Jimin duduk termenung diatas ranjang kamarnya yang berada di rumah kakeknya. Ia sudah pulang ke rumah kakeknya sekitar satu jam yang lalu dan sejak itu pula ia hanya menghabiskan waktu di dalam kamarnya dengan duduk diam dengan tangannya yang masih menggenggam miniatur teleskop. oh, juga jangan lupa keadaan kamarnya yang gelap gulita padahal langit sudah menggelap.
Jimin memainkan miniatur kesayangannya sejak kecil di tangan kanannya. Pikirannya berkecamuk, memikirkan banyak hal terutama setelah ia mendengar semua cerita mengerikan yang bibi Yoon alami delapan tahun yang lalu. Jimin menundukkan kepalanya, kembali mematai miniatur itu dengan tatapan ragu.
"Apa chip ini berisi bukti yang orang-orang cari selama ini?" tanya Jimin entah pada siapa. Jimin menarik nafas, ia membuka bagian bawah miniatur untuk mengambil chip yang ia ingin tahu apa isi dari chip yang tampaknya sengaja disimpan ayahnya di dalam benda kesayangannya.
Jimin beranjak dari duduknya dan berjalan menuju meja belajarnya. Ia membuka laptopnya dan menyalakannya. Setelah menunggu beberapa detik menyala, Jimin pun segera menyambungkan chip itu ke dalam laptopnya. Jimin mengetukkan jarinya diatas meja, menunggu dengan tak sabar sampai layar monitor laptopnya menampilkan tulisan loading access dengan angka yang mulai menunjukkan dari angka 1%.
Lama Jimin menunggu, sampai akses masuk chip itu ke dalam laptopnya memenuhi 100% dengan otomatis layar laptopnya langsung berganti penuh hitam dan sebuah tulisan di bagian center layar ada kotak bertulis "Login" yang berisi kata "Username" dan "Password" di dalamnya.
Jimin mendengus, mencoba untuk memutar otaknya kali ini. Dengan ragu ia mulai mengetik di kolom username, nama ayahnya sementara ia mengetik angka kelahiran ayahnya pada kolom password. Jimin menekan enter tanpa berfikir panjang, dan seharusnya ia tahu jika percobaan pertamanya akan menghasilkan tulisan 'Sorry your username and password don't match, please try again!', membuat Jimin harus kembali memutar otaknya lebih keras.
Percobaan keduanya, Jimin mencoba menggunakan nama ibunya dan tanggal lahir ibunya tapi berakhir dengan tulisan yang sama dengan percobaan pertama. Percobaan selanjutnya, Jimin mencoba menggunakan nama ayahnya dan tanggal pernikahan kedua orang tuanya, tapi sama seperti sebelumnya layar laptopnya masih tetap menunjukkan tulisan yang sama.
Jimin mengepalkan kedua tangannya kesal. Sesekali ia meremat rambutnya, mengusap wajahnya setelah berbagai nama dan angka yang berbeda ia masukkan ke kotak login. Tapi, tetap berakhir dengan tulisan yang membuat Jimin hampir membanting laptopnya karena saking kesalnya. Sudah hampir semua nama, termasuk juga namanya tapi tak ada satupun yang cocok.
Lagi, Jimin mengetuk-etuk jarinya diatas meja dengan kedua matanya yang menatap jengah pada layar laptopnya. Jimin mengingat-ingat apakah ada sesuatu yang ia lewatkan dari sosok ayahnya. Tak lama kemudian, dengan ragu jari lentiknya kembali menekan huruf pada keyboard laptopnya hingga di kolom username terpampang kata 'teleskop', konyol memang—tapi, apa salahnya untuk mencoba. Dan untuk kolom password kali ini dengan percaya diri Jimin menekan angka kelahirannya. Menurutnya, sesuatu yang berhubungan dengan teleskop dengan kata lain juga berhubungan dengannya.
Klik!
Jimin menekan tombol enter agak keras kali ini. Ia menunggu sesaat dan seketika ia membulatkan kedua matanya saat tulisan di layar laptopnya berubah menjadi tulisan 'Login Success', membuat Jimin hampir memekik girang.
Selanjutnya, Jimin membiarkan laptonya yang bekerja untuk mengumpulkan entah data apa yang ada di dalam dokumen itu. Dengan agak tak sabar, dan rasa penasaran yang memuncak Jimin mematai layar laptopnya yang baru menunjukkan proses meloading.
"huft! Kenapa lama sekali?!" dengus Jimin. Ia memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan keluar kamar hanya untuk sekedar mengambil minuman dingin.
![](https://img.wattpad.com/cover/179467382-288-k988596.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ON THE WAY ( ✔✔ )
RandomJimin dan Jungkook adalah seorang rival sedangkan Seokjin adalah korban dari pertengkaran mereka. Namun, siapa yang menyangka akibat dari kedua perusuh ini justru mereka mendapat perhatian dari tiga siswa baru yang kaya raya dan menjadi idol di seko...