1.Bertemu lagi|Remake

34 2 0
                                    

Koridor sekolah dipenuhi siswa siswi yang sudah siap memenuhi kantin.Bel istirahat telah berbunyi,Siswa siswi berjalan dengan cerianya bersama dengan teman temannya.Mereka bersenda gurau untuk menghilangkan penat pelajaran yang mereka lalui.

Tidak dengan gadis itu,dia berjalan dengan langkah gontai.Tak ada senyumannya pagi hari ini.Juga tak ada rasa lapar di perutnya untuk hari ini.Gadis yang ber name tag 'Sarah' berjalan menuju ruangan musik yang kini sudah tak pakai lagi.

Padahal dulu Sekolah yang dia tempati selama 2 tahun pernah ada ekstrakurikuler musik,tapi semenjak dirinya ketahuan bermusik oleh kedua orangtuanya ekstrakurikuler musik di sekolahnya langsung dibubarkan dengan alasan membuat murid kesusahan fokus pelajaran.

Sarah menyesal dan merasa bersalah, seharusnya kedua orang tuanya mengerti bahwa ini bukan kesalahan ekstrakulikuler yang dia ikuti.Bahkan sampai saat ini jika mengingat ruangan yang kini dia kunjungi membuat mimpi semua teman temanya bermusik hancur.

Seandainya saja waktu itu dia menuruti apa yang dikatakan kedua orang tuanya,pasti ekstrakulikuler musik disini tidak akan dibubarkan.

Sarah duduk di kursi yang di depannya terdapat piano putih yang tertutupi kain putih.Dia cukup mahir dalam bermain piano,Dia membuka kain tersebut dan tangan lentiknya memainkan melodi indah yang di keluarkan dari bunyi piano.

Jari satunya memencet tuts begitupun jari yang lainnya saling berkaitan.Dia memejamkan matanya sebentar.

Seluruh emosi Sarah kini tumpahkan lewat bermain piano,tangannya sangat lincah dalam memencet tuts piano tersebut.Kedua tangan tersebut akhirnya berhenti memainkan piano tersebut.Lagi lagi ada yang bertepuk tangan atas permainan musiknya,ternyata lelaki semalam yang dia temui tanpa sengaja.

"Lo jago main piano juga ternyata"ucapnya sambil memberikan kedua jempolnya

Sarah tidak menggubris ucapan lelaki tersebut dia berdiri dan mengambil kain putih dengan cepat,dia harus menutupi piano tersebut kembali.

Tujuan Sarah kini harus keluar dari sini dan mengabaikan lelaki itu,tidak ada yang boleh tau bahwa dia bermain musik disini.Saat ini orang tuanya sedang menjualnya kepada teman-temannya sendiri.Jika ada yang mengetahui dirinya bermain musik maka mereka akan mendapat imbalan.

Langkah kakinya Sarah terhenti karena tangan lelaki itu menghadangnya.

"Rayhan Ardhi Wiratama anak kelas XI IPA 2,kelas gue tingkat dua deket perpustakaan" ucapnya to the point

Sarah tidak merespons jabatan tangan Ardhi kini mata lelaki itu mengamati Sarah dengan seriusnya.

"Jangan cuek sama gue,nanti kalo lo suka baru tau rasa" ujar ardhi

Sarah tetap bergeming dan enggan menjawab ucapan Ardhi.

"Lo itu bisu atau gimana sih?Di ajak ngomong ga ada jawaban"

Sarah diam lagi tak menjawab pertanyaan Ardhi.Sarah mengambil jalan lain untuk menuju pintu keluar.Sarah hanya tidak ingin menghabiskan waktunya dengan orang yang suka mencari perhatiannya.

Apalagi tipe lelaki ganjen seperti Ardhi.Sebenarnya dia merasa asing dengan wajah lelaki tersebut.Tetapi sarah merasa bodo amat dan lebih memilih meninggalkannya di ruangan itu.

"Tuh emang gitu kalo belum tau gue dicuekin di diemin,emang aura kegantengan gue ga bisa diliat apa??Padahal gini gini kembaran dari Shawn mendes" ucapnya sambil menyisir rambutnya ke belakang.

Ardhi menyunggingkan senyumannya, sepertinya gadis itu sangat menarik.Dia tidak menyesal karena telah pindah sekolah justru Ardhi harus berterimakasih pada mamanya.

"Semakin lo cuek semakin bikin gue penasaran" ucap Ardhi sambil berjalan ke arah pintu keluar.

Ardhi terkekeh kecil,mungkin saja dia sudah jatuh ke dalam pesona gadis tersebut.

"Ardhi!!" Teriak seseorang dari ujung koridor sana dengan membawa bawa toa.

Senyum Ardhi luntur setelah mengetahui yang memanggilnya adalah pak Broto dengan kepala plontosnya.

"Mampus gue!!Semoga nyokap ga ngomel"

---

Jangan lupa vote+comment 💮

SATU RASA|REMAKE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang