9. THE MANY FACE

3.9K 274 2
                                    

Previously ...

"ARGH~" dan Jimin semakin mengerang hebat ketika bayangan dari tiga orang asing yang muncul di memori otaknya semakin lama semakin memudar dan berubah menjadi warna hitam seluruhnya. Jimin meremat rambutnya saat ia merasa kepalanya yang terasa amat terangat sakit yang membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.

Tanpa sadar, tangan kanan yang Jimin gunakan untuk memegang miniatur itu hampir terlepas dari genggamannya jika saja tidak ada seorang yang tiba-tiba menahan tubuhnya dari belakang. Jimin seketika tersadar bersamaan dengan rasa sakit di kepalanya serta bayangan-bayangan asing itu hilang begitu saja. Jimin menoleh dan mendapati seseorang yang familiar tengah berdiri di hadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Doojoon sunbae?" lirih Jimin tak menyangka. Pemuda yang merupakan senior Jimin itu pun hanya tersenyum dan melepas tangannya dari tubuh Jimin. Doojoon memundarkan langkahnya, menjaga jarak dan tersenyum tampan kearah pemuda manis yang tak sengaja ia temui di toko serba guna.

Dan tanpa mereka sadari terutama untuk Jimin sendiri, ada seorang pria yang sedari tadi mengawasi Jimin di balik kaca mobilnya yang terparkir di seberang toko yang Jimin kunjungi. Pria itu menyeringai, tepatnya kearah Jimin yang tampaknya sedang berbincang dengan pemuda yang berdiri di depannya.

"Kita akan bertemu lagi, Park Jimin! Dan, saat itu datang—kami pastikan jika kau tidak akan selamat untuk yang kedua kalinya!"

.

.

.

.

.

.

.

.

– One On The Way –

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kau tidak apa?" tanya Doojoon entah kenapa mimik wajahnya terlihat cemas. Jimin tersenyum dan menggeleng pelan.

"Tidak, sunbaenim. Aku tidak apa, oh—apa yang sunbaenim lakukan disini?" tanya Jimin basa-basi. Doojoon tersenyum kecil.

"Hari ini, aku bertugas untuk membeli beberapa keperluan untuk studio kita dan beberapa perlengkapan untuk persiapan festival nanti. Sebenarnya aku hanya melihat-lihat saja." Jimin mengangguk paham. "Lalu, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku hanya mampir." jawab Jimin singkat bersamaan dengan Doojoon yang melirik kearah tangan kanan Jimin yang masih memegang miniatur teleskop di tangannya. "Kalau begitu, saya permisi dulu sunbaenim!" pamit Jimin sebelum tangan Doojoon bergerak untuk menahan tangannya secara tiba-tiba. Jimin menoleh dengan tatapan terkejutnya kearah Doojoon.

"Apa kau mau kembali ke sekolah?" tanya Doojoon. Jimin menggeleng jujur.

"ani, aku hendak mampir ke suatu tempat." jawab Jimin. Doojoon berfikir sejenak.

"Bolehkah aku menemanimu?" tanya Doojoon akhirnya.

"nde?" balas Jimin tampak terkejut.

"ehm—maksudku, aku merasa bosan di sekolah. Jadi, aku pikir karena aku sedang berada diluar, kenapa tidak jalan-jalan sebentar? Aku juga sudah lama tidak keluar seperti ini." terang Doojoon mencari alasan. Jimin mengulum senyum.

ONE ON THE WAY ( ✔✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang