.
.
.
.
.
"Kenapa?" tanya Namjoon tak mengerti. Ditatapnya Jimin sendu sementara Jimin hanya tersenyum amat manis pada Namjoon.
"Apanya yang kenapa, hyung?" Jimin balik bertanya. Namjoon menatap Jimin lamat.
"Kenapa kau mau membantuku?" Namjoon bertanya lebih jelas. Jimin tersenyum kecil.
"Lalu, bagaimana? Apa kau punya pilihan lain?" Namjoon mengeryitkan keningnya tak mengerti.
"Apa maksudmu?" Jimin menarik nafas.
"Sampai kapan kau akan terus menerus diperbudak pamanmu, hyung? Apa kau akan membiarkan ibumu ditahan di dalam sana lebih lama lagi? Entah sudah berapa lama kau menyembunyikan semua ini dari ayahmu, dari semua orang. Apa kau ingin ibumu sampai membusuk di dalam sana!"
"PARK JIMIN!" seru Namjoon merasa ucapan Jimin terlalu kasar.
"Kau beruntung masih memiliki orang tua lengkap. Meskipun mereka terpisah, tapi tidakkah kau mengerti bagaimana perasaan ayahmu? Ibumu? Mereka pasti merindukan satu sama lain."
"Park Jimin, kau tidak mengerti!" Namjoon mengusap wajahnya kasar. Kedua tangannya mengepal diatas pahanya dan wajahnya yang mengeras menatap Jimin tajam. "Aku juga ingin membebaskan ibuku dari bajingan itu! Sangat ingin. Tapi, aku juga harus memikirkan bagaimana resikonya nanti, untuk ibuku terutama. Apa kau tahu? Kenapa aku tidak kunjung membawa ibuku keluar dari sana?" tanya Namjoon, deru nafasnya memburu.
"Karena ibuku sempat mengalami gangguan mental."
"Mwo?!" pekik Jimin membulatkan kedua matanya tak percaya.
"Pertama kali aku bertemu dengannya. Dia tidak mengenaliku dan mereka terus menyiksanya jika aku tidak mau menuruti permintaan mereka!" lanjut Namjoon, suaranya tercekat. "Katakan padaku, Jiminie—apa yang lebih buruk dari seorang anak yang melihat ibunya disiksa di depan matamu sampai ibumu mengalami gangguan mental dan trauma fisik selama bertahun-tahun? Apa yang harus aku lakukan?" Jimin terdiam memandang Namjoon iba. "Mereka itu iblis, kejam, biadab, dan kumpulan bajingan tak berprikemanusiaan. Bisa kau bayangkan bagaimana posisiku saat itu? Aku sendiri, aku tidak mungkin mengatakannya pada ayahku atau siapapun! Karena ibuku taruhannya!"
"Maka dari itu, hyung. Sudah saatnya kita menyelamatkan ibumu." tutur Jimin yakin. "Jika ibumu sudah selamat, untuk menghancurkan bajingan itu akan lebih mudah!"
"Tapi—" Namjoon berujar ragu. Tentu saja dengan senang hati, ia akan menerima tawaran Jimin yang menawarkan diri untuk membantu membebaskan ibunya. Tapi, jauh dari semua itu ia juga memikirkan posisi Jimin jikalau mereka semua tahu tentang bocah yang diam-diam selalu diintai dimanapun ia berada. Dan, rasanya tanpa menjabarkannya pun sudah pasti, bunuh diri namanya jika membawa Jimin masuk ke dalam kandang mereka. Itu sama saja melemparkan nyawa Jimin sia-sia. Dan mereka akan dengan senang hati menangkap nyawa Jimin yang selalu mereka incar sejak dulu.
"Ada apa, hyung?" tanya Jimin yang melihat wajah gusar Namjoon setelah tak melanjutkan ucapannya cukup lama.
"Apa kau yakin?" tanya Namjoon akhirnya. Jimin memgangguk cepat. "Kau tahu bukan? Dibandingkan aku—mereka lebih menginginkanmu?" lanjut Namjoon hati-hati. Jimin tersenyum canggung.
"Aku masih tidak tahu apa yang mereka inginkan dariku!" bohong Jimin. "Tapi, untuk menyelamatkan ibumu. Tentu saja dengan senang hati aku akan membantu. Jangan pedulikan gertakan mereka tentangku, aku hanyalah bocah ingusan yang tidak tahu apa-apa. Lagi pula, jika mereka menginginkan nyawaku untuk menukarnya dengan ibumu—aku bersedia melakukannya dengan senang hati." Namjoon tertegun, bodohnya ia pernah berniat untuk membunuh sosok yang memiliki hati semurni malaikat ini. Kedua mata Namjoon berkaca, lidahnya kelu tak mampu lagi mengatakan balasan ataupun sanggahan pada tuturan tulus yang baru saja Jimin lontarkan padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/179467382-288-k988596.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ON THE WAY ( ✔✔ )
RandomJimin dan Jungkook adalah seorang rival sedangkan Seokjin adalah korban dari pertengkaran mereka. Namun, siapa yang menyangka akibat dari kedua perusuh ini justru mereka mendapat perhatian dari tiga siswa baru yang kaya raya dan menjadi idol di seko...