Lelaki yang tampak menaiki sepeda motornya jadi terhenti karena sebuah panggilan yang menyuarakan namanya.Ardhi menoleh dan mengerutkan dahinya saat Davin memanggilnya.
"Lo berangkat bareng gue aja"
"Lah enak aja kalo ngomong terus gue balik pake apa"
"Udh urusan belakang cepetan lo naik keburu telat"
"Enggak enggak gue mau naik motor aja"
Ardhi tetap kekeh untuk menaiki sepeda motornya hingga sebuah ancaman terdengar di telinganya.
"Oh yaudah gue bilang sama nyokap kalo lo
"Lemes amat mulut lo bang" ucap ardhi dengan kesalnya sambil membuka pintu mobil yang ia naiki.
Sebenarnya ardhi tidak takut akan ancaman davin.Ia tidak ingin dipindah lagi karena ulahnya membolos kemarin.Padahal ardhi berniat untuk menjenguk sarah tetapi pak broto tidak mengijinkan jadi terpaksa ardhi lewat cara lain.
Tetapi itu semua tidak berjalan dengan mulusnya,ia harus berpapasan dengan kakaknya yang membuat dirinya terancam
Mobil itu berhenti tepat di pintu gerbang sekolahnya.Ardhi dengan malas membuka sabuk pengamannya dan memegang kenop pintu mobil.
"Eh bentar bocah dekil"
"Tuh kan lu itu pasti ada maunya kalo kaya gini"
Davin hanya tertawa kecil dan ardhi hanya menoleh dengan malas.
"Gini selama lo sekolah disini ada ngga murid yang namanya sarah?" Tanya Davin dengan serius
Ardhi menautkan kedua alisnya saat Sarah terucap dari bibir davin.
Dengan tidak sengaja kedua matanya menangkap seorang gadis yang berjalan di sebuah halaman sekolah,
gadis yang dicari carinya kemarin.Gadis yang kemarin malam ia temui akhirnya telah bersekolah kembali."Sarahnuddin?Bang nama sarah itu ga hanya satu orang aja"ujar ardhi sambil mendengus pelan "udah ah gue keburu masuk" ucapnya lagi sambil turun dari mobil
Tak menunggu lama Ardhi langsung mencoba menyamakan langkah dengan Sarah.Gadis itu hanya menoleh sekilas kemudian menatap kembali ke arah jalan.
Ardhi benar benar frustasi dengan sikap gadis itu,mengapa ia harus mengubah ubah sikapnya
"Pagi nona cantik"
Langkah gadis itu berhenti dan menoleh ke ardhi
"Basi,lo ngomong gitu ke semua cewek kan"
Sarah melanjutkan langkahnya kembali dan ardhi pun juga membuntutinya di belakang.
Sarah terhenti.
"Lo mau ikutin gue sampe ke kelas?" Tanya sarah
Ardhi hanya meringis dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Yaudah sampe ketemu di kantin ya beb"
Lagi lagi ardhi hanya tertawa jahil karena ucapannya itu.Semua siswa yang duduk di luar kelas menoleh ke arahnya.
"Ngarep banget ya lo sama si sarah" ucap salah satu anak yang termasuk teman satu kelas sarah.
Sedangkan disisi lain sarah gadis itu menahan tawanya karena sikap ardhi.
---
Gadis yang dikenal mempunyai jabatan sebagai ketua teater jalan beriringan dengan seorang gadis yang tampak asing di sekolahnya.Metha juga tampak berbincang banyak pada gadis itu,ia berkali kali menunjuk nunjuk sebuah ruangan yang asing bagi gadis itu.
Sampai akhirnya metha melihat ardhi berdiri dengan kepala celingak-celinguk di pintu kantin.Metha melambaikan tangannya untuk menyapa ardhi dan ini kesempatan untuk berbicara pada ardhi juga.
Senyum ardhi tampak luntur setelah ia melihat gadis yang berada di samping metha.
"Oh iya kenalin ini melisa"
"Lebih tepatnya melisa ardhani,senang bertemu denganmu lagi" ucap gadis itu sambil memberikan jabatan tangannya pada ardhi
"Lo?"
----
LAGI??
MELISA??SIAPANYA ARDHI?
Mau tau dia siapa?Pantauin cerita selanjutnya ya readers😍😘biar author semangat update ceritanya
Jangan lupa Vote+Comment💓
Follow juga:
💮unilila11
💮QinadaFebri
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU RASA|REMAKE|
Teen FictionRasa gengsi yang di miliki Sarah membuat Ardhi semakin penasaran kepada dirinya membuat ia harus masuk ke dalam kehidupan Sarah. dan.. Di balik semua kesempurnaan hidup sarah ia sangat tersiksa. Akankah ardhi bisa membuat sarah keluar dari kehidupan...