5. "buka hati"

14.3K 1.6K 135
                                        

Keara sudah kembali ke rutinitasnya, bekerja di perusahaan yang cukup besar, menjadi sekretaris CEO perusahaan yang berasal dari Korea tersebut. Sebenarnya, pekerjaannya tidak cukup berat. Jadi Keara masih merasa cukup bebas.

"Gimana nih malem pertamanya?" Tanya Daniya, menghampiri Keara yang masih sibuk mengurus jadwal atasannya tersebut.

"Ga gimana-gimana. Mas Jeffrey baik, aku seneng sih." Kata Keara sambil menunjukkan rentetan gigi rapinya.

"Ih bukan itu."

Keara mengangkat alisnya heran. Dan mengubah ekspresinya setelah menyadari maksud dari temannya itu. "Oh itu.. belom.. hehe.." Keara tertawa canggung.

"Hah? Belom? Kasian loh Key, nungguin tuh, udah hampir 2 minggu nikah juga." Ucap Daniya heran.

"Iya-iya, nanti ya aku belom siap tau."

"Ya harus siap lah sayang, kan udah jadi istri orang. Pokoknya aku tunggu si dedek ya." Ucap Daniya sambil ketawa.

Keara memutar matanya malas dan melanjutkan tugasnya. Setelah selesai, Ia langsung menghampiri atasannya dan memberi jadwalnya.

"Pagi Pak, untuk jam 1 siang nanti Bapak ada meeting sama Perusahaan Apharell di hotel Santika, Pak." Ucap Keara.

"Oh baik, kamu siapkan semua keperluan ya." Ucap atasannya.

"Baik pak."

"Uh.. Keara, selamat ya atas pernikahan kamu."

Keara tersenyum ramah. "Terimakasih pak Suho." Ucap Keara.

"Saya permisi, Pak."

Keara baru saja keluar dari ruangan Sang CEO dan telepon genggamnya langsung berbunyi, menandakan ada yang menelpon.

"Halo?" Sapa Keara.

"Eden, kamu nanti siang bisa makan bareng aku?" Tanya Jeffrey disebrang sana.

Keara menghela napas. "Gabisa mas, maaf. Bosku ada meeting nanti jadi kemungkinan besar aku makan bareng Bosku. Gapapa ya?" Tanya Keara ragu.

"Hm.. yaudah deh. Kamu hati-hati ya nanti." Ucap Jeffrey.

"Mas nanti mau jemput aku?" Tanya Keara.

Jeffrey tersenyum walaupun Keara tidak bisa melihatnya. "Iya, aku jemputnya, sayang. Yaudah ini aku ada pasien lagi, I love you, Eden."

Keara tersenyum malu dan hanya bisa bergumam, "I love you too," dengan lembut sebelum memutuskan sambungan telepon.

🍑🍑🍑

Jeffrey sangat bersemangat hari ini. Semakin ramah dengan pasien-pasiennya yang merupakan anak-anak. Yap, Jeffrey merupakan salah satu dokter anak yang bekerja di rumah sakit ini.

"Istirahat dulu kali Jeff, emangnya ga capek?" Tanya Raihan ke Jeffrey.

Jeffrey tersenyum. "Iya nanti deh tanggung nih dia pasien lagi baru nanti aku istirahat." Ucap Jeffrey.

"Oke, jangan telat makan bos." Ucap Raihan.

Jeffrey melanjutkan pekerjaannya dengan senang hati. Memeriksa pasien anak yang rata-rata berusia 4-7 tahun. Walaupun ada beberapa pasien bayi.

Pukul 6 sore, Jeffrey melepas snellinya, menggantungnya di loker dan bersiap-siap untuk menjemput Keara yang kemungkinan besar sudah menunggu di kantor.

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang