Menjaga bukan periahal yang mudah, ini tentang kita tetap terjaga atau lengah.
Salah langkah, dia akan musnah.***
"Ta buruan elah. Ngapain duduk di situ? Udah gue beliin boneka juga." Erick mulai terlihat kesal.
Beberapa pasang mata, melihat mereka dengan pandangan yang cukup aneh. Seorang perempuan remaja tengah terduduk di lantai. Kemudian laki-laki membawa boneka monyet—terus berupaya menarik tangan perempuan di hadapannya.
Beberapa orang berpikir, jika mereka adalah pasangan muda yang sedang bertengkar. Padahal kenyataannya jauh dari hal itu.
Tepatnya, mereka sedang berada di depan toko boneka sebuah Mall. Arletta terus merengek menginginkan boneka yang menurutnya begitu lucu, ingin rasanya dia membawanya pulang. Satu tidak cukup, dia selalu minta dua.
Sudah lama Arletta tidak menghabiskan uang Erick. Ini adalah balasannya, jika ada seseorang yang berusaha mengganggu tidur panjang Arletta. Misi pembalasan dilaksanakan!
"Itu buat temennya Kuki, lucu banget. Tata jamin, pasti Kuki seneng kalo ada temennya. Sendirian itu gak enak Rik!"
Kuki adalah nama dari sebuah boneka monyet yang belum lama ini dia beli. Berwarna coklat tua, kemudian bentuknya seperti bayi laki-laki yang mengenakan sebuah costume.
"Gue beliin kapan-kapan, duit gue abis," ucap Erick dengan ekpresi melasnya.
"Satu aja, murah kok, ya?" Arletta merengek kembali.
Erick semakin tidak tahan dengan rengekan itu. Arletta hanya akan berhenti, jika keinginnya terpenuhi. Meski perempuan itu jarang sekali meminta sesuatu.
Erick memijit panggal hidungnya sesaat, karena rasa nyeri mulai terasa mendominasi. Kemudian dia mengalah dan menuruti apa yang perempuan itu inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bego Girl [ HIATUS ]
Humor[ PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! ] Arletta adalah perempuan paling lemot dan tidak peka sama sekali. Dia suka salah paham dan begitu bego. Kebegoannya benar-benar berada di titik terendah bumi. Apapun yang perempuan itu lakukan, mampu membuat wajah E...