27. "sok akrab"

6.3K 888 42
                                        

"Kamu beneran gapapa?" Tanya Jeffrey khawatir.

Keara mengerucutkan bibirnya, merasa kecewa karena Jeffrey tidak bisa menemaninya jalan-jalan bersama Daniya dan juga Zefan hari ini.

"Nanti Keenan digendong Zefan aja ya?"

"Aku bawa stroller kok, mas." Ucap Keara.

"Iya tapi kan repot sayang, nanti Zefan harus mau bantuin kamu ngurus Keenan pokoknya gamau tau." Ucap Jeffrey.

"Iya-iya nanti aku kasih tau. Udah, mas kerja dulu sana, gantiin Mas Raihan tuh udah baik sama kita, mas."

Jeffrey mengangguk, mengecup pelan bibir sang istri sebelum berangkat menuju rumah sakit.

Keara menyiapkan makanan untuk Keenan. Anak tersebut sudah menunggu cukup lama di atas kursinya, meronta meminta makan kepada Keara.

"Mam! Mau mam!"

Keara terkekeh, menyuapi sang anak dengan makanan bayi kesukaannya.

🍑🍑🍑

"Zef, kamu beneran gapapa itu ngedorong stroller?"

"Kamu kayak sama siapa aja sih, Key. Udahlah biarin, biar terbiasa ntar kalo udah punya anak." Ucap Daniya.

Zefan hanya mengangguk malas. Bukan malas karena harus mendorong stroller, namun malas karena jawaban Daniya yang membuatnya kesal.

"Maaf ya mas Jeffrey gabisa ikut."

"Bagus sih Key sebenernya. Biarin aja itu suami kamu,"

"Hush! Apaan sih Dan? Yakali aku biarin. Kamu halus dikit coba biar cepet ketemu jodoh." ucap Keara, menertawakan Daniya yang mengerucutkan bibirnya.

Sekarang, Zefan mulai tertawa. Merasa senang seakan Keara membalas dendamnya kepada Daniya.

"Aku mau beli make up deh, kamu ada saran ga, Dan?"

"Lah kamu tumben pake make up?" Tanya Daniya heran.

Keara tersenyum malu. "Ya.. biar mas Jeffrey betah. Lagian aku di rumah pake daster batik gitu, mukanya polos, gaada cantik-cantiknya sama sekali. Nanti mas Jeffrey nyari yang lain." Ucap Keara.

Ia baru saja berkonsultasi dengan kakak sepupunya, Hana.

Hana mengatakan bahwa Ia setidaknya menggunakan liptint saat di rumah. Agar tidak membuat sang suami melirik ke wanita lain. Dan juga, Ia memilih menggunakan piyama yang lebih bagus.

"Ya ampun kamu tuh udah cantik."

"Tapi gimana ya Dan, kayaknya semua cowok pasti mikir ada yang kurang gitu kalo polos doang." Ucap Zefan, menunjukkan pandangannya sebagai lelaki.

"Ya emang sih udah cantik. Tapi gimana ya.."

"Tuh kaaaan! Aku mau beli baju juga nih supaya kalo di rumah ga pake daster terus."

Daniya akhirnya setuju, menemani Keara berbelanja pakaian dan juga make up demi membahagiakan sang suami.

"Ada liptint yang ada rasanya ga sih?" Tanya Keara bingung.

Daniya terkekeh. "Mau nyenengin suami banget tuh? Sampe beli yang ada rasanya?" TanyanDaniya.

Zefan yang mengerti pun ikut tertawa, membuat pipi Keara bersemu.

"Ya gimana yaaa,"

Daniya memilihkan beberapa liptint yang pada akhirnya dibeli semua oleh Keara.

"Buna, tuyun!" Keenan meronta, meminta Keara untuk mengeluarkannya dari stroller.

"Kenapa sayang?" Tanya Zefan.

"Ndak! Buna!"

Keara langsung berjongkok, membuka pengaman yang digunakan Keenan dan membiarkan Keenan untuk berjalan.

"Hih gemes banget sih! Kayak Kak Jeffrey banget deh persis." Ucap Zefan.

Keara tertawa, memerhatikan Keenan yang sudah berjalan, entah kemana dengan kaki kecilnya sampai Ia menabrak kaki pengunjung yang lain dan terjatuh.

"E—Eh astaga! Aku nitip Alana sebentar dong, Dan." Keara melepaskan gendongannya, memberi kepercayaan kepada Daniya.

Dalam sepersekian detik, Keenan sudah menangis sambil terduduk.

Keara langsung mengangkat tubuh sang anak, menimangnya pelan.

"Aduh mba, maaf ya jadi nang— loh! Kamu Keara istrinya Jeffrey ya?" Keara menatap terkejut lelaki yang berada di depannya.

"Hai.. inget aku?"

Keara mengerutkan alisnya heran. "Hm.. Kak Angga ya?"

Lelaki tersebut tersenyum, membuat Keara ikut tersenyum. Ia mengakui bahwa senyum Angga memang sangat manis. Terlebih dengan taring dan kulit eksotisnya.

"Inget ternyata. Kamu sama Jeffrey?" Tanya Angga.

"Hm.. engga kok, Mas Jeffrey lagi kerja." Ucap Keara.

"Oh gitu.. sibuk ya? Kamu sendiri terus dong ngurus anak?" Keara menggeleng sambil menengok Keenan yang sudah menyenderkan kepalanya di bahunya sambil terisak.

"Ga sibuk-sibuk banget sih Mas Jeffrey. Kadang-kadang aja. Sering ada waktu juga untuk anak-anak." Ucap Keara.

"Oh.. gitu.."

Keara tersenyum ramah. "Kak Angga sendiri?" Tanya Keara.

Angga tersenyum, mengusap tengkuknya. "Nggg ngga sih itu sama temen."

"Oh, okay. Kalo gitu aku duluan ya, Kak." Keara berpamitan.

Baru saja Keara berjalan, Angga sudah menahan tangannya.

"Keara.. sebentar!"

Keara menatap heran manik mata lelaki di depannya. Sedangkan Angga lagi-lagi mengusap tengkuknya pelan. Ah rasanya tidak sopan menyentuh wanita yang sudah memiliki suami.

"Aku boleh minta nomor kamu?"

Keara menyipitkan matanya. Untuk apa?

"Mau ngehubungin Mas Jeffrey ya Kak? Aku kasih nomorny aja ya?" Tanya Keara, sudah siap mengeluarkan handphone-nya.

Angga tertawa canggung, "Ah.. haha.. iya, boleh deh."

Gagal sudah meminta nomor wanita cantik di depannya. Bisa-bisa Ia dihabisi Jeffrey kalau sampai ketauan.

"Ini, Kak."

"Ok, maka—"

"Key? Kak Jeffrey mau nyusul kesini katanya, dia udah balik, ternyata cuma sebentar." Ucap Zefan menghampiri.

"Oh.. yaudah, Kak aku duluan yaa.."

Keara berjalan menghampiri Daniya yang masih menggendong Alana. Sebenarny Daniya tadi melihat interaksi Keara bersama Angga, namun Ia memilih untuk tidak menghiraukannya.

Kalaupun Keara ada sesuatu dengan lelaki tersebut pun mudah bagi Daniya. Ia akan langsung mengubungi Jeffrey dan akan mengatakan bahwa Jeffrey tidak becus jadi suami sehingga membuat sang istri berpindah hati.

Itu mudah.

"Janji di mana sama Mas Jeffrey?" Tanya Keara.

"Udah di sini katanya, lagi beliin mainan buat Keenan sama Alana. Tadi sih katanya di wingstop aja."

"Oh yaudah, yukk.."





























🍑🍑🍑

Ada yang rindu?

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang