20. "holiday"

7.9K 964 10
                                        

"Mas jangan jauh-jauh," Keara menarik Jeffrey yang sekarang berjalan sedikit lebih cepat dibanding dirinya. Ia hanya tidak terbiasa di tempat yang sangat amat ramai seperti ini. Walaupun Ia sangat yakin bahwa di Jepang aman, tetap saja, Ia tidak berani. Ia bahkan tidak bisa berbahasa Jepang, sedangkan banyak dari warga negara Jepang yang tidak fasih berbahasa inggris.

"Lupa ya bawa anak sama istri?"

Keara mengerucutkan bibirnya kesal sedangkan Jeffrey yang tersadar pun langsung merangkul Keara mendekat.

"Kebiasaan, hehe. Aku seneng aja di daerah sini, kalo pagi sama sore bagus banget deh. Rame sih emang, tapi gapapa kok."

Keara hanya mengangguk, mendengar cerita Jeffrey tentang Tokyo. Jeffrey memang sering berkunjung ke sini. Sekedar berkunjung bersama teman-temannya.

"Dulu aku sering ke sini, sekarang kan gabisa, udah ada istri sama anak." Jeffrey tersenyum sembari mengecup kepala sang istri lembut.

"Mas kenapa pas musim dingin gini sih ngajak aku sama Keenannya? Aku kan gabiasa mas. Terus kalo Keenan kenapa-napa gimana?"

"Kamu lagi PMS ya?" Tanya Jeffrey heran.

Ekspresi wajah Keara melembut, ah dia berlebihan ternyata. Seharusnya Ia menunjukkan sikap yang lebih baik di depan suaminya.

"Eden, kok diem?" Jeffrey mendekatkan wajahnya ke wajah Keara disaat mereka berhenti untuk beristirahat.

"Maaf, mas."

Jeffrey semakin heran dengan sikap istrinya itu. Memangnya apa yang salah sampai Keara meminta maaf?

"Maaf? Kenapa sayang?" Jeffrey terlihat sangat khawatir, Ia tidak ingin Keara mengucapkan maaf kepadanya berulang-ulang. Ia merasa seperti lelaki bodoh, seandainya Ia tau masalah apa yang sedang Keara hadapi sekarang, Ia sudah pasti akan meminta maaf terlebih dahulu. Namun, Ia tidak tau apa-apa sekarang. Dengan tiba-tiba Keara meminta maaf.

Itu aneh.

Tapi dengan perubahan sikap Keada itupun Jeffrey mengerti bahwa sang istri tengah PMS.

Yang Ia tunggu-tunggu malam ini pun harus kembali gagal.

Jeffrey dan Keara terdiam, tidak ada yang berbicara. Keara tidak menjawab pertanyaan Jeffrey dan Jeffrey pun tidak menuntut. Ia hanya mengusap pelan tangan sang istri. Berharap supaya sang istri menjadi lebih tenang.

"Aku ga PMS, mas."

🍑🍑🍑

"Disneyland?!"

Keara memekik bahagia setelah Ia, Jeffrey dan Keenan sampai di tempat impian Keara.

Jeffrey tersenyum bangga kala Keara memeluknya erat, tidak lupa kecupan gemas di pipi.

"Wajar aja kalo banyak orang yang masih ga percaya kalo kamu udah punya anak satu kayak gini."

Keara terkekeh pelan. Ia sangat menyukai Disney, dan Ia tegila-gila akan sosok bernama Aladdin.

"Dulu, aku pengen banget jadi Putri Jasmine." Ucap Keara dengan jujur.

Jeffrey terdiam, mendengarkan kisah istrinya yang terlihat sangat bersemangat.

"Soalnya Putri Jasmine dicinta Aladdin." Ucap Keara polos.

Jeffrey yang sedari tadi memperhatikan istrinya tersebut pun merasa perlu untuk mencubit pipi chubby-nya itu. Bagaimana bisa wanita berusia 23 tahun itu terlihat seperti anak berusia 5 tahun yang masih sangat polos?

"Kamu sekarang lebih beruntung, sayang. Buktinya kamu dicinta sama seorang Jeffrey." Ucap Jeffrey dengan bangganya.

Keara langsung tertawa, membuat Jeffrey ikut tertawa.

"Iya mas, aku lebih beruntung ternyata."

Jantung Jeffrey berdegup kencang kala istrinya menatap manik matanya dalam sambil mengatakan hal tersebut.

Tangan Jeffrey mengusap pelan kepala sang istri sebelum turun untuk menangkup pipinya. "I want to kiss so bad," Ucap Jeffrey.

Keara langsung memukul pelan tangan Jeffrey. "Jangan disini mas, malu." Ucap Keara.

Jeffrey tersenyum dan mendekat untuk memberi kecupan kecil di kepala istrinya.

"Aku pengen gendong Keenan deh mas, tapi kalo aku bawa keluar nanti dia kedinginan." Keara mengecek Keenan yang berada di dalam stroller tertutup, Ia membuka tutup stroller dan mengecup Keenan dengan gemas.

"Yah yah ayah," Keenan mengangkat kedua tangannya, meminta Jeffrey untuk menggendongnya.

"Mas, ini minta gendong." Ucap Keara.

Jeffrey melihat sekitar, salju tipis, sebenarnya tidak masalah asal tidak terlalu lama. Tapi Ia pun sama khawatirnya dengan Keara yang tidak mau membiarkan Keenan berada di dalam stroller sedari tadi.

"Yaudah sebentar aja ya," ucap Jeffrey.

Jeffrey mengangkat tubuh Keenan, membenarkan semua jaket, memastikan sang anak tetap hangat.

Keara yang sangat gemas itu pun tidak bisa untuk tidak mencium sang anak yang berada di dekapan sang ayah.

"Kesayangan-kesayangan Ayah," ucap Jeffrey, mencium Keenan dan mengusap kepala Keara.

Keara tertawa gemas. Ia sangat bahagia sekarang, terimakasih kepada Jeffrey.

🍑🍑🍑

"Mas Jeffrey," panggil Keara.

Jeffrey yang sedang berbaring di ranjang itu pun terkejut saat sang istri datang dengan tiba-tiba seusai mandi, menimpa tubuhnya yang kekar itu.

"Pengen manjaan, capek," ucap Keara.

Jeffrey tersenyum, tangannya menepuk bokong Keara dengan lembut, membuat sang istri nyaman berada di atasnya.

"Makasih banyak mas, untuk semuanya. Aku seneng banget." Ucap Keara tulus, Ia benar-benar bahagia, walaupun terasa lelah, semuanya terbayar.

"Sama-sama sayang, kamu sekarang istirahat ya? Capek 'kan pasti?" Tanya Jeffrey.

Keara mengangguk, tapi tidak beranjak dari tubuh Jeffrey. Ia malah menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Jeffrey dan menggesekkan hidungnya di sana.

"Cium dulu sebelum bobo," ucap Keara manja.

Jeffrey tertawa lepas, istrinya sangat lucu hari ini.

"Manja banget sih, coba sini deketan." Ucap Jeffrey sambil menunduk, berharap bisa melihat wajah sang istri yang tersembunyi itu.

Keara langsung menaikkan kepalanya, tubuhnya pun Ia geser ke atas, masa bodo dengan pakaian Jeffrey yang tertarik ke atas karena Ia tidak mau beranjak.

"Yang bener posisinya," Jeffrey memeluk pinggang sang istri setelah Keara membenarkan posisi dan wajahnya sekarang sudah ada pas di atas wajah Jeffrey.

"Sini cium," tangan Jeffrey menangkup salah satu pipi Keara. Keara pun menurukan wajahnya agar bisa mengecup bibir sang suami.

"Hhhhhhhah kurang lama mas!" Protes Keara saat Jeffrey sedikit mendorong tubuh Keara untuk melepas penyatuan bibir mereka.

Mereka baru mengecup satu sama lain, dan Jeffrey pun menggoda Keara yang sedang sangat touchy itu hari ini.

"Gimana kalo kamu yang di bawah?" Tanya Jeffrey sebelum memindahkan sang istri ke ranjang.

Ia menengok sebentar ke Keenan yang terlihat pulas, tertidur di ranjang sebelahnya.

Saat itu juga Jeffrey melepas kausnya, membuat Keara terkejut bukan main. "Mas ngapa—hmpp"

Dan sesi pembuatan adik untuk Keenan pun dimulai.






























🍑🍑🍑

Dapet dedek baru ye

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang