Chapter 17

1.4K 135 3
                                    

Deburan ombak mengusik tidur nyenyak Adinda, setelah membuka matanya ia pun terduduk di kasur dengan selimut yang masih melilit ditubuh nya. Sinar mentari tidak sepenuhnya menyorot kamar yang bernuansa putih itu dikarenakan gorden yang belum dibuka.

Dengan langkah gontai Adinda pun menghampiri pintu kaca yang terhubung dengan balkon, lalu menyibakkan tirai nya sehingga sinar mentari masuk ke dalam kamar Adinda.

Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi dengan segera Adinda pun membersihkan badannya bersiap untuk jadwal hari ini bersama Taeyong.

***

Ketukan pintu terdengar memenuhi pendengaran Taeyong yang masih bergelung manja dengan selimut tebal nya, Taeyong mencoba menghiraukan ketukan pintu tersebut namun makin lama suara itu semakin keras. Dengan mata yang setengah terpejam Taeyong membuka pintu kamar nya yang menampilkan sosok Adinda.

" Katanya mau surfing? " Tanya Adinda setelah ia masuk ke kamar Taeyong.

Bukannya bersiap Taeyong malah menjatuhkan kembali tubuhnya ke kasur empuk nya membuat Adinda menghela napas.

"Bangun Taeyong " Adinda mengguncangkan tubuh Taeyong, namun Taeyong malah membalikan tubuhnya

Tak ingin kalah Adinda pun beranjak ke sisi kasur yang lainnya lalu mencubit pipi Taeyong, sontak saja lelaki tampan itu terbangun. Dengan cekatan Taeyong pun menarik lengan Adinda membuat badannya terjatuh disamping Taeyong

"Aaaa nanti dress aku kusut lagi dong " Protes Adinda saat tangan Taeyeong memeluk pinggang Adinda erat.

Karena kesal akhirnya Adinda menggigit lengan Taeyong sehingga membiru tak mau kalah Taeyong pun mulai menggelitiki Adinda membuat keduanya tertawa.

Setelah mereka puas tertawa akhirnya Taeyong beranjak untuk membersihkan dirinya.

***

" Siap Yuta? " Jaehyun bertanya kepada Yuta yang berada disampingnya,dan dibalas anggukan oleh Yuta menandakan bahwa ia siap. Setelah semua dipastikan tidak ada yang tertinggal mereka berdua pun pergi dengan menggunakan mobil yang tak layak pakai, sengaja Mereka memakai mobil itu supaya jejak mereka tidak diketahui. Setelah mereka selesai dengan urusannya barulah mereka akan pergi ke tempat mobil rongsok.

Perjalanan menuju gedung stasiun televisi nasional itu nampak tenang, keduanya tampak santai seolah tak akan ada dosa setelah melakukan urusan mereka. Akhirnya mereka menepikan mobil di pinggir jalan dekat gedung untuk memantau mangsa mereka. Siapa lagi kalo bukan tuan muda Aditama?

Setengah jam berlalu nampak lah lelaki tampan itu di tempat penyeberangan jalan bersama dengan rekan nya sepertinya mereka baru selesai makan siang.

Dan sebelum Mereka menyebrang peluru yang ditembakkan Jaehyun lebih dahulu menyerang Nathan dan mengenai bagian perut.

Suasana nampak ricuh rekan rekan Nathan mengelilingi Nathan yang sudah bersimbah darah. Setelah berhasil membuat Nathan sekarat akhirnya Yuta dan Jaehyun berlalu begitu saja meninggalkan keriuhan di tengah jalan itu.

Sudah lima belas menit namun ambulance belum juga tiba darah yang mengalir dari perut Nathan berusaha ditahan oleh Lucas yang panik. Setelah menunggu sepuluh menit lagi akhirnya ambulance tiba dan langsung membawa Nathan ke rumah sakit tempat Adinda bekerja.

***

" Halo " sapa Adinda kepada Lucas, tumben sekali anak ini menelpon Adinda

" Euh ini maaf nona" suara Lucas nampak bergetar diseberang sana

" Hey ada apa? Santai saja " seru Adinda sembari membalas lambaian Taeyong, siang ini Taeyong sedang surfing dan Adinda menunggu di pinggir pantai dengan ditemani juice jeruk yang menyegarkan tenggorokan

"Maaf nona tapi tuan muda tertembak dan sekarang ia berada dirumah sakit tempat anda bekerja " Lucas mengucapkannya tampa jeda ia sangat gugup sekarang, takut jika melihat ekspresi Adinda saat tahu keadaan Nathan ya walaupun ia tidak bisa melihat ekspresi nya namun ia dapat merasakan bahwa ini sangat berat mengingat Adinda sekarang hanya punya kakaknya dan jika terjadi yang tidak diinginkan ia tidak tahu harus bagaimana Adinda nantinya.

Dengan segera Adinda memutuskan sambungan telepon dan memanggil Taeyong dengan keras

"Kakakku kecelakaan" ujar Adinda panik, dengan segera mereka pun bergegas menuju homestay dan membereskan barang barang mereka untuk segera pulang.

Setelah tiba di rumah sakit dengan perjalanan yang cukup lama tadi  Adinda langsung menuju ruang operasi karena Lucas memberi tahu bahwa peluru itu harus dikeluarkan.

" Dia akan baik baik saja nona " Lucas menenangkan Adinda yang nampak gelisah operasi akan selesai sebentar lagi namun Adinda masih saja gelisah.

Baru saja Taeyong mendudukkan dirinya di kursi ruang tunggu ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk dari Jaehyun, dengan segera ia mengangkat telepon nya dan berlalu menjauhi ruang tunggu

" Halo Taeyong sahabat ku yang tampan, misi berhasil brother" terdengar tawa licik dari Jaehyun

" Bagus Jae, aku benar benar berhutang Budi padamu " Taeyong tersenyum licik walau Jaehyun tak bisa melihat nya

"Tak masalah bukan apa apa aku hanya mau membantu sahabat ku " terdengar kekehan disana " yasudah Tae aku matikan ya aku ada meeting hari ini " lalu sambungan telepon pun terputus dan Taeyong masih dengan senyum licik yang mengembang Taeyong kembali ke ruang tunggu.















- To Be Continue -

The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang