1. Prolog

3K 264 7
                                    

Seungwan tidak tahu kalau menyukai seseorang bisa seberbahaya ini. Sambil bergenggaman, laki-laki yang dia tahu bernama Hoojung itu berjalan di depannya. Laki-laki misterius yang selalu menarik perhatiannya. Tapi anehnya, dia akan percaya atas apapun yang laki-laki itu lakukan untuknya termasuk pelarian ini.

"Kamu sekarang tahu kalau aku berbahaya?" Kata Hoojung saat mereka menemukan tempat bersembunyi.

Seungwan mengerjapkan matanya, dia menatap Hoojung dengan diam lalu mengangguk. Saat itu sebuah bunyi besi berdenting di sekitar mereka. Hoojung mengedarkan tatapannya. Mencari tahu dari mana bunyi itu berasal.

Secepat kilat, hampir menyeret tubuh Seungwan, Hoojung berlari tergopoh-gopoh. Dia tahu sebuah granat dilemparkan ke arah mereka. Kebetulan mereka berada di dalam gedung yang bersisian langsung dengan laut. Hoojung menarik Seungwan agar loncat. Menghindari ledakan ke arah laut.

Seungwan tidak bisa berenang. Baginya, lepas dari masalah ledakan tidak bisa ditolong dengan loncat ke laut dengan ombak yang menggulung-gulung. Tamat. Seungwan tamat disana. Tapi anehnya, meskipun tahu kesulitan ini didapatkan dari Hoojung. Dia tidak menyalahkan lelaki itu. Sama sekali.

Air beriak-riak masuk ke dalam tenggorokannya. Pegangan tangan Hoojun terlepas sejak di udara. Seungwan menyerahkan nyawanya begitu saja. Dia tidak bisa melawan kuatnya ombak mengoyak tubuhnya. Terlempar kesana kemari. Menghilangkan kesadarannya. Pada akhirnya dia tahu akan mati dengan tragis seperti ini. Dikelilingi ketakutan akan air laut. Diselimuti dingin air laut. Tapi yang paling menyedihkan dari itu semua adalah. Dia. Mati. Sendirian.

×××

Chrysanthème ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang