BAB 17

251 42 6
                                    

"Berapa kali harus gue bilang kalau gue benar-benar sayang sama lo. Sampai kapan pun gue akan sayang sama lo. Jadi lo nggak perlu ragu. Selamanya lo akan jadi adik kesayangan gue." –Rega--

***

"Jadi untuk HUT sekolah, gue mengusulkan The Blue sebagai guest star," seru Derry penuh semangat. Derry adalah wakil II OSIS.

Elang nyaris tersedak air mineral yang diminumnya saat mendengar Derry mengundang The Blue. Tidak percaya bahwa teman-temannya mengetahui The Blue. Ia kira hanya Viona saja yang tahu tentang band rock indie itu. Ia pun berusaha mengembalikan fokusnya pada rapat setelah urusan tersedak air mineral selesai.

"Ide bagus, Der. Gue setuju kalau sekolah kita ngundang The Blue. Gue pernah lihat aksi mereka di atas panggung. Sumpah keren banget," timpal Fiska.

"Iya gue setuju. Gue juga suka mereka," sahut Ronald.

Hampir semua pengurus OSIS pun akhirnya menyetujui usulan itu. Entah apa yang ada di pikiran Elang, si ketua OSIS itu sebenarnya tidak sependapat dengan anggotanya. Ia menolak kehadiran The Blue di sekolah.

"Jangan The Blue. Cari yang lain aja."

"Yaelah... kenapa lo nggak setuju sih, El?" tanya Derry.

"Karena masih banyak musisi lain yang lebih bagus dari mereka," jelas Elang datar.

"El, mereka juga bagus kok. Penampilan mereka selalu enerjik. Cocok lah sama jiwa muda kita," kata Dendy menggebu-gebu.

Riana – sekretaris OSIS pun berdehem, "Semuanya udah setuju buat ngundang The Blue di HUT sekolah kita, El. Jadi sebagai ketua OSIS yang baik lo harus menghargai keputusan anggota-anggota lo." Riana mencoba menengahi meski nadanya sedikit sarkas.

Elang hanya bisa menghela napas panjang. "Iya, gue ngikut kalian aja. Kalau mau ngundang The Blue silahkan aja." Elang akhirnya pasrah menerima usulan teman-temannya. Bukankah ketua OSIS yang baik harus bisa menerima saran anggotanya? Mendadak kepala Elang menjadi pening. Sebenarnya mengundang The Blue ke sekolah bukanlah hal yang gampang bagi Elang.

***

"El, beneran OSIS mau ngundang The Blue di acara HUT sekolah?" tanya Viona girang. Gadis tampak berbinar mendengar kabar idolanya akan diundang ke sekolah.

Elang hanya mengangguk merespon pertanyaan Viona. Anak itu malah sibuk mengaduk-aduk es jeruk manisnya meski gulanya sudah tercampur sempurna dengan air jeruknya. Viona yang mendadak sangat cerewet setelah mengetahui idolanya akan diundang ke sekolah semakin membuat kepala Elang pening.

"Lo sama anak-anak OSIS lainnya gue acungi jempol deh. Keren banget ngundang The Blue. Lo tahu sendiri kan gue ngefans banget sama Lion-Jr."

"Lo bisa diem nggak? Telinga gue capek dengerin lo ngoceh mulu."

Viona mencebik, Elang yang memunculkan sikap dinginnya seperti ini sangat menyebalkan. Ia lantas memukul lengan atas Elang.

"Padahal gue muji lo sama anak-anak OSIS. Tapi lo malah dingin kayak abang gue. Lo kalau kumat gini nyebelin! Sama nyebelinnya kayak Bang Erza."

Viona menggeser tempat duduknya di sebelah Evan. Sementara Edo dan Ryan masih sibuk menyalin PR biologi milik Elang di kelas. Hanya mereka bertiga yang sekarang nimbrung di kantin.

"Lo yang sabar ya, Vi. Elang emang gitu kalau cakra kyubi-nya keluar," ujar Evan.

"Lo kira gue Naruto!" timpal Elang dengan muka kesal. Sementara Evan malah terkekeh.

About ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang