2. "the big wedding"

18.7K 2K 375
                                    

"Jadi.. kenal aku dari kapan.. kak?" Tanya Keara.

Ia bingung. Semasa kuliah, teman-temannya hanya menyebut Jaehyun dengan sebutan 'kating fk ganteng'. Jadi apakah Ia juga harus memanggil Jeffrey dengan sebutan itu?

Jeffrey terkekeh pelan. Senyumnya tidak luntur sama sekali.

"Panggil mas aja." Kata Jeffrey.

Keara terasa semakin canggung. Itu adalah panggilan yang sangat Ia hindari. Ia bahkan tidak ingin memanggil kakak sepupunya dengan sebutan itu.

"Kita ketemu karena Lucas bukan?" Tanya Jeffrey dengan senyum manisnya.

Ya, Keara tentu sangat ingat. Terima kasih kepada Lucas,— temannya; yang mengenalkan Ia dengan Jeffrey.

Ah bahkan tidak mengenalkan. Ia hanya memberitahu. Dan Keara terlalu payah saat itu. Sudah putus asa sebelum mencoba. Padahal Jeffrey selalu tertarik tiap kali Lucas menceritakan tentangnya. Walaupun saat itu Jeffrey masih mempunyai seorang kekasih.

"Maaf, kita belom sempat kenalan. Kamu cantik, dan aku sudah mencintaimu."

Keara menatap Jeffrey tidak percaya.

Apa-apaan ini? Dilan?

Ah, Keara lupa, terselip nama Dilan di nama lengkap Jeffrey. Dan ternyata pria tampan di depannya ini tidak kalah gombal dengan pemeran utama sebuah novel itu. Ya walaupun, sebenarnya nama belakang Jeffrey adalah -Dhilan bukan Dilan.

"Maaf aku terlalu buru-buru ngelamar kamu. Aku takut kamu diambil. Aku mau kamu cuma untuk aku, Eden."

Eden. Ah panggilan itu, seperti panggilan sayang dari Jeffrey.

Keara tersenyum malu. Jantungnya berpacu. Sedangkan pria di sampingnya menatap sekilas si calon ibu dari anak-anaknya kelak dengan tatapan penuh cinta.

"Seharusnya aku kenalan dulu dengan kamu, aku ajak pacaran, baru kita menikah." Ucap Jeffrey.

"Tapi, aku gamau pacaran. Aku mau serius sama kamu, Eden. Makasih udah terima lamaran aku. Dan terima kasih udah mau menikah dengan aku di usia kamu yang masih muda."

Jeffrey menggenggam tangan Keara dan dikecupnya dengan lembut.

Keara sontak terkejut dan Ia langsung menarik tangannya dari genggaman Jeffrey.

Salah tingkah.

"Makasih udah temenin aku makan siang hari ini. Nanti sore aku jemput ya?"

Sudah sampai di kantor Keara, Jeffrey mengajaknya mencari makan di luar. Kebetulan rumah sakit tempat Jeffrey bekerja pun tidak jauh dari kantor Keara.

Berjalan untuk mencari makan di siang hari seharusnya terasa melelahkan dan panas. Tapi tidak bagi kedua sejoli ini. Mereka sama-sama menikmati kehadiran satu sama lain.

"Mas, hati-hati baliknya." Ucap Keara sedikit malu.

Jeffrey tersenyum. Tangannya mengusap pelan kepala sang wanita. "Nanti jangan pulang dulu ya, tunggu aku."

Keara tersenyum ramah dan dengan cepat melambaikan tangannya setelah Ia melihat Jeffrey melakukan hal yang sama dan perlahan hilang dari pandangannya.

"Ah, aku bisa gila karena mas Jeffrey." Gumam Keara.

"Pacar baru alhamdulillah, 'tuk diajak ke pelaminan."

Keara langsung mendelik setelah mendengar teman sekantornya, Zefan, yang mengejeknya dengan kalimat itu. Jangan lupakan nada lagu Baju Baru oleh Dhea Ananda tersebut.

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang