Chapter 8

1.9K 153 0
                                    

Kini Adinda menemui Nathan di kantornya setelah kemarin Nathan meninggalkan nya begitu saja di Kafe, setelah memarkirkan mobilnya di basement kantor Adinda pun segera menuju lobby dan menghampiri meja resepsionis setelah menanyakan apakah Nathan ada di ruangan nya ia pun segera menuju ke lift dan menuju ke lantai empat tempat ruangan Nathan berada.
Setelah mengetuk pintu terlebih dahulu Adinda pun memasuki ruangan Nathan, terlihat si pemilik ruangan sedang sibuk di meja kerja nya dengan segudang berkas yang Adinda tidak mengerti, yah dia tidak suka bisnis seperti kakaknya ia lebih suka medis dan menolong banyak orang. 
Adinda berdehem supaya kakaknya itu menyadari kehadirannya, Nathan yang melihat Adinda pun lalu tersenyum dan mengganti tempat duduk menjadi di sofa supaya mereka berdua bisa mengobrol dengan santai.

" Kenapa kemarin main pergi aja sih " sewot Adinda membuka pembicaraan, ya saking terkejut nya Nathan ia pun segera meninggalkan Adinda dan pergi , dan pergi menemui kekasih nya untuk curhat masalah ini

" Kamu tau enggak? Lee Taeyong itu ㅡ " belum ia menyelesaikannya pintu ruangannya diketuk oleh seseorang lalu seorang wanita cantik masuk ke ruangan Nathan

Saat Nathan tau bahwa yang datang ternyata Sherly ㅡkekasihnya ia pun tersenyum lalu mempersilahkan Sherly duduk. Adinda yang tau bahwa Nathan memiliki kekasih pun hanya kebingungan dan menatap Nathan seolah ia meminta penjelasan.

" kenalin dek ini pacar kakak " Adinda pun tersenyum kikuk lalu menjabat tangan Sherly, dan tanpa Nathan sadari ia melupakan pembicaraannya tentang Lee Taeyong

" hai aku Sherly " sapa Sherly setelah berjabat tangan dengan Adinda " kamu Adinda kan ya? " lanjutnya. Yah kesan pertama yang Adinda dapat mengenai Sherly ia gadis yang baik dan lumayan cantik. Adinda pun menjawab pertanyaan Sherly dengan anggukan dan tersenyum manis, setidaknya semoga saja pacar kakaknya yang sekarang ini memang ' benar benar baik ' tidak seperti pacar sebelum sebelumnya yang hanya ingin harta dari keluarga Aditama saja.

Dan siang hari ini pun Adinda habiskan dengan mengobrol bersama Sherly, ya dia akui gadis ini memang benar benar baik dan sebidang dengannya. Sherly yang seorang perawat membuat obrolan mereka semakin akrab dan itu berhasil membuat ukiran senyun seperti bulan sabit terbit di bibir Nathan. Adem sekali rasanya mereka bisa akrab walaupun baru sekali bertemu ya walaupun membuat ia menjadi pendengar saja diantara mereka. Bosan hanya menjadi pendengar ia pun melanjutkan pekerjaannya yang tertunda dengan senyum di bibirnya tanpa tau jika  kedepannya dirinya, Adinda maupun Sherly akan terancam keberadaannya karena perbuatan seseorang, siapa lagi jika bukan Lee Taeyong?

***

Taeyong kini tengah memeriksa laporan yang Yuta berikan, ia memijat pelipisnya pusing dengan tender nya kali ini banyak sekali divisi yang tidak bekerja sesuai bidang mentang mentang tender ini dipegang seluruhnya oleh Yuta karena keadaannya belum membaik, ia harus menunggu jaitannya kering terlebih dahulu baru bisa keluar dari rumah sakit yang terasa bagai penjara baginya. Menghela napas dengan kasar Taeyong pun menatap Yuta dengan tatapan menusuk yang menandakan bahwa ia benar benar marah kepada Yuta, sedangkan Yuta sudah siap dengan segala amukan bosnya yang satu ini. Kenapa Yuta bisa selalai ini? salahkan saja bosnya yang memberi ia banyak pekerjaan sekaligus yang membuat pekerjaan kantor nya keteteran. Ya selain mengurus kantor ia pun harus memantau barang persenjataan dan tuan muda Aditama takut takut jika ia membahayakan pekerjaan Taeyong lagi.

" kenapa bisa se lalai ini Nakamoto Yuta? " Sial, Taeyong benar benar marah dengar saja dari nada bicara nya yang begitu dingin dan menyebut marga Yuta.

" Maafkan saya tuan, sebenarnya saya sedikit kewalahan karena beberapa tugas lainnya seperti memantau persenjataan  belum lagi saya harus memantau tuan Aditama " akhirnya keluh kesah Yuta tersampaikan walaupun ia sedikit takut kepada bosnya ini, berani sekali ia mengeluh mengenai pekerjaannya ini.

Terdengar kembali helaan napas dari Taeyong, kali ini ia melunak kepada sekretarisnya itu bagaimana pun juga sekretarisnya itu manusia bukan robot yang bisa melakukan banyak hal sekaligus

" Yasudah untuk urusan persenjataan kau stop dulu untuk penjualan nya sampai aku kembali sehat dan untuk masalah si brengsek itu minta bantuan dari Jaehyun ia pasti bisa banyak membantu, sekarang kau hanya fokus saja pada tender kantor kali ini"

" Baik tuan " Setelah Yuta menjawab titahan Taeyong terdapat hening sesaat Taeyong lupa ia akan meminta lapㅡ oh iya dia ingat ia akan menagih laporan mengenai keluarga Aditama kepada Yuta setelah dua hari yang lalu ia meminta Yuta untuk mencari tau identitas keluarga aditama kecuali tuan aditama yang sudah ia bunuh beserta istrinya.

" mana laporan keluarga aditama? " tagih Taeyong. Yuta pun membuka tas kerjanya lalu mengeluarkan map yang berupa identitas dari keluarga aditama

" sebenarnya saya minta maaf tuan tapi kami hanya menemukan identitas kekasih dari tuan muda aditama, sebenarnya ia memiliki seorang adik perempuan tetapi keluarga aditama memang benar menyembunyikan identitasnya, bahkan orang orang pun tidak tahu mengenai adik perempuannya ini " jelas Yuta hati hati takut jika ia kena amarah Taeyong kembali. Dan mengenai Adinda memang identitasnya sengaja disembunyikan oleh almarhum kedua orang tuanya dan Nathan mereka takut bahwa musuh bisnis keluarga Aditama berbuat yang tidak tidak pada Adinda.

Taeyong pun membaca kertas yang berisikan identitas kekasih Nathan siapa lagi jika bukan Sherly, padahal mereka baru menjalin hubungan selama satu bulan tetapi sudah banyak orang yang mengetahui hubungan mereka. Taeyong pun tersenyum licik lalu menelpon Jaehyun untuk merencanakan misinya kali ini

" Hallo Jae, kau ingat rencana kita yang pertama? " Tanya Taeyong To The Point

" Ya aku ingat, kenapa memang nya? " jawab Jaehyun diseberang sana

"Kita lakukan rencana itu, sekarang sekretarisku akan langsung ke kantormu, bersiaplah Jae" lalu Taeyong pun memutuskan panggilan begitu saja lalu menatap Yuta masih dengan senyuman licik nya.

" pergilah ke kantor Jaehyun, dia yang akan memberi tahu semua rencana ku dan dia yang akan memberimu tugas " Titah Taeyong dengan tegas

" Baik tuan " Yuta pun membereskan barangnya lalu pergi menuju kantor sahabat bosnya untuk melaksanakan rencana Taeyong yang pastinya untuk menghancurkan keluarga Aditama.




































- To Be Continue-

The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang