Delapan tahun yang lalu
.
.
.
Kriiing~
Seluruh siswa sekolah dasar berbondong-bondong keluar dari kelas mereka masing-masing dan berlari menuju parkiran sekolah mereka untuk menghampiri para orang tua atau sekedar suruhan orang tua mereka untuk menjemput anak mereka.
"APPA!" seru seorang bocah berperawakan mungil dengan dua gigi kelinci yang menambah keimutan bocah laki-laki itu, sebenarnya ia tak berlari seorang diri, ada tiga bocah yang sudah ia anggap sebagai hyung-nya sendiri yang juga turut berjalan di belakangnya.
"Annyeongasseo samchon!" sapa bocah laki-laki yang paling tua diantara mereka pada pria paruh baya yang saat itu bertugas menjemput keempat pangeran kecilnya.
"Annyeong Seokjinie, Hosiki, Jiminie!" balasnya seraya menggendong bocah yang tadi memanggilnya 'appa'.
"Appa, apa kita langsung pulang?" tanya sang bocah yang berada di dalam gendongannya yang tak lain adalah anak laki-lakinya, Jeon Jungkook.
"aniyo, kita akan makan siang dengan orang tua kalian. Kalian senang?" tanyanya. Ketiga bocah itu mengangguk dan menyahut, "nde!" dengan kompak.
"Jja, kalau begitu kita berangkat sekarang!" ajak ayah Jungkook, satu tangannya merangkul tubuh Jungkook dan satu tangannya menggandeng tangan bocah yang bernama Park Jimin.
.
.
.
.
.
Kling~
Ayah Jungkook membuka pintu di sebuah restoran mewah dimana tempat para orang tua dari anak-anak yang ia jemput berada.
"Oh, itu orang tua kalian!" serunya menunjuk kearah sebuah meja besar dimana orang tua mereka berkumpul.
"Appa / Eomma!" seru dari ketiga bocah itu dan langsung berhambur ke dalam pelukan kedua orang tua mereka masing-masing.
"Jiminie!" seru seorang pria memeluk dan langsung menggendong putra kecilnya, ia pun dengan segera membawa sang putra ikut berkumpul di meja besar yang sudah mereka pesan.
"Eomma~" panggil Jimin tersenyum manis, ia mencium kedua pipi sang ibu ketika sang ayah mendudukkannya di samping kanan-kiri kedua orang tuanya.
"Bagaimana sekolahmu, sayang?" tanya sang ibu seraya mengusak rambut cokelat Jimin.
"Hari ini, aku mendapat nilai seratus di tes matematika-ku, eomma!" ujarnya ceria yang membuat semua orang yang berada di meja besar itu tersenyum melihat kepolosan Jimin.
"Aigoo~ pangeran eomma memang yang terbaik!"
"Tentu eomma! Aku harus menjadi yang terbaik untuk menjaga adik bayi. Apa adik bayi baik-baik saja?" tanya Jimin kedua matanya berbinar menyelami kedua mata cantik sang ibu.
"Sapa dia nak. Dia pasti senang!" titah sang ibu yang membuat Jimin segera mengelus perut ibunya dan sedikit berbincang dengan kandungan ibunya yang baru menginjak tiga bulan.
"Appa, apa Jiminie hyung, akan melupakan kita jika adik bayi lahir?" tanya Jungkook pada sang ayah yang tengah memangkunya. Jimin yang mendengar itu pun sontak mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Jungkook dengan ekspresi marah yang dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ON THE WAY ( ✔✔ )
RandomJimin dan Jungkook adalah seorang rival sedangkan Seokjin adalah korban dari pertengkaran mereka. Namun, siapa yang menyangka akibat dari kedua perusuh ini justru mereka mendapat perhatian dari tiga siswa baru yang kaya raya dan menjadi idol di seko...