03 | Gila! ( bego 2 )

2.7K 129 0
                                    

Bertemu dengan mu adalah hal yang menakjubkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertemu dengan mu adalah hal yang menakjubkan.
Entah ini keberuntungan, atau kesialan.

***

Arletta terduduk di lantai begitu saja. Tubuhnya sudah tidak dapat bertahan, rasa lemas dan pusing mendominasi. Nafasnya naik turun, detak jantungnya berdetak tidak beraturan, keringat dingin mengalir bebas di pelipisnya. Arletta menutup matanya kuat-kuat, mencoba menengkan dirinya.

Gemuruh riuh semakin menjadi, membuat Arletta ingin mentihkan air matanya. Kedua tangan Arletta digunakan sebagai penutup telinga, berharap jika suara bising itu akan lebih mereda. Namun nihil. Arletta merasa jika kepalanya akan meledak saat ini juga.

Beruntung, sebuah tangan mencekal bahu Arletta dengan cukup kuat, kemudian  menggendongnya ala bridal style ke tempat yang jauh lebih tenang.

"Erick, kamana aja? Lama banget! Hampir aja Tata mati."

Arletta kembali mengatur nafasnya, dihirupnya oksigen sebanyak yang dia bisa. Kemudian menghembuskannya dengan lega. Ketika matanya mengkap laki-laki itu, ternyata bukanlah Erick. Melainkan sosok asing yang tidak Arletta kenali.

Sedetik kemudian, datanglah seseorang perempuan yang juga Arletta tidak tau siapa gerangan. Perempuan itu memeluk laki-laki di hadapan Arletta dengan mesra.

Tampak begitu menjijikan bagi Arletta sendiri.

"Mbak, open B.O ya?" cetus Arletta begitu saja.

Tatapan tajam dia layangkan kepada Arletta. Sangat kurang ajar ia menghina harga dirinya, tidak lucu! Rasanya ingin menggampar mulut perempuan di hadapannya itu memuncak.

"Punya mulut di jaga!" kesalnya.

"Nggak di jaga, juga enggak akan kabur," balas Arletta.

Raut wajah kesal terpatri di wajah perempuan itu dengan sangat kentara. Kemudian dia melangkahkan kakinya untuk mendekati Arletta.

Sangat disayangkan, keributan yang akan terjadi dicegah oleh laki-laki di sampingnya. Sudah dapat di katakan, jika mereka memanglah sepasang kekasih.

"Lepas!" Perempuan tersebut meronta-ronta.

"Mbak, ati-ati mau diculik tuh sama masnya." Arletta mengkidik ngeri, kemudian melangkah mundur.

"Lepas! Kamu lindungin cewek gila itu?"

"Enggak sayang, aku cuma nggak mau ada keributan," jelas laki-laki itu dengan lembut.

Bego Girl [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang