Bab 19 : The Tormented

235 33 0
                                    

Buk!

Kepalan tangan Papa tanpa ampun menghajar wajah Grey, hingga pemuda itu nyaris terjengkang ke belakang dibuatnya.

"ANAK BODOH!!!" Teriak Papa murka. "Hanya satu tugas sepele saja kamu tidak bisa?!! Membujuk satu gadis, temanmu sendiri, kamu gagal?!! Oh my God!!"

"Ma - maafkan Grey, Papa..," rintih Grey sembari mengusap wajahnya.

"Papa sudah bilang, gunakan Hendry dan Tommy untuk menggertak. Oh for God's Sake! Untuk apa kita membayar Bodyguard, they can help you to force that girl, kamu ngerti kan?!" Teriak Papa.

"Grey gak mungkin menggunakan kekerasan dengan sahabat Grey sendiri...," Grey mencoba beralasan.

Buk!!

Sia - sia Grey membela diri, Papa sudah melayangkan bogemnya lagi, menghajar Grey, sepertinya Papa sangat kesal karena Grey tidak berhasil membujuk Rosaline. Laki - laki itu  lebih khawatir dengan nama baik perusahaannya ketimbang kondisi anaknya.

  Tak puas memukuli, laki - laki itu mengambil cambuk dari laci meja kerjanya, dan melecutkan cambuk ke tubuh Grey secara membabi buta, melampiaskan segala amarah dan kekesalannya

Tar!

"Aaah!"

Tar!!

Taar!!

"Kamu memang lemah!! Bagaimana kamu memimpin perusahaan kelak, kalau kamu lemah menghadapi orang - orang yang mengganggu kesuksesan  perusahaan kita?!" Sembur Papa. "Kamu bakal gampang dimanfaatkan orang - orang dengan kelemahanmu itu, Nak! Di dunia bisnis, kamu harus keras, tak peduli itu teman atau lawan, karena kalau kita lemah, kita akan terlindas dan tertinggal, tau kamu?!"

"Ampun Papa! Ampun! Maafkan Grey..," Grey hanya bisa terduduk meringkuk di lantai sambil mengangkat kedua tangannya ke depan wajah, berusaha melindungi diri sebisanya dari lecutan cambuk Papa.

Tar!!

Tar!!

Pintu ruang kerja, tempat Papa menghukum Grey terbuka, Alicia masuk. Perempuan itu mendekap mulutnya, pura - pura terkejut, padahal seringai senyum senangnya sulit dia sembunyikan.

Perempuan itu memang selalu senang melihat suaminya memarahi dan menghukum Grey. Karena semakin suaminya membenci Grey maka semakin besar kesempatan untuk anaknya Tristan menjadi pewaris utama seluruh  harta dan perusahaan Adinegoro. Memang itu tujuan Perempuan itu mendekati  Harry Adinegoro Papa Grey dari awal, bahkan sejak Mama kandung Grey masih ada.

"Oh my God, apa yang terjadi, Darling?  Grey menyusahkan lagi?" Tanya perempuan itu. Harry Adinegoro  menoleh pada Alicia.

"Sudahlah, suruh pelayan membawa anak bodoh ini ke kamarnya, kurung dia di sana," kata laki - laki itu dengan nada kesal.  "It seems that I have to handle that girl by myself,"

Grey terjengah mendengar kata - kata Papanya yang terakhir, Papa ingin menangani Rosaline? Lalu  Rosaline mau diapain?

"Oh baiklah, sayang," terdengar Mama Alicia menyahut dengan nada gembira, segera memanggil pelayan untuk membawa Grey yang sedang  kesakitan di lantai.

"Papa, wait, please," Grey menahan tangan - tangan pelayan yang ingin membantunya bangkit. "Papa, jangan sakitin Rosaline, promise me, Rosaline is my bestfriend,  Papa..,"

Papa hanya mendengus mendengar rengekan Grey.

"Papa  mungkin terpaksa melakukannya, karena kamu tidak bisa menyelesaikan tugasmu," kata Papa datar. Mata hazel Grey terbelalak.

"Jangan Papa! Please! Jangan sakitin Rosaline, dia satu - satunya yang Grey punya, Grey sayang banget dengan Rosaline,"  Grey memohon, pemuda itu merangkak  mendekati dan memeluk kaki Papanya.

Baby Grey ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang