2. WELCOME BACK

5.1K 392 27
                                    

Seorang pemuda tampan bersurai blonde menarik kopernya keluar dari bandara tanpa menghiraukan banyak pasang mata yang menatap memuja pada pemuda itu. Pemuda itu berjalan dengan cool-nya melewati semua orang dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya menambah kesan betapa kerennya pemuda itu. Sesekali ia juga memberikan sedikit senyumnya pada beberapa gadis yang berani bersapa 'hy' padanya bahkan pada beberapa pria yang melambaikan tangan sok kenal padanya.

Di waktu yang sama, dan di tempat yang sama pula seorang pemuda dengan surai berwarna hitam legam baru saja keluar dari pesawat pribadinya. Ia berjalan seraya mengenakan kacamata hitam yang ia pegang sedari tadi. Tatapan datarnya dan angkuhnya yang membuat beberapa orang yang ia lewati sedikit terkesima dengan pesonanya. Pemuda itu melangkah cepat keluar dari bandara dengan koper yang ia tarik di tangan kanannya.

Masih pada situasi yang sama. Pemuda dengan rambutnya yang berwarna ungu mencolok membuat penampilannya menjadi pusat perhatian dengan gayanya yang cool dan menawan, bagaimana saat ia berjalan dengan tangan kirinya yang ia masukkan ke dalam sakunya dan tangan kananya yang tengah menarik koper yang ia bawa. Oh, jangan lupa kacamata hitam yang juga bertengger di hidung mancungnya.

Ketiga pemuda itu menghentikan langkah mereka secara bersamaan saat ketiganya sampai di daerah pintu keluar. Saling memandang lewat kacamata hitam mereka masing-masing dan mengabaikan pekikan kagum dari orang-orang yang mengerumuni mereka ataupun yang tak sengaja melewati mereka meskipun hanya bergumam dalam hati. Si blonde tersenyum kotak, si hitam berdecak malas, dan si ungu tersenyum miring. Reuni yang menyenangkan.

.

.

"Selamat datang kembali, tuan muda!" sapa tiga pemuda berpakaian formal diikuti beberapa bodyguardyang berdiri mengelilingi tiga mobil mewah yang terparkir elok di depan pintu keluar bandara.

"Huft, sudah tiga tahun aku tidak merasakan suasana seperti ini. Akhirnya aku bisa kembali!" ujar si blonde tanpa membalas sapaan dari orang yang menyapanya. "Dan juga bisa bertemu dengan kalian, hyung-nim!" lanjutnya tersenyum konyol.

"Hah! Tak perlu sok akrab Taehyung-ssi! Kau si bungsu yang menyebalkan!" sahut si ungu yang akhirnya melepas kacamatanya. "Buka pintunya! Aku ingin menemui appa sekarang!" titahnya yang langsung dituruti oleh bodyguard yang berdiri tegap di depannya.

"Oh, mungkin aku juga harus menemui appa! Bagaimana rupanya sekarang? Apa dia bertambah tua?" tanya si blonde yang sebelumnya dipanggil si ungu dengan nama Taehyung. Pemuda tampan itu memilih untuk membuka pintu mobilnya sendiri dan membiarkan para bodyguardnya untuk memasukkan kopernya ke dalam bagasi.

"Apa tuan muda tidak ingin pergi sekarang? Tuan besar pasti sudah menunggu kedatangan tuan muda!" ujar salah seorang pria yang bediri di dekat si rambut hitam.

"Masukkan koperku!" titahnya yang kemudian segera melesat memasuki mobil mewah yang satu-satunya tersisa.

Setelah memasukkan semua barang-barang tuan muda mereka. Ketiga mobil hitam metalik itu melaju berbaris rapi meninggalkan bandara dan menuju ke tempat yang menjadi tujuan mereka bersama.

Hampir sekitar 30 menit perjalanan. Ketiga mobil itu berhenti tepat di depan sebuah hotel berbintang tujuh. Pintu mobil belakang mereka terbuka secara bersamaan dan muncullah para pemuda tampan yang sedari tadi dinantikan kedatangannya. Ketiga pemuda itu berjalan memasuki lobby hotel melewati para karyawan yang berjajar rapi seraya membungkuk menyambut mereka. Di belakang mereka juga terdapat tiga pemuda berjas yang tadi menyambut mereka di bandara.

"Selamat datang tuan muda!" sapa seorang pria paruh baya kepada ketiga pemuda tampan itu. Namun, sayang tak ada satupun dari ketiganya yang menjawab sapaan ramah dari sang pria.

ONE ON THE WAY ( ✔✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang