Banyak hal yang terjadi. But yeah, i'm back.
Happy reading❤
_________________***
"Ini rumahnya?" tanya Lim.
Bian mengangguk sebagai jawaban. Matanya meneliti rumah tersebut, mencari sosok perempuan yang sedang dia tunggu.
"Gede, dibobol dapet duit banyak, nih," ungkap Jodi.
"Sembarangan!"
Dari jauh, terlihat Arletta keluar dari rumahnya. Dia mengenakan kaus putih polos dengan celana jeans hitam, begitu juga sepatu sport pink menghiasi kakinya. Rambutnya sendiri dia ikat bagaikan ekor kuda.
Arletta menghampiri mobil hitam milik Bian, kemudian masuk ke kendaraan roda empat itu. Bian tersenyum manis kemudian.
"Mana ice cream Tata?" tanya Arletta.
"Lim." Laki-laki itu memberikan bungkusan plastik hitam sedang kepada Bian yang di sambut senang oleh Arletta.
Dengan segera, perempuan itu merebutnya, namun usahanya gagal.
"Ada syaratnya," kata Bian, "nonton gue tampil."
"Tampil?" Arletta berpikir sejenak, dia tidak mengerti. Kepalanya mulai sakit kemudian, dia pun berhenti melakukan kegiatan itu. "Apapun itu, Tata mau."
Perempuan itu mengerjapkan matanya berulang kali, tangannya mengadah meminta ice cream itu segera berpindah di tangannya.
Bian memberikan benda itu kepada Arletta, dengan cepat dia membuka bungkusnya dan melahap isinya. Sedetik kemudian, Bian memajukan mobilnya dan mulai berbaur dengan kendaraan lain.
***
"Ini sekolahannya Bian?" tanya Arletta.
Bian mengangguk sekilas, menggandeng tangan munggil Arletta. "Yuk, masuk."
Arletta mengedarkan pandangannya kesegala arah. Dia kagum akan keindahan di setiap sisinya. "Sekolah Tata juga kaya gini, mirip banget!"
Tata berlari ke sana ke mari, melihat lebih detail benda-benda yang terdapat di sekitarnya. Tempat duduk besi yang dia ukur, debu-debu yang menempel di jendela Arletta teliti.
"Bian, liat!" Arletta membuka tong sampah berukuran sedang dan mendekatkan wajahnya dengan tumpukan sampah di dalamnya. "Sekolah Tata sampahnya juga kaya gini loh!"
Lim dan Jodi pura-pura sibuk dengan ponselnya masing-masing. Beberapa orang yang melintas menatap Arletta aneh, itu memalukan. Biarkan Bian yang menanggung semua itu.
Arletta bertepuk tangan dengan keras, membuatnya menjadi pusat perhatian lebih dari sebelumnya. "Sekolah Bian jiplak sekolah Tata!"
Bian membungkam mulut Arletta sebelum perempuan itu menimbulkan keributan yang lebih besar. Perhatian orang-orang mulai teralihkan ketika suara musik menggema di telinga, mereka mulai mencari sumber suara tersebut. Bian bernapas lega saat ini.
"Tata?" panggil Bell, membuat Ines yang di sampingnya menatap perempuan itu.
"Bukannya lo diskors? Kok ...," tanya Ines, "siapa cowok itu? Jangan-jangan ...." Ines menutup mulutnya sendiri.
Bian menjauhkan tangannya dari mulut Arletta, kemudian menggaruk tengkuknya yaang tidak gatal. Dia mencoba mengakihkan perhatiannya sendiri dengan menatap pelafon berwarna putih itu.
"Ines pindah sekolah?" Mata Arletta membulat sempurna.
"Ini sekolah kita, bego!"
"Mending lo ikut kita!" Bella menarik Arletta tanpa permisi. Meninggalkan Bian dan kedua temannya.
Suara musik dan sorak penonton memkikan telinga. Di ujung sana, terlihat Erick yang sedang menyanyikan sebuah lagu bersama seorang perempuan. Mereka menjadi pusat perhatian, kemesraan yang ditonjolkan membuat beberapa pasang mata iri menatapnya.
"Gedek banget gue!" Bella mulai berucap, "latihan kemaren sia-sia. Tau gini gue tidur di rumah."
Bella menatap tajam perempuan itu, sebaliknya Cantika terlihat begitu senang di atas sana.
"Betul!" Ines membenarkan.
Musik berhenti dan digantikan seorang MC yang mulai berceloteh. Kemudian band lain mulai bersiap di tempatnya. Laki-laki yang Arletta kenali berdiri di sana. Dia tersenyum manis.
"Lagu yang akan saya nyanyikan, saya persembahkan kepada seseorang perempuan bernama Arletta."
Mata Arletta membulat sempurna, begitu juga keadaan yang menjadi hening seketika. Beberapa orang mencari keberadaan cewek itu atau sekedar iri dengan apa yang Bian katakan.
Arletta berlari secepat yang dia bisa. Ada perasaan aneh yang menjalar di dadanya.
****
Bagaimana puasa kalian hari ini?
Berat / Biasa aja
Apa masih ada yang menunggu Bego Girl update?
Yes / No
'''
Bluerasia
KAMU SEDANG MEMBACA
Bego Girl [ HIATUS ]
Humor[ PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! ] Arletta adalah perempuan paling lemot dan tidak peka sama sekali. Dia suka salah paham dan begitu bego. Kebegoannya benar-benar berada di titik terendah bumi. Apapun yang perempuan itu lakukan, mampu membuat wajah E...