Chrysanthème ✔

35. Hidup Baru (Ending)

Surat pengnuduran diri sudah ada di atas meja Donghee. Dia merengut kesal. Dia pikir setelah memberikan ultimatum kepada Seungwan. Laki-laki ini akan jauh lebih fokus menyelesaikan pekerjaannya. Ternyata tidak.

Tidak cuma surat pengunduran diri. Donghee juga menerima surat undangan pernikahan Seungwan dan Chanyeol di akhir bulan. Tepat musim semi sedang berada di puncaknya. Undangan itu juga mengisyaratkan, jika pesta akan dilakukan di sebuah kebun bunga yang sedang berkembang.

Donghee tidak berkata apapun selain mendengus. Dia masih tidak percaya kalau Chanyeol, anak buah kesayangannya itu memilih untuk berhenti menjadi anggota NIS. Dia juga tidak percaya kalau, masih ada anggota NIS yang lebih percaya dengan cinta. Dibandingkan menyelesaikan misi. Menyelamatkan negara dari bahaya.

"Ayahmu mungkin akan sedih. Melihatmu meninggalkan NIS," kata Donghee tenang. Dia masih berupaya untuk membuat Chanyeol kembali memikirkan keputusannya. Karena Donghee bisa mengubah keputusan. Asal, Chanyeol menginginkannya.

Tapi lelaki itu hanya tersenyum. Lebih lebar daripada biasanya. "Ya, sayangnya dia sudah meninggal. Kalau saja dia masih hidup, mungkin aku akan mempertimbangkan keputusan ini lagi," kata Chanyeol.

Karena, tidak sekali Chanyeol memikirkannya. Dia sudah bertanya pada Youngmi. Apakah jika masih hidup ayahnya akan menyetujui keputusan ini. Atau justru sebaliknya. Youngmi bilang, dia yakin kalau Sungjin akan mendukung apapun yang anak-anaknya sukai. Dan yang terpenting, Chanyeol sudah berusaha untuk mempertimbangkan sesuatu dengan matang. Tidak hanya melibatkan emosinya saja.

Chanyeol membungkuk. Inilah saat dimana dia mungkin tidak semudah ini masuk ke dalam rungan Donghee. Karena dia bukan lagi menjadi anggota NIS. Dia menyerahkan kartu keanggotaan NIS resmi berbentuk chip yang diletakkan di belakang case ponselnya. Lalu membalikkan badan. Meninggalkan Donghee yang masih berharap jika Chanyeol bercanda dengan keputusan ini.

Tidak. Tidak pernah Chanyeol merasa seyakin ini. Bertahun-tahun menjadi anggota NIS. Dia mengumpulkan banyak uang. Anggaran pemerintah untuk NIS begitu besar. Jadi dia masih bisa hidup santai sampai anaknya berusia lima tahun. Dia sangat senang. Karena mungkin, inilah saatnya menikmati hidup setelah bertahun-tahun berkerja.

Langkahnya yang mantap, keluar dari ruangan. Disambut oleh Sooyoung, Taeyeon dan beberapa anggota lain. Chanyeol masih menjadi kebanggan mereka. Dan selamanya akan seperti itu. Jadi, mereka semua melepaskan kepergian Chanyeol yang terlalu mendadak.

Terang saja. Beberapa waktu lalu, Chanyeol ditugaskan untuk menyelesaikan misi di Busan. Kemudian misi itu ditutup karena kebocoran dari pihak China. Di hari yang sama, Chanyeol mengajukan penyelesaian misi penculikan warga sipil. Misi berhasil. Dan dia menjadi salah satu anggota yang berpartisipasi dalam penggerebekkan markas Jopok.

Chanyeol masih menjadi anggota NIS dan terlihat tidak akan mengundurkan diri. Bahkan di dua hari yang lalu. Tapi, hari ini, tiba-tiba sekali. Setelah semalam Chanyeol mengatakan dalam forum grup bahwa dia sudah menyelesaikan pekerjaan sampai satu bulan ini. Membawa surat pengunduran diri dan beberapa surat undangan yang perlu mereka hadiri.

Chanyeol akan menikah.

Semua anggota tahu, jika Chanyeol mendedikasikan waktunya untuk NIS. Lalu karena wanita yang akan dinikahinya ini, lelaki itu berani melepaskan karirnya yang sudah menanjak. Membuat Chanyeol memilih belajar dari awal. Untuk menjadi pekerja lain. Meninggalkan kebahagiaannya menjadi anggota NIS.

Usai berpamitan. Sooyoung mengantarkan Chanyeol ke luar markas. Di sana ada Seungwan dan Yoora yang menunggu di dalam mobil sambil melambaikan tangannya. Langkah terakhir. Membuat Sooyoung menarik nafas.

Tidak akan ada lagi anggota yang akan menuangkannya seteguk soju di tengah malam-malam saat menjalankan sebuah misi. Tidak ada Park Chanyeol yang akan merelakan waktu dini harinya untuk menjemput Sooyoung pada saat mambuk. Perjalanan mereka berakhir di sana. Saat Chanyeol memilih hidupnya. Membahagiakan keluarganya sebagaimana seharusnya.