Pantai Sawarna siang ini tidak terlalu ramai karena kebetulan hari ini bukan hari libur, sehingga pantai ini minim pengunjung.
Adinda menutup tirai balkon home stay yang disewa oleh Taeyong lalu beranjak menuju kasur empuk yang terdapat ditengah ruangan. Badannya terasa pegal karena diperjalanan tadi sempat macet hingga membuat mereka datang lebih lama dari waktu yang sudah diperhitungkan.
Baru saja menutup mata handphone nya sudah berdering tanda telepon masuk, Adinda pun menekan ikon hijau guna menjawab panggilan tersebut yang berasal dari Taeyong
"Iya kenapa? " Tanya Adinda, kebetulan Taeyong memesan dua kamar sehingga membuat mereka tidur terpisah. Hey mau mati di tangan Nathan jika ia tahu bahwa mereka sekamar, Adinda saja sempat bertengkar gara gara Nathan tidak mengizinkannya pergi bersama Taeyong. Namun ia tak peduli apa kata kakaknya saat ini ia hanya membutuhkan ketenangan
" Mau jalan jalan aja atau istirahat? " Nada suara Taeyong sangat terdengar lembut di seberang sana
" Sore nanti kita ke pantai Pantai karang bereum yuk, katanya bagus liat sunset disana " ajak Adinda dengan semangat, sebelum pergi kesini ia sempat membaca review wisata alam bagus di pantai Sawarna ini dan ia sangat ingin melihat sunset di karang bereum karena saat air surut maka air laut disana akan terlihat kemerahan sebab itu lah pantai ini diberi nama karang bereum yang diambil dari bahasa Sunda 'Bereum' yang berarti merah.
" Iya boleh, sekarang istirahat dulu ya, cape kan kamu? Nanti jam 4 kita berangkat " Adinda memekik senang akhirnya impian nya terwujud, rasanya bayangan sunset itu sudah ada di angan Adinda.
***
Taeyong tersenyum manis melihat tampilan nya dikaca, dengan kaos polos berwarna putih juga celana jeans selutut membuat ketampanan seolah terpancarkan. Sambil bersiul ia pun berlalu ke kamar sebelah guna menjemput Adinda.
Ketukan di pintu kamar Adinda terhenti ketika si penghuni kamar muncul dari balik pintu dengan dress putih bermotif bunga bunga . senyum manisnya terpancar di wajah cantik nya
Taeyong mengusap pucuk kepala Adinda pelan sembari tersenyum manis, lalu menggandeng tangan nya untuk segera pergi menuju pantai karang bereum, tak lupa Adinda mengunci pintu kamar nya.
Perjalanan lumayan jauh dari pantai Tanjung layar tempat mereka menginap namun tak membuat keduanya lelah untuk menyambut sunset yang mereka idamkan
Maklum mereka sudah bosan dengan polusi Jakarta yang mengganggu Indra penglihatan dan penciuman mereka berbeda dengan disini. Udaranya segar sekali apalagi pemandangan nya memanjakan penglihatan mereka.
Sesampainya disana mereka mendudukkan diri diatas karang yang lumayan besar karena memang daerah pantai disini banyak terdapat karang, sinar jingga nya mentari menyinari wajah segar Adinda yang dilapisi make up tipis, ia tersenyum melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan yang tak mampu manusia buat.
Dengan jahil Taeyong mencubit pipi Adinda membuat pipinya memerah karenanya, Adinda mendelik sebal kearah Taeyong lalu mencubit tangannya hingga membuat ruam ungu dilengan kekar Taeyong.
Adinda turun dari batu karang lalu menjulurkan lidahnya mengejek Taeyong, tak ingin kalah Taeyong pun ikut turun dari batu karang lalu mengejar Adinda yang mulai berlari mendekati bibir pantai
Adinda terus berlari menghindari Taeyong, yang mengejarnya
" Kalo kamu lari terus aku tinggal nih ya " ancam Taeyong yang sudah kelelahan mengejar Adinda
Adinda pun terkekeh sambil berlari"dasar udah tua diajak lari larian capek " ejek Adinda
Taeyong pun berhenti berlari lalu menetralkan napasnya yang
" Yaudah aku tinggal beneran ya " Taeyong pun membalikan badannya lalu beranjak untuk pergi, Adinda pun terkekeh lalu segera menyusul Taeyong dan memeluknya dari belakang" Ambekan banget sih " Adinda menyembunyikan wajahnya dibalik punggung tegap Taeyong
Taeyong pun membalikan badannya menghadap Adinda lalu memeluk tubuh mungil Adinda lalu menyembunyikan wajahnya diceruk leher Adinda menghirup aroma khas permen karet itu dengan lekat.
Adinda terpana melihat pemandangan sunset didepan nya, dengan segera ia melepaskan pelukannya membuat Taeyong mendengus, namun setelah itu Taeyong memeluknya dari belakang lalu ikut menyaksikan matahari terbenam didepan pandangan nya.
" Aku lagi ada misi, nanti kalo misiku udah berhasil, aku bakal datengin kakak kamu, minta izin buat nikahin adiknya " ujar Taeyong tiba tiba, Adinda mendongak menatap wajah Taeyong , lalu memeluk Taeyong erat menikmati tenggelam nya matahari dipelukan Taeyong yang nyaman setelah pelukan ayah dan kakaknya.
Adinda tidak tahu misi apa yang Taeyong jalani padahal misi itu akan menghancurkan hidupnya kelak. Setelah mereka tahu kebenarannya apakah mereka memutuskan untuk bersama atau berakhir sampai sana nanti nya
Lalu siapakah nanti yang paling tersakiti hatinya?- To Be Continue -
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia
FanficKisah seorang mafia dan seorang dokter yang berakhir dengan menyedihkan dikarenakan pembunuhan seseorang yang sangat berarti di kehidupan sang dokter [AU] ©riskadewirr_ 2019 - End -