4. "rumah kita"

14.6K 1.6K 85
                                        

"Selamat ya, Key," Lucas memeluk Keara dengan erat. Ah bahkan Keara tidak peduli kalau orang lain melihat mereka berdua yang berlebihan itu.

Keara hanya merasa sangat berterimakasih karena Lucas sudah mempertemukannya dengan Jeffrey, pria yang sekarang bersanding dengannya di pelaminan.

"Ehm, istri gue tuh." Ucap Jeffrey, seakan menyuruh Lucas untuk menyudahi acara peluk-memeluknya dengan sang istri.

Lucas tertawa sebelum melepas Keara. "Yaelah, bang. Kapan lagi ya kan."

Jeffrey menyengir, memeluk temannya itu. Secara tidak langsung juga mengucapkan terima kasih kepada Lucas.

"Jagain Keara ya bang." Ucap Lucas.

"Pasti." Jawab Jeffrey.

Jeffrey dan Keara duduk untuk sementara, beristirahat selagi belum ada tamu yang menghampiri untuk mengucapkan selamat.

Pakaian yang dikenakan Jeffrey dan Keara merupakan pakaian adat Minang, daerah asal Keara. Tidak ada perdebatan antara adat siapa yang akan dikenakan karena Jeffrey dari awal memilih adat Keara. Ia tentu saja akan mengalah demi wanitanya.

"Berat banget ya, itu?"

Jeffrey menatap Keara yang terkadang tidak bisa menyembunyikan raut wajah lelahnya. Lehernya terasa pegal, kepalanya pun sakit karena menggunakan Suntiang Minang tersebut.

"Sekali seumur hidup, mas, gapapa." Keara tersenyum tulus.

Jeffrey ingin sekali mencubit pipi sang istri gemas, namun Ia masih ingat bahwa sekarang Ia dan Keara sedang berada di pelaminan.

"Jeffrey!"

"Hush berisik!"

Keara dan Jeffrey menengok. Ternyata ada teman-temannya Jeffrey yang menghampiri.

Keara hanya terkekeh pelan melihat teman-teman suaminya yang sangat heboh. Kemarin Keara sudah bertemu. Tapi Jeffrey tidak mengizinkannya untuk berbicara terlalu lama dengan teman-temannya.

"Hai cantik," Keara hanya tersenyum ramah ke arah lelaki yang baru saja menggodanya, Johnny.

"Diem bang, jangan buat kesel." Ucap Jeffrey murka.

Johnny dan teman-teman yang lain pun tertawa. "Keara, jagain temen kita yang satu ini ya. Masih kayak bocah orangnya, jadi maklumin aja. Kalo minta macem-macem jangan diturutin. Biarin aja ngelakuin sendiri di toilet." Ucap Johnny, menggoda Jeffrey yang wajahnya semakin masam.

Keara tersenyum kikuk namun tidak mengiyakan perkataan Johnny. Ia menikah juga untuk mempunyai keturunan. Lalu kenapa Ia malah membiarkan Jeffrey melakukan sendiri?

"Cepet punya anak ya Jeff, biar main sama Nara nanti." Ucap temannya Jeffrey— Randy yang sudah memiliki anak berusia 2 tahun yang sekarang lagi digendongnya.

"Hehehe, Iya, aamiin." Ucap Jeffrey.

Dalam hati Keara pun meng-aamiin-kan ucapan teman Jeffrey tersebut.

"Yang banyak anaknya." Goda Alex.

"Kalo itu sih terserah Eden aja maunya gimana." Jeffrey menyengir sambil melirik Keara yang hanya tersenyum malu.

"Iya, aamiin. Makasih mas." Ucap Keara.

Jeffrey sedikit terkejut. Ia tidak menyangka Keara akan meng-aamiin-kan ucapan asal teman-temannya. Tetapi kalau punya anak banyak, kenapa tidak, 'kan?

"Selamat ya Jeff, semoga samawa*, jangan sering berantem loh ya." Jeffrey mengangguk. Mengucapkan terima kasih kepada Raihan— temannya yang juga seorang dokter.

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang