"Eden, aku nanti pulang malem ya? Mungkin untuk beberapa hari ini." Ucap Jeffrey sebelum berangkat kerja.
Keara mengangguk. "Iya mas, hati-hati pulangnya, jangan sampe ngantuk."
Jeffrey mengusap pelan kepala Keara sembari tersenyum hangat sebelum pergi menuju rumah sakitnya. Keara mengerucutkan bibirnya kesal.
"Biasanya juga cium kok tadi cuma ngusap doang?"
Hari ini memang hari sabtu, tentunya Keara sedang libur. Ia memilih untuk diam di rumah, merawat Keenan yang semakin besar semakin lucu.
Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Ia sudah mempunyai anak di umur 23 tahun. Dan umur pernikahannya dengan Jeffrey pun sudah setahun.
"Ayah ga peka ya sayang?" Keara mengajak bicara Keenan yang sekarang ada di gendongannya.
"Padahal 'kan bunda pengen manja-manjaan sama Ayah. Tapi Ayah lagi sibuk." Ucap Keara, mengajak Keenan yang masih bayi itu berbicara.
Keara sedikit kecewa saat mengetahui suaminya lupa dengan hari anniversary mereka. Sudah hidup bersama selama satu tahun. Sangat tidak terasa.
Ia ingin mengucapkan, namun Ia terlalu malu, dan juga kecewa. Ia hanya tidak menyangka Jeffrey akan melupakan hari penting itu.
Bukan hanya lupa menyiapkan sesuatu yang spesial, Jeffrey bahkan benar-benar lupa mengucapkan happy anniversary.
"Semoga tahun depan ga kayak gini deh." Gumam Keara.
Keara hanya menimang Keenan, sesekali menyusui. Ia juga menyiapkan makanan untuknya saat makan siang. Tipikal ibu rumah tangga yang sibuk, memasak sambil menimang Keenan.
Sangat bosan rasanya, untung saja ada Keenan. Walaupun Keenan masih terlalu kecil, itu sudah sangat cukup untuk membuatnya terhibur.
"Makin besar makin mirip ya sama Ayah?" Keara mengecup pipi gembul Keenan.
"Jangan cepet gede ya, sayang?"
Keara merebahkan dirinya di ranjang, di atasnya Keenan tertidur pulas. Ia tidak peduli seberapa berat Keenan, Ia hanya ingin memeluk anaknya itu.
Tidak butuh waktu lama, Keara tertidur pulas.
Sampai pukul 5 sore barulah Keara terbangun. Sedikit terkejut karena Keenan sudah ada di sampingnya. Untung saja Ia terbangun. Kalau tidak, ada kemungkinan Keenan akan terjatuh dari ranjangnya.
Keara menggendong Keenan menuju lantai bawah, memutuskan untuk memasak makan malam untuk suaminya nanti.
Setelah Ia selesai, Ia memutuskan untuk mandi bersama sang anak. Di usia ini bayi memang sudah mulai banyak bergerak. 6 bulan lebih tepatnya.
Wajah Keenan sudah sangat terlihat mirip dengan Jeffrey. Itu yang ada di pikiran Keara.
Jam 7 malam, Keara menunggu Jeffrey sambil menyusui Keenan. Sesekali Ia mengusap perutnya yang rata itu.
"Bunda belom haid bulan ini, Keenan." Ucap Keara, mengajak bicara sang anak.
"Kamu baru 6 bulan, kalo ternyata Bunda hamil lagi gimana?" Keara tersenyum lembut.
Ia mengecek jam di dinding sebelum memutuskan untuk bersiap-siap. Ia akan pergi ke apotek bersama Keenan.
Ia hanya akan membeli beberapa test pack.
Saat Ia sampai di rumah pun Jeffrey belum juga pulang. Akhirnya, Ia pun mencoba test pack yang baru saja Ia beli.
Terasa sangat bahagia setelah melihat hasil dari ketiga test pack tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita | Jung Jaehyun
Fanfiction(17+) Didatengin tiba-tiba sama kating yang ngebawa keluarganya untuk ngajak nikah. Siapa yang gamau?