17. MY KUMAMON BOY

3.3K 233 17
                                    

Maaf baru up
Msalahnya tidak ada kota di sini maaksudku kouta...
Selamat membaca
.
.
.

Previously ...

"Tapi, setidaknya kita harus mencari tahu apakah itu Choi Seunghyun yang sama atau hanya persamaan nama!" tutur Namjoon.

"Pertama, kita harus mencari tahu apa hubungan Park Chanyeol dengan Jimin terlebih dahulu." usul Doojoon.

"hm, dan kita hanya bisa mengetahuinya dari Park Jimin sendiri!" balas Yoongi, hari ini entah kenapa hatinya bergerumuh penuh murka ketika ingatannya tak bisa melupakan kejadian Chanyeol yang memeluk Jimin hingga Jimin sendiri yang menarik dan menggenggam tangan siswa baru itu untuk pergi dari penyambutan siang tadi.

.

.

.

.

.

.

.

.

– One On The Way –

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jiminie!" panggil Chanyeol saat ia dan Jimin sudah sampai di area gedung asrama. Sebelumnya, keduanya sudah menghabiskan waktu hampir dua jam untuk berkeliling di seluruh gedung sekolah, meskipun mereka paling lama menghabiskan di cafetaria.

"nde?" balas Jimin menghentikan langkahnya dan menatap Chanyeol yang menatapnya intens.

"Bolehkah, aku minta tolong padamu?" pinta Chanyeol, Jimin hanya mengangguk. "Mau kah kau berjanji padaku untuk selalu bersamaku mulai hari ini?" lanjut Chanyeol. Jimin menatap Chanyeol datar.

"Aku akan selalu bersamamu, tapi—aku tidak bisa berjanji, hyung."

"waeyo?" Jimin terdiam sejenak, kemudian ia menarik nafas.

"Karena aku tidak pernah berjanji pada orang lain sebelumnya."

"Tapi aku adalah—"

"Karena kau adalah orang terdekatku, hyung!" potong Jimin. "Karena itulah aku tidak bisa berjanji padamu. Bukan karena aku tidak akan menepatinya tapi aku rasa kata 'janji' hanyalah sebuah omong kosong bagiku." Chanyeol menatap Jimin lamat. Ia tahu, sejak ia pertama kali bertemu Jimin di panti asuhan. Jimin memang adalah sosok yang dingin serta tak pernah sekalipun mengatakan apa yang ia pendam di hatinya pada orang lain. Karena itulah, terkadang Chanyeol tidak mengerti apa yang ada di jalan pikiran sosok yang sudah dicintainya sejak Jimin berada di tahun kedua di panti asuhan.

"Jimin-ah!" panggil Chanyeol lagi. Jimin hanya berdehem. "Apa aku boleh bertanya satu hal padamu?"

"Tentu!" jawab Jimin singkat.

"Apa arti diriku bagimu?" Jimin tersenyum manis dan menatap Chanyeol lembut.

"Kau adalah sosok kakak yang tak pernah kumiliki sebelumnya, hyung. Kau adalah satu-satunya keluarga yang ku punya setelah eommonim." jawab Jimin tegas yang tak menyadari sorot mata Chanyeol berubah.

ONE ON THE WAY ( ✔✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang