"Eh, Ros," tiba - tiba Tika menggamit lengan Rosaline, saat trio reog itu sedang berjalan menuju gerbang sekolah, jam pulang sekolah.
"Apaan? Jangan gangguin ih, gue lagi suntuk, males ngegosip," vonis Rosaline tanpa basa - basi.Wajah gadis itu bertekuk, menatap handphone - nya, pura - pura sedang sibuk membaca WA sambil berjalan, padahal tidak ada WA yang dibaca. Pikiran Rosaline masih keruh akibat pertengkarannya dengan Grey. Tangan Rosaline yang satu lagi, menggenggam erat gelang couple yang dilempar Grey dengan penuh kemarahan saat mereka bertengkar. Gelang itu putus, tapi Rosaline memungutnya kembali dan menyimpan gelang itu baik - baik, karena gelang itu sangat berarti baginya. Sudah bertahun - tahun dia miliki gelang itu, dia membelinya bersama Grey saat mereka masih duduk di bangku SMP. Tapi Grey sudah membuat gelang itu putus. Rosaline menghela nafas sedih.
Tapi Tika bagai tak tau sikon, masih saja menggamit tangan Rosaline, bahkan kini mengguncang - guncangnya dengan gencar.
"Tika, plis deh," gerutu Rosaline kesal, sambil berusaha melepaskan tangannya dari Tika.
"Bjiir, julid amat lo," sembur Tika manyun. "Gue cuma lagi kepikiran, tauk,"
"Kepikiran apa sih?" Raut wajah Rosaline masih julid.
"Itu, soal chat WA foto Grey, yang ngebuat heboh satu sekolah," terang Tika.
"Trus?" Rosaline menjawab dengan nada enggan, karena mengulang - ulang kembali soal chat WA yang sudah membuatnya bertengkar dengan Grey, membuat perasaannya sangat sedih.
"Berarti yang nyebar foto Grey ke grup WA sekolah make HP lo tuh, tau dong password HP lo?" kata Tika sambil mengetuk - ngetuk jemarinya ke pipi. Berpikir - pikir.
"Ha?" Rosaline mengangkat alis.
"HP lo pake password kan?" Tanya Tika menoleh pada Rosaline yang langsung menganggukkan kepala,
"Hee...Tika bener juga. Berarti pelakunya deket dengan lo dong, sampe tau password HP lo, iya kan?" Sheila yang berjalan di samping Rosaline, mengerutkan kening, mendengar percakapan itu. Ketiganya saling berpandangan.
"Ya Tuhan...," Rosaline mendadak berhenti berjalan. Dia tak pernah memberitau siapapun password Handphone - nya, gadis itu mendekap mulutnya, terkesiap. Cuma ada satu orang yang dia beritau, itupun karena orang itu memaksanya untuk memberitau. Tapi belum sempat dia mengungkapkan pada Sheila dan Tika, seseorang terdengar memanggilnya.
"Ros..,"
Suara itu membuat, tidak hanya Rosaline, tapi juga Sheila dan Tika, serentak menoleh. Danni Reyfandi. Pemuda itu datang menyusul mereka dari belakang. Rosaline tau Danni sedang berbaik - baik padanya, karena besok malam, mereka berdua akan menghadiri acara makan malam bersama orang tua mereka di sebuah Restoran Seafood, seperti undangan yang diberikan Danni padanya tempo hari. Sudah tentu, Danni ingin hubungan mereka terlihat baik - baik saja di depan orang tua mereka. Tapi tubuh Rosaline langsung membeku, begitu melihat Danni, akibat percakapannya dengan Sheila dan Tika.
"Pulang?" Pertanyaan basa - basi yang meluncur dari mulut Danni, tak mampu dijawab Rosaline. Gadis itu menatap nanar Danni.
"Kak, plis jujur dengan Ros," kata Rosaline begitu datar, membuat Danni mengangkat alisnya mendengar nada suara Rosaline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Grey ( Tamat )
Teen FictionBagi Rosaline, Grey Fernanda Adinegoro sahabat karibnya sejak kecil, adalah cinta pertamanya, cowok yang bertingkah kekanakan dan memiliki type wajah begitu cute dan manis, dengan sepasang mata hazelnya yang indah, dan senyum gigi kelincinya yang R...