6. FEELS

4.1K 334 11
                                    

Previously ...

"Kau mau kemana Park Jimin?!" Jimin pun segera berbalik badan dan mendapati guru kesiswaan yang berdiri tak jauh darinya yang juga membuat seluruh siswa menjadi was-was.

"Lee Minhyuk, dan kau Park Jimin. Ikut keruanganku! Yoon Doojoon, bawa Jeon Jungkook ke ruang kesehatan! Dan kalian semua! BUBAR!" titah guru itu tegas. Jimin memandang sang guru kosong. Ia menarik nafas, baiklah ia hanya perlu menjalani semuanya dengan baik meskipun ia tahu—ini sangat rumit.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku sangat kecewa padamu, Minhyuk-ssi. Kau membawa sertakan seluruh junior dan teman seangkatanmu untuk menggertak Jeon Jungkook, lagi. Apa lagi masalahnya?" tanya guru kesiswaan, Kim Jaejoong setelah membawa Minhyuk dan Jimin ke ruang sidang yang bersebelahan dengan ruang guru.

"Maafkan saya songsaenim, saya salah!" sang guru memijat pelipisnya dan menatap kedua murid nakal-nya bergantian yang kini berdiri di depan mejanya.

"Baiklah, aku tahu kau tidak mau menceritakan masalahmu kepadaku." ujar guru Kim mengangguk paham untuk tidak membuat muridnya tertekan. "Aku akan memanggil kedua orang tuamu besok, sekarang pergilah! Aku ingin bicara berdua dengan Park Jimin,"

"Tapi, ssaem—" guru Kim memandang Minhyuk tajam.

"Pergi, atau aku akan mengurangi poinmu!" ancamnya. Minhyuk menarik nafas dan menatap Jimin yang masih memandang lurus dan enggan menatapnya.

"Baiklah, selamat sore ssaem." pamit Minhyuk lemas. Ia berbalik badan meskipun sebelum pergi menyempatkan untuk kembali menoleh ke arah Jimin, rautnya menyesal dan merasa bersalah, tidak menyangka bahwa Jimin akan berakhir seperti ini karena dirinya. Dan dengan setengah hati, Minhyuk akhirnya melangkahkan kakinya keluar dari ruang sidang meninggalkan Jimin bersama dengan guru Kim.

Sepergian Minhyuk, guru Kim menarik nafas dan menatap Jimin yang terlihat kosong.

"Aku tidak tahu, ada apa denganmu Park Jimin!" guru Kim memulai pembicaraannya. Jimin hanya diam mendengarkan. "Banyak sekali laporan buruk yang masuk tentang dirimu sejak kemarin. Mulai dari kau meninggalkan tugas dalam upacara penyambutan, bermasalah dengan siswa baru, masalah semalam, hingga absennya kau tadi pagi. Kau tahu, sudah berapa poin yang kau langgar? Ditambah lagi, kau juga memukul Minhyuk." tanya guru Kim. Jimin menunduk.

"Maafkan saya songsaenim," lirih Jimin. Guru Kim menghela nafas malas.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar kau jera. Apa kau sengaja melakukannya?" tanya guru Kim curiga.

"Tidak kah ssaem tahu? Sebenarnya lebih dari 80% manusia melakukan tindakannya secara sengaja," jawab Jimin yang membuat guru Kim diam-diam tersenyum kecil membenarkan.

ONE ON THE WAY ( ✔✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang