"Aduuh kemana ya si imut itu?" Saat jam istirahat, Tika terlihat berulang kali menoleh pada kursi Grey yang kosong.
Rosaline terjengah karena dia juga sedang memikirkan hal yang sama dengan Tika, sudah 2 hari ini Grey tidak masuk sekolah. Rosaline sebenarnya sedikit mencemaskan sahabatnya itu, karena semua chat WA yang dia kirimkan, tidak ada satupun yang dibalas oleh Grey. Si Tika bener, kemana ya si Baby Grey, apakah dia sakit? Oh gue harap Baby Grey baik - baik aja, hanya sakit demam atau flu biasa...
"Kenapa lo, Tik? Kangen ama Baby Grey?" Rosaline bertanya, sedikit cemburu, karena Tika mencari - cari Grey sahabatnya.
"Iya kangen dong, abis dia imut banget, bikin gemes. Tiap hari bawa bekal Banana Milk, eh gue selalu dikasi dong?" Cerita Tika bangga. "Tauk, mungkin dia bawa satu dus kali Banana Milk di mobilnya. itu sampe si Revan aja dapet,"
Rosaline tidak heran lagi mendengarnya, dia tau sejak kecil Grey sangat menyukai susu, bukan hanya Banana Milk. Karenanya dulu, Grey jadi berpipi chubby karena hobi minum susu. Tapi Grey yang sekarang tampaknya tidak chubby lagi, fisik sahabatnya itu banyak berubah, Grey banyak kehilangan berat badan sepertinya, padahal dulu seingat Rosaline, Grey gendut banget, lucu menggemaskan, hingga dia merasa panggilan Baby Grey sangat cocok untuk Grey. Rosaline menghela nafas.
"Yaelah, si Revan yang item manis itu doyan susu juga?" Celetuk Rosaline sembari menoleh pada Tika. "Biasanya juga dia nge-teh doang di kantin,"
"Tauk tuh, mungkin kepengen putih juga dia kayak Grey..," sahut Tika asal nyablak.
Rosaline mau tak mau terkikik mendengar itu.
"Jadi supaya putih si Revan jadi suka minum susu gitu?"
Rosaline dan Tika cekikikan berdua, membayangkan Revan teman sekelas mereka yang berkulit hitam itu tiba - tiba menjadi putih.
"Eh anu, permisi," tiba - tiba seorang siswi kelas 10 melongok ke dalam kelas. "Ada Kak Grey?"
"Ada apa ya, nyari Grey?" Tika yang menjawab
Tika menyenggol Rosaline, sambil menggedikkan kepala keluar kelas, ke arah siswi kelas 10 itu.. Tatapan Tika seolah menyindir, 'Fans - nya Grey tuh,'
Rosaline tau gadis itu, seorang siswi kelas 10 bernama Raina, Grey bertemu Raina di kantin, sedang kesulitan mengerjakan tugas Bahasa Inggrisnya, waktu itu Grey tergerak untuk membantu mengajari Raina - secara Grey pernah tinggal 4 tahun di Amerika, sudah pasti bahasa Inggrisnya jago.
Itu salah satu kelebihan Grey sahabatnya, Rosaline cukup bangga pada Grey, dengan status anak Konglomerat ternama Harry Adinegoro, selain karena berparas begitu manis dan imut, sahabatnya itu jelas langsung menyandang predikat Most Wanted Boy dan memiliki banyak fangirls, hanya selang beberapa menit dia menginjakkan kaki di SMA Dewantara, tapi dengan segala predikat 'Wah' - nya Grey tidak arogan, justru selalu ramah dan tidak pernah sungkan untuk menolong mereka yang butuh bantuannya, tidak peduli dari kalangan atas atau dari keluarga sederhana, semua dijadikan teman oleh Grey.
"Enggak, cuma mo ngasi ini. Kak Grey kan suka kue coklat," terdengar Raina menjawab sambil malu - malu, mengacungkan kotak bekal warna ungu. "Soalnya Kak Grey udah baik banget, kemaren bantuin saya ngerjain tugas bahasa Inggris,"
"Oh gitu, tapi Grey - nya lagi gak masuk sekarang," sahut Tika dengan nada manis, sok baik, mendekati siswi juniornya itu. "Kalo ada yang mo dititipin, ya udah titip aja ma gue, nanti disampein kok,"
Rosaline yang sedang meneguk Boba yang dibelinya di kantin, langsung terbatuk - batuk, tersedak dengan Boba, mendengar itu. Plis deh, Tika emang hobi banget ya ngebuat malu trio mereka, udah jelas tuh anak mau ngasi Baby Grey kue coklat. Kok disuruh titip sih? Keliatan banget kan Tika mau ngembat kue coklatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Grey ( Tamat )
Teen FictionBagi Rosaline, Grey Fernanda Adinegoro sahabat karibnya sejak kecil, adalah cinta pertamanya, cowok yang bertingkah kekanakan dan memiliki type wajah begitu cute dan manis, dengan sepasang mata hazelnya yang indah, dan senyum gigi kelincinya yang R...