Bab 2 : Siswa Baru

575 68 2
                                    

Satu tahun kemudian...

Pertengahan Agustus 2021

"Kak Danni, kayaknya kita harus balik lagi deh, buku tugas Matematik Ros ketinggalan," rengek Rosaline membuat Danni mendelik, karena mereka baru saja tiba di sekolah, setelah drama kebut - kebutan motor terjadi akibat Rosaline terlambat bangun saat dijemput Danni untuk sama - sama berangkat sekolah.

"Kita udah telat," tukas Danni sambil melirik jam tangannya. Rosaline menghentakkan kaki, merajuk.

"Nanti Ros kena hukuman dengan Bu Devi, ih gak mau, gak mau. Kita pulang lagi, ambil buku tugas Ros, ya ya?" pipi Rosaline menggelembung, membuat Danni memutar bola matanya.

"Telepon Ibu lo, biar order Ojol untuk ngantarin buku lo, ok?" Usul Danni, tapi Rosaline menggeleng.

"Ibu Ros mana ngerti yang begituan," kata Rosaline jujur.

"Ya udah - ya udah, biar gue," Danni akhirnya mengalah.

"Kak Danni sendirian aja?" Rosaline basa basi bertanya klise, padahal memang dia tak mau ikut. Danni mengangguk.

"Lo masuk kelas sana, nanti hukuman lo double, udah telat, buku tugas ketinggalan," kata pemuda itu.

Rosaline setengah mati menyembunyikan senyum nakalnya saat melihat Danni terpaksa memutar motor sport - nya kembali melaju pulang ke rumah Rosaline sendirian.

******

Saat itu kelas Rosaline sedang jamkos, dari jendela kelas, Rosaline terkikik saat melihat ke arah halaman sekolah, melihat  seorang Danni Reyfandi, most wanted boy SMA Dewantara, the cool - iced prince, si jutek, si garang, harus berdiri di tengah terik matahari, menghormat tiang bendera karena terlambat masuk sekolah. Dan itu semua gara - gara harus kembali pulang ke rumah Rosaline demi mengambilkan buku tugas Matematik Rosaline yang tertinggal.

Sudah satu tahun, drama itu selalu terjadi. Rosaline salut juga kadang, melihat kesabaran Danni menghadapi semua ulahnya, yang sengaja dibuat dengan harapan Danni muak dengannya dan membatalkan perjodohan mereka.

"Heh, kenapa ketawa - ketiwi sendiri?" Teguran itu membuat Rosaline menoleh, ternyata Sheila.

"Tuh," sahut Rosaline sambil menggedikkan kepala ke arah halaman sekolah.

"Ya Tuhan Ros, lo ngerjain Kak Danni lagi?" Sheila membelalakkan matanya.  "Baru minggu lalu lo ngerjain dia, nyembunyiin kunci motornya sampe dia harus pulang naik angkot, ninggalin motornya di sekolah. Trus kemaren, yang seragam sekolahnya sampe basah kuyup gara - gara lo sengaja numpahin es coklat lo ke dia...,"

"Eeh ralat ya, masalah numpahin es coklat itu, gue gak sengaja yaa? Bukan sengaja," protes Rosaline, tapi gadis itu berbicara sambil tertawa, seperti sedang meledek.

"Salut ya gue ama lo. Di sekolah ini, gak ada satupun yang berani ngerjain Kak Danni, tapi lo? Udah berkali - kali. Dan anehnya Kak Danni nurut aja ama lo, gak marah,"  Sheila menggeleng - gelengkan kepala.

"Sapa suruh mau aja dijodohin ma gue," sahut Rosaline cuek.

"Ih gak boleh gitu, tauk. Lo bego ya nungguin orang yang gak jelas pulang atau enggak, sampe dijodohin ama yang cakep bin ganteng gitu lo tolak, plis deh," celetuk Tika, teman sefrekwensi Rosaline yang lain.

"Baby Grey pulang kok, dia punya janji ama gue, jadi dia pasti pulang," kilah Rosaline yakin, membuat kedua temannya saling berpandangan melihat kekerasan hati Rosaline menunggu Grey sahabat masa kecilnya kembali dari Amerika.

Sheila dan Tika sudah sering mendengar cerita Rosaline tentang Grey dan juga tentang perjodohannya dengan Danni Kakak kelas mereka.

"Udah ah, gue mau ke toilet dulu," kata Rosaline sembari bangkit. "Ikut?"

Baby Grey ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang