Keara hanya menatap jendela di ruang rawat inapnya dengan mata yang sayu. Kecewa, shock, semuanya terasa campur aduk. Bagaimana bisa Ia tidak menjaga pola makannya? Bagaimana bisa Ia membuat bayinya meninggal?
"Teleponin Ibu aku ya, Dan. Tolong bilang aku gabisa pulang malem ini, nitip Keenan." Ucap Keara dengan pelan.
"Suamimu gimana, Key?" Tanya Daniya.
"Nanti juga dia tau kalo aku sakit. Aku udah nitip dari ujung sampe ujung jangan ngasih tau ke Mas Jeffrey kalo aku keguguran. Ya paling nanti aku bohong kalo aku gaenak badan." Ucap Keara.
"Key, kenapa sama suami kamu?" Tanya Daniya.
Keara tersenyum dan menggeleng. Sebenarnya Ia sangat ingin bercerita ke Daniya. Ia ingin bercerita tentang bekas lipstik yang ada di kemeja suaminya waktu itu. Ia ingin bercerita tentang parfum wanita yang menempel di mobilnya, tentang SMS dari orang dengan nama 🍒 di HP Jeffrey.
Tapi Ia tidak bisa. Ia tidak ingin orang-orang tau apa yang menjadi masalah selama ini.
Keara sangat percaya kepada Jeffrey. Tetapi semakin lama Ia semakin sadar bahwa perhatian Jeffrey sudah terbagi.
Tidak ada lagi Jeffrey yang makan malam di rumah. Ia akan selalu pulang larut malam, membiarkan Keara mengurus Keenan sendiri. Membiarkan Keara menjaga rumahnya sendiri.
Walaupun Jeffrey tidak berubah. Jeffrey tetap sayang dan juga perhatian dengan Keara. Namun, Keara cukup tau dan sadar akan sikap Jeffrey yang sedikit aneh akhir-akhir ini.
2 bulan yang lalu, Ia menemukan bekas lipstik di kemeja Jeffrey. Apakah sudah selama itu Ia membiarkan Jeffrey bertemu dengan wanita lain?
"Pokoknya aku nunggu suamimu dateng baru aku pulang, okay?"
Dan benar saja, Jeffrey datang menemui Keara dengan raut wajah khawatir. Ia tidak bisa menyembunyikan ekspresinya. Ia benar-benar sangat khawatir setelah tau bahwa istrinya sakit dan harus di rawat.
"Sayaaang, aku udah bilang jangan kecapean kan?" Jeffrey menghela napas kasar.
Keara tersenyum tipis. "Maaf mas. Dikit doang kok." Jawab Keara.
"Ada-ada aja sampe harus dirawat. Pokoknya Keenan dititip dulu ya sama Mama? Aku bakalan nunggu kamu disini." Ucap Jeffrey sambil mengusap pelan tangan Sang istri.
Daniya tersenyum remeh. Daniya melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Jeffrey berciuman dengan seorang wanita di dalam ruangannya. Jangan lupakan kejadian minggu lalu. Ia melihat Jeffrey dengan wanita yang sama dan juga seorang anak kecil yang sedang berjalan-jalan di Mall.
Ia sangat kecewa. Bagaimana bisa wanita sebaik Keara dikhianati seperti ini?
Tanpa sengaja melewati ruangan dengan nama Jeffrey. Niatnya memberi tau pun gagal setelah melihat kejadian itu. Ia hanya memancing Keara, Ia ingin tau apakah Keara mengetahui tentang ini atau tidak.
"Kamu istirahat dulu ya sayang. Nanti aku balik lagi, ya?"
"Key, aku juga keluar sebentar ya. Balik lagi kok pasti." Ucap Daniya sebelum mengikuti Jeffrey keluar.
Daniya melihat wanita yang tadi berciuman dengan Jeffrey. Sekarang wanita itu berada di koridor yang sama dengannya, koridor yang cukup sepi.
Dan saat itu juga Daniya beraksi.
"Dasar pelakor!" Daniya menampar kencang wanita yang ada di depannya.
Benar, itu adalah Cheryl. Ia menatap Daniya tidak percaya. "Apa-apaan ya mba maksudnya?!" Protes Cheryl sambil menyentuh pipi yang sudah memerah itu.
"Kamu.. Kamu jahat sama Keara! Kamu tau kan kalo Mas Jeffrey udah menikah?! Ngapain kamu ngerusak hubungannya sama istrinya?!" Ucap Daniya membabi buta.
Cheryl dibuat terkejut dengan pernyataan Daniya barusan. Ia benar-benar tidak tau kalau Jeffrey sudah menikah.
"Kamu wanita bodoh yang nyuri perhatian Mas Jeffrey dari Keara! Kamu tau? Istrinya Mas Jeffrey keguguran! Dia stres mikirin suaminya main di belakang dia! Dasar pelakor!" Lagi-lagi Cheryl menerima tamparan yang cukup kencang.
Mata Cheryl berair. Yang benar saja? Ia membuat Istrinya Jeffrey keguguran?
"Saya liat kamu berciuman dengan Mas Jeffrey di dalam ruangannya. Jangan pikir kamu akan baik-baik aja setelah ini!"
Cheryl mengatur napasnya dengan susah payah. Bagaimana bisa?
Jeffrey sudah menikah? Mengapa Jeffrey tidak memberitaunya?
"Kamu akan dihantui rasa bersalah!"
***
Keara masih menangis, sudah hampir jam 9 malam. Jeffrey dan Daniya juga belum kembali. Ia masih memikirkan bayi yang beberapa jam yang lalu masih berada di dalam kandungannya.
Masih sangat menyesali kelalaiannya menjadi Ibu. Seandainya Ia tidak terbawa stres, Ia yakin Ia bisa menjaga bayi di dalam kandungannya sampai bayi itu siap dilahirkan.
Keara berhenti menangis saat melihat Daniya masuk ke dalam ruangannya. Matanya merah, perpaduan antara sedih dan juga marah.
"I know everything. Aku tau kamu kepikiran suamimu. Kamu tau, Key. Dan aku juga tau. Dia dan wanita itu. Aku ngerti.."
Keara terdiam, terlalu shock mendengar ucapan Daniya.
"Kamu gaperlu sembunyiin sesuatu dari aku Key, biarin aku tau semua, aku bakalan bantu kamu sebisa aku." Daniya berusaha kerasa menahan air mata yang hampir keluar dari matanya.
Keara tertawa hambar, tidak ada keberanian untuk menatap sahabatnya.
"Aku takut, Dan. Aku gabisa jaga bayi aku karena kepikiran itu. Tiap hari Mas Jeffrey pulang larut, mobil juga bau parfum wanita. Beberapa SMS yang ga sengaja kepergok sama aku, aku mikirin itu semua, Dan."
Daniya tanpa sadar meneteskan air matanya setelah melihat sahabatnya menangis kejar, tersiksa. Mengungkapkan hal yang menenuhi pikirannya akhir-akhir ini.
"Aku ketemu dia, Key. Perempuan itu. Kamu juga harus ketemu dia, Keara." Ucap Daniya dengan lembut.
Keara menggelengkan kepalanya.
"Ngga Dan, aku gamau buat masalah. Biarin—"
"Kamu udah buat masalah sekarang Keara! Pernikahan kamu, gimana?! Kamu mau kayak gini terus?" Keara menggelengkan kepalanya.
Sakit rasanya. Ia rasa Ia bisa mati sekarang.
"Apa harus aku kasih tau? Suamimu ciuman sama perempuan itu, Keara!" Suara Daniya menyerak, matanya semakin berair setelah mengucapkan itu.
Hal yang pasti akan membuat sahabatnya menangis. Ia tidak tega, namun apa yang bisa Ia lakukan demi sahabatnya ini?
"Gimana sama Keenan, Keara? Kamu gaboleh egois.." ucap Daniya lirih.
Keara memalingkan wajahnya kecewa. "Aku udah ngasih saran ke kamu, Key. Tapi semuanya terserah kamu, okay? Aku sayang banget sama kamu, Key. Please, take care of yourself." Daniya memeluk erat tubuh kurus Keara.
🍑🍑🍑
Mending double up atau ngga

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita | Jung Jaehyun
Fanfic(17+) Didatengin tiba-tiba sama kating yang ngebawa keluarganya untuk ngajak nikah. Siapa yang gamau?