28. "a mess"

10.9K 1K 248
                                    

Kedua sejoli yang sedang berada di kamar itu terdiam. Melamun. Entah untuk keberapa kalinya, Jeffrey dan Keara terlihat melamun hari ini.

Keara yang memikirkan chat-nya bersama Angga akhir-akhir ini dan Jeffrey yang memikirkan tentang chat-nya bersama Cheryl.

Ah, ya memang benar. Wanita itu kembali. Kembali ke kehidupan Keara dan Jeffrey yang sudah lama tentram.

Dan, seorang lelaki yang juga berlagak aneh.

Keara heran, bagaimana bisa Angga mendapatkan nomor teleponnya sedangkan Ia sangat yakin bahwa Jeffrey tidak akan membagikan nomornya dengan mudah. Mana mungkin ada lelaki yang mau memberikan nomor istrinya kepada lelaki lain secara cuma-cuma?

Terlebih Jeffrey. Keara sudah paham betul bahwa lelaki tersebut sangat posesif.

Sebenarnya Keara merasa risih. Ia hanya membalas pesan Angga seperlunya. Namun lelaki tersebut tidak pernah menyerah, membuat Keara sangat ingin memblokir nomor tersebut.

Sedangkan Jeffrey, Ia pun sama. Bagaimana mungkin Cheryl yng menyuruhnya untuk melupakan, namun malah Ia yang datang kembali?

Jeffrey pun menanggapi wanita tersebut seperlunya, tidak mau membuat masalah yang sama dengan Keara. Tidak mau kehilangan wanitanya untuk yang kedua kalinya.

"Buna? Buna?"

Keara dan Jeffrey tersadar dari lamunan saat Keenan datang menghampiri, membuka pintu kamarnya dengan susah payah, memanggil sang bunda.

"Kenapa sayang?" Keara menghampiri.

"Ndak bisa bobo!"

Keara tersenyum. Mungkin karena Jeffrey yang mulai melupakan kebiasaannya untuk membacakan Keenan cerita setiap malam sebelum tidur.

"Mau bobo sini?" Tanya Keara.

Jeffrey menengok, menaruh kepalanya di bahu Keara dengan nyaman.

"Di kamar sendiri aja ya, sayang? 'Kan Ayah mau tidur sama Bunda." Kata Jeffrey.

Keara terkekeh, mengusap pelan kepala sang suami.

"Salah sendiri lupa terus bacain cerita buat Keenan." Ucap Keara.

Jeffrey terkekeh, bibirnya bertemu dengan pipi mulus sang istri. "Iya-iya nanti aku ceritain lagi. Akhir-akhir ini aku cuma capek."

Keara langsung menatap lembut lelaki tersebut. Rasanya Ia tidak tega membiarkan sang suami bekerja sendiri. Namun Ia bisa apa? Memiliki 2 anak yang masih kecil, tidak mau menggunakan jasa nanny karena mau membesarkan anak-anaknya dengan usaha sendiri.

"Aku gabisa bantu mas, maaf ya mas."

"Lho? Kok gitu sih ngomongnya? Aku kepala keluarga di sini. Aku yang cari nafkah. Udah ih, sini peluk dulu."

Keara memeluk Jeffrey dengan erat, membiarkan Keenan ikut terpeluk oleh sang ayah. Ah bahkan anak tersebut sudah terlelap. Mendengar suara lembut sang ibunda dan ayahnya sudah cukup menjadi sebuah cerita baginya.

"Udah tidur, sini aku pindahin." Jeffrey mengambil alih Keenan. Menepuk tubuh sang anak dengan pelan supaya tidak terbangun dan mengecupnya berkali-kali.

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang