai untuk membunuh orang tua Aditama itu. Ia harus mencoba hal baru dan jika di ingat ingat kemarin lusa senjata baru datang dari Rusia, dan seperti nya ia harus uji coba senjata tersebut
Senyum licik tertera di bibir Taeyong sehingga membuat Jaehyun bergidik ngeri

"Mau pakai apa tuan Lee yang terhormat " nada bicara Jaehyun di buat sesopan mungkin

Tertawa sebentar Taeyong pun memilih senjata baru yang berkualitas di gudangnya " Aku mau kau menggunakan Glock 20, kebetulan barang itu baru sampai digudangku kemarin, kau minta bantuan saja pada Yuta " tegas Taeyong dijawab kekehan dari Jaehyun

" Laksanakan tuan muda Lee" mereka berduapun tersenyum licik lalu menyesap kembali wine nya masing masing














- To Be Continue -

The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang