Dalam kurun waktu kurang dari dua jam, Jungsoo sudah mengirimkan data yang berhasil dia peroleh. Melalui blackbox dari beberapa mobil yang masuk dan keluar dari area jalan tol. Bersamaan waktu perkiraan Mark dan mobilnya masuk.
Taeyeon segera menarik kursinya. Dia membagi pekerjaan bersama Yerim yang serba bisa. Asistennya itu sedang dalam masa percobaan. Jadi pekerjaannya berada di bawah kewenangan Taeyeon. Sementara Sooyoung menganalisa pergerakan mobil-mobil peti kemas yang membawa senjata ilegal belakangan ini.
Dari seluruh kasus yang ada, Sooyoung akhirnya bisa menyimpulkan kalau Japok selalu hilang di area jalan tol menuju Pohang dan Ulsan. Sementara diketahui mereka tidak pernah keluar dari gerbang manapun. Seolah hilang begitu saja. Dihempas angin. Atau diikuti sihir.
"Mobil ini keluar di jalur utama Ulsan. Perlu berbelok sekitar 120 derajat untuk keluar dari area," kata Yerim menginterupsi.
Taeyeon kemudian menggeser kursinya untuk melihat sesuatu yang sepertinya menarik perhatian Yerim. "Yang ingin kamu sampaikan apa?" Tembak Taeyeon.
Yerim membalas tatapan Taeyeon, seniornya. "Secara piskologis, ketika berputar, manusia hanya akan fokus pada pusat putaran. Karena dalam kasus ini pusat putarannya adalah kanan, maka, supir tidak akan menyadari ada mobil lain yang hilang ke arah luar rotasi."
Taeyeon menaikkan alisnya. Lalu dia bersedekap. Meminta Yerim melanjutkan dugaannya.
"Ini dugaan sementara. Aku menandai mobil ini karena masuk dengan kecepatan sedang. Dan sejauh 15 kilometer terus merekam mobil yang ditumpangi Mark dan Seungwan. Sayangnya dia keluar di jalur Ulsan yang menukik," Yerim menunjukkan map area tol Ulsan di layar laptopnya. Melingkari bagian tikungan tajam ke arah gerbang keluar tol Ulsan.
Sooyoung jengah. "Langsung saja. Dugaanmu mereka keluar dimana. Jangan berbelit-belit," kesal dia. Lalu bangkit, berjalan ke arah Yerim yang cuma mendengus kesal.
Yerim punya teori yang tepat atas kehilangan mobil tersebut. Dia curiga jika selama ini mereka memang berinterkasi melalui jalur rahasia yang disembunyikan dengan teknik ilusi. Jika benar Yerim akan mengacungkan ibu jari. Karena mungkin jalur itu menyimpan berbagai informasi.
"Oke-oke. Aku curiga ada jalan keluar lain di sini," kata Yering menujukkan letak sudut tertajam dari tikungan tersebut. "Blackbox mobil tidak akan merekam menghilangnya kendaraan di area ini. Karena mereka harus berbelok tajam. Sementara kamera hanya mengikuti arah lurus."
"Kamu yakin?" Sela Taeyeon yang sebenarnya sepakat dengan pendapat Yerim. Dia menunggu komentar Sooyoung yang mungkin juga setuju. Sayangnya dia tidak ingin mengakuinya dengan cepat. Anak baru itu harus diuji lebih lama lagi.
Yerim mengangkat kedua bahunya. "Tidak seratus persen. Tapi paling tidak kita bisa mencobanya," kata dia mantap.
"Tunggu, apa tikungan ini mampu melenyapkan sebuah mobil peti kemas?" Sooyoung menginterupsi. Dia melihat dengan ragu area yang dilingkari Yerim. Rasanya hanya cukup melenyapkan sebuah mobil ukuran van saja.
Lagi-lagi Yerim mengendikkan bahunya. "Kita akan tahu, kalau kita segera memeriksa area tersebut bukan?" Yerim mengklik sesuatu. Untuk mencetak map yang memperlihatkan area dengan tikungan tajam tersebut.
×××
Sooyoung benar. Setidaknya itu yang dilihat Chanyeol saat berulang kali melewati tikungan tersebut. Ada ilusi optik yang diperlihatkan kaca sepion. Untuk menyembunyikan keberadaan mobil di belakang mereka. Sementara kalaupun mobil yang hilang itu ada di hadapan mereka. Chanyeol yakin seribu per mil. Jika mereka tidak akan terlalu menyadari jika ada kendaraan di depan mereka. Karena tajamnya tikungan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysanthème ✔
أدب الهواةChanyeol sedang di dalam misi menangkap bandit kelas kakap Korea Selatan. Lalu dia bertemu dengan Seungwan. Perempuan cantik yang tinggal di rumah bawah. Seungwan menjelma menjadi kelemahan Chanyeol. Menjadi target baru bandit bernama Jopok. Mark Tu...