"Oh emjii, bisa - bisanya si imut nyium Rosaline?"
"Baby sayang, lo belum cukup umur ya untuk ciuman, siapa sih yang ngajarin lo?"
"Duuh...Grey imut nakal ya?"
"Ih tega banget lo nyium Ros di depan gue istri lo?"
"
Istri? Yaelah istri yang keberapa lo? Maap ya gue istri pertamanya Grey,"
"Bjir, istri pertama? Jangan mimpi lo!"
Dampak tindakan nekad Grey di panggung drama "Putri Salju", sangat menggemparkan Fangirls Grey tampaknya. Entah karena cemburu atau tidak terima, bahwa Grey ternyata menyukai Rosaline, mereka heboh mengikuti Grey kemana - mana, seperti sedang demo, untung tidak bawa spanduk dan Toa. Seperti pagi itu, jam istirahat pertama, mereka sibuk bolak - balik ke meja Grey, caper, pura - pura membelikan atau membawakan Grey minuman atau makanan.
Rosaline terbelalak melihat meja sahabatnya, penuh minuman Boba, Es Cappucinno, Es Coklat, juice Mangga, juice Jeruk, entah berapa banyak. Dikira Grey sanggup menghabiskan semua minuman itu. Belum kotak - kotak bekal berisi coklat, kue atau roti sandwich.
Sementara Grey sendiri tampak kebingungan, sedang mengerjakan soal - soal tugas Matematika di LKS, sampai kesulitan meletakan buku karena mejanya penuh.
Saat gadis fangirl terakhir, datang ke mejanya sambil senyum - senyum, meletakkan sekotak Pisang Coklat ke meja Grey, yang katanya itu buatan sendiri yang khusus dibuatnya untuk Grey, pemuda imut itu langsung melorotkan tubuhnya dari kursi, sambil menarik kerudung hoodie Bumble Bee- nya dalam - dalam hingga menutupi wajahnya.
Rosaline tidak tau apakah harus tertawa atau justru kasihan melihat Grey, dia tau sahabatnya itu malu sendiri akibat kelakuannya yang mengejutkan di panggung drama.
Tak peduli Danni sudah menyuruhnya untuk menjauhi Grey, gadis itu - yang tadi duduk bergerombol dengan Sheila dan Tika di sudut lain dalam kelas, akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekati meja Grey. Gadis itu membungkuk ke dekat Grey yang masih duduk melorot di kursinya. Sambil meletakan kedua tangan di punggung seperti gaya Bu Devi sedang menegur siswa yang tidak menyimak pelajarannya, Rosaline meledek Grey.
"Lagi malu yaa?" Ledeknya.
Mendengar suara Rosaline, Grey menegakkan tubuhnya, duduk baik - baik di kursi, tapi kerudung hoodie nya masih tetap menutupi wajah. Rosaline tertawa.
"Heh, bego, malu gak sampe segitu juga kale. Buka dong kerudung hoodie lo, sesak napas lo ntar," kata gadis itu.
Grey membuka kerudung hoodie nya, menampakan rambut poni a la ullzzang boy - nya yang acak - acakan dan pipinya yang merona merah. Bibir bawahnya maju ke depan, manyun. Rosaline nyengir melihat tampang sahabatnya, gimana gak digodain nih anak, mukanya gemoy gitu, apalagi kalo lagi malu...
"Diih, emang boleh se - gemoy ini?" Ledek Rosaline terkikik.
"Gak usah meledek lo," Gerutu pemuda itu. "Iya - iya, gue salah deh, gue minta maap, udah ngelakuin hal bodoh di panggung drama,"
"Lagian lo sih, gak kira - kira, masa ciuman di depan pak Kepsek? Untung nama belakang lo Adinegoro, coba kalo anak lain, waaahhh udah sukses kena skors tuh," kata Rosaline sambil duduk di kursi di depan meja Grey.
Gadis itu menghela nafas, heran juga dia sebetulnya dengan tingkah Grey yang diluar dugaan, begitu mengejutkan. Entah kebentur dimana kepala sahabatnya itu, kok tiba - tiba ngelakuin yang aneh - aneh gitu sih? Teringat olehnya, Grey yang jatuh pingsan setelah dia menamparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Grey ( Tamat )
Novela JuvenilBagi Rosaline, Grey Fernanda Adinegoro sahabat karibnya sejak kecil, adalah cinta pertamanya, cowok yang bertingkah kekanakan dan memiliki type wajah begitu cute dan manis, dengan sepasang mata hazelnya yang indah, dan senyum gigi kelincinya yang R...