Metha kini telah menyiapkan kebutuhan organisasi nya untuk acara besar di sekolahnya.Dia terlihat sibuk,begitu pula yang lainnya.Beberapa kali dia membuka buka lembaran naskah teaternya,membaca sambil berjalan tidak membuat dirinya kesulitan untuk mengoreksi.
Menjadi ketua dari sebuah organisasi memang tidak mudah ada tanggung jawab yang harus dipikul.Gadis itu tidak menyangka bahwa dia akan menjadi ketua teater di SMA Cempaka ini.Dan untuk kesempatan yang besar ini metha harus benar benar membuat acara teater ini sukses serta berkesan bagi semua orang yang tidak mudah dilupakan.
"Metha" panggil seorang gadis yang ada di depannya yang bersama lelaki menjadi peran utamanya nanti
Langkahnya berhenti tepat di mading, tatapannya menuju ke arah mereka dengan heran.
"Kak Radit?Sasha?kenapa?" Tanyanya bertubi tubi
"Kak Radit nyariin lo tadi di ruang sekretariat, tapi Lo nya gak ada.Katanya sih ada kepentingan" ucap sasha
Metha hanya ber oh-ria saja setelah mendengar penjelasan dari temannya itu.
"Yaudah gue duluan ya tha" lanjut sasha
Radit tersenyum ke arah Metha,senyumnya menggambarkan permohonan maaf.Berulang kali Radit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kenapa kak?" Tanya Metha yang memulai percakapan terlebih dahulu
Radit menoleh ke arah samping kanan dan kiri memastikan tidak ada mendengar ucapannya.
"Metha maafin gue ya,gue gabisa jadi pemeran utama di teater lo" ucap radit pelan yang langsung dapat pelototan dari Metha karena terkejut "Lo cari ganti gue yang lain aja tha" lanjutnya dengan pelan
Metha menganga sedikit dan menutup matanya sekejap untuk berpikir jernih.Baru semalam dirinya mendapatkan kabar kalau Sarah ingin menjadi peran tokoh utama wanita di teaternya dan kini tokoh utama lelaki tiba tiba membatalkan begitu saja, rasanya kepalanya ingin pecah.
Bagaimana caranya ingin sukses kalau seperti ini,akankah dia menyerah pada kenyataan?Kalau teater tidak bisa berpartisipasi.
"Kak kok dadakan gini sih kabarnya?!Ini udah mau mendekati hari H loh,terus gimana caranya aku cari pengganti kakak" ucap Metha dengan emosi yang kini keluar,dirinya terlalu kesal akan keputusan kakak kelasnya ia tidak memperdulikan bahwa ia kakak kelas"Apa sih alasan kakak tiba tiba berubah pikiran?" Tanya Metha sambil menggigit kuku jarinya menandakan ia sedang gugup.
Dari kejauhan sana terdapat seorang lelaki yang mendengar percakapan antara Radit dan Metha.Ia tersenyum senang langkahnya mendekati Radit dan Metha,tangannya ia masukkan ke dalam celananya.Ia memasang wajah dengan sangat cool.Lelaki itu melihat Metha sangat kebingungan untuk mencari pengganti,mungkin dengan ini dirinya bisa mengambil kesempatan.
"Gue bisa kok gantiin dia"
---
Keadaan aula sekarang ramai dengan anak OSIS dan organisasi lainnya,mereka mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan mulai dari dekor ruangan dan persembahan lainnya.Disini Sarah berdiri untuk menunggu ketua teater yang semalam ia konfirmasi.
Satu malam ia berperang dengan fikirannya,entah kenapa kata hatinya mengatakan dirinya harus mengikuti kegiatan ini.Jari jarinya memilin roknya sampai menjadi tidak rapi seperti sebelumnya.Matanya berlarian untuk melihat kesibukan orang orang disini, akhirnya kedua manik matanya menangkap orang yang ditunggu tunggu.
"Sarah maaf lo pasti nunggu lama ya?" Panggil Metha yang baru saja datang dan bersama lelaki itu Ardhi
Senyumnya tertuju pada Metha seorang saja.Tatapan Sarah kini beralih ke arah ardhi dengan rasa heran
"Oh iya ini naskah untuk kalian besok tampil,bantu gue kali ini guys.Kalian harus hafalin ini naskah" ucap Metha dengan nada halus
"Tunggu tunggu bukannya lawan main gue kak Radit?kok malah sama si dia?" Tanya Sarah to the point
"Emangnya lo gamau main bareng sama orang ganteng kayak gue?" Sahut Ardhi dengan sangat pedenya
"Dimana mana orang yang menilai seseorang,bukan dirinya sendiri" sindir Sarah
"Emangnya lo butuh bukti kalau gue itu ganteng se SMA ini? Jawab Ardhi dengan menaikkan dagunya
"Penting buat gue?" Jawab sarah
"Stop!!kepala gue lagi pusing!! udah gue gamau tau pokoknya kalian harus hafalin naskah ini.Titik!!" Ucap Metha sambil memegang dahinya "oh iya ga ada penggantian tokoh lagi,jadi kalian harus akur"ucapnya sambil meninggalkan keduanya
Sarah dan Ardhi kini saling tatap,Sarah langsung memalingkan wajahnya.Ia melihat apa yang di pegangnya adalah sebuah naskah yang harus dihafalkan 10 hari kedepan.
"Oh iya asal Lo tau dia itu mantan gue" ucap Ardhi dengan congkaknya
Sarah menyunggingkan senyumnya.
"Bodo amat" balas Sarah yang kini meninggalkan aula
Kalau Sarah tau lawan mainnya di ganti ia pasti akan menolak,tetapi kini dirinya harus terjebak bersama lelaki halte yang memberikan dirinya sebuah bakpau isi ayam.Ardhi yang merasa ditinggal akhirnya mencoba menyamakan langkahnya dengan Sarah.
"Oh iya kapan kita latian bareng?" Tanya Ardhi
"Mau dirumah gue atau rumah Lo?"
"Atau di taman?ohh atau perlu gue sewaiin studio buat kita?" Tanya Ardhi bertubi tubi membuat telinga Sarah ingin lepas dari tempatnya.
"Gak ada latian bareng!kita latian sendiri sendiri" jawab Sarah yang menghentikan langkahnya
"Cie kita" goda Ardhi
Sarah mendengus kesal akan sikap Ardhi seperti ini bagaimana caranya ia bisa mendapatkan feel untuk peran nya nanti kalau lawan mainnya seperti ini.
"Lo latian sendiri,gue latian sendiri!paham?!!cowok sok ganteng?" Ucap Sarah penuh dengan penekanan
"Marah aja Lo cantik Sarah" ucapnya sendiri yang kini melihat punggung Sarah semakin menghilang.
Kesempatan yang sangat besar untuk dirinya bisa dekat dengan Sarah, walaupun ia harus memohon pada sang mantan itu.Yang terpenting dirinya bisa dekat setiap hari dengan Sarah.
"Gue yakin lo pasti bakal jatuh hati sama gue"
---
Halo readers💓nih Ardhi bakal ngerencanain apa ke Sarah?
Yuk jangan lupa vote+comment💓
Jangan lupa follow juga
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU RASA|REMAKE|
Teen FictionRasa gengsi yang di miliki Sarah membuat Ardhi semakin penasaran kepada dirinya membuat ia harus masuk ke dalam kehidupan Sarah. dan.. Di balik semua kesempurnaan hidup sarah ia sangat tersiksa. Akankah ardhi bisa membuat sarah keluar dari kehidupan...